20 museum di London

London itu kota museum, apalagi banyak yang gratis, jadi must visit deh. Museum di London ada banyak dan sebagian cocok untuk anak-anak. Bukan berarti ada museum yang buruk untuk anak-anak ya, tapi ada museum yang bikin kita gegar budaya, soalnya lukisan dan patungnya ada yang telanjang 😅 Orang Inggris ini sudah nyiapin anak-anaknya untuk ngga risih liat karya seni macam gini, bahkan ada buku yang membahas kenapa sih karya seni ada yang naked 😬 Kayanya perlu dibaca dewasa Indonesia biar ngga kagetan dan gumunan, udah gitu minta patungnya diturunkan 😜

Enaknya ke museum di London aksesnya gampang. Maksudnya jalan dari stasiun atau halte bus di bawah 15 menit, stroller friendly, dan museumnya dipelihara oleh orang-orang yang peduli. Biar miskin dana juga museum tersebut bisa jalan karena orang-orang ini. Tiketnya ada yang emang gratis, ada yang ikut paketannya London Pass, meski gitu ada kotak donasi yang biasanya diminta petugasnya untuk diisi. Setiap museumnya bersih, nyaman, dan terawat. Selalu ada cafenya yang jual roti, salad, minuman dingin dan panas. Trus ada shop yang menjual barang-barang khas museum tersebut. Mahal sih, tapi mau beli dimana lagi 😁 Selain itu barangnya beneran bagus kualitasnya, itu jadi privilege kita yang berkunjung kesana.

Berikut museum-museum yang bisa dikunjungi di London.

1. HMS Belfast

Nongkrong di tepi sungai Thames dan di depan Tower Bridge, kapal perang ini memang super besar dan berjasa sejak perang dunia I hingga perang dengan Korea. Di pinggir sungai banyak kafe dan pub sambil menikmati pemandangan kapal besar tersebut, atau kapal lain yang melintas.

Ada 9 dek dalam kapal ini yang bisa ditelusuri dengan mengikuti petunjuk yang ada. Selain tulisannya jelas mana yang boleh dimasuki dan yang tidak, ada alat bantu audio macam handphone yang memberi keterangan tiap spot lokasi. Di dalam ada beberapa patung yang memperagakan apa yang terjadi di kapal. Ada 29 spot yang dijelaskan, termasuk ruang laundry, mail room, ruang operasi, kompas, macem-macem deh. Selain visual, pengunjung juga dimanjakan dengan alunan lagu tahun 40-50an, dentingan piring di dapur, isi surat serdadu ke keluarganya, atau guyonan para kelasi. Kalau waktu mepet bisa cari highlightnya seperti operations room untuk mengendalikan kapal, gun turret untuk merasakan suasana pertempuran, boiler and engine rooms untuk liat mesin macam apa sih yang bisa bawa kapal gede ini menjelajah samudra, dan arctic messdeck untuk liat tempat tidur para kelasi yang dipenuhi dengan hammock.

Masuk museum ini jadi merasakan romantisnya hidup di kapal. Romantis bukan berarti cinta-cintaan ya, tapi pasti ada yang missing those days saat nulis surat buat yang jauh disana dengan mengharu biru, terbatasnya barang yang tersedia di kantin untuk mengobati kangen rumah, guyonan dan beranteman dengan teman sejawat, ditambah akses ke dunia luar terbatas, jadilah teman-teman itu ya rekan seumur hidup. Ada kafe, toko dan toilet modern, barangnya bagus-bagus dan pemandangannya we-o-we dah, ngeliatin kapal segede gaban di hadapan. HMS Belfast ini diapit London Bridge dan Tower Bridge.

A must visit museum 😊

2. The Royal Mews

Buckingham Palace adalah istana gede tempat ratu berada, dan ngga bisa dimasuki umum. Jadi kesana pasti buat foto-foto, sama nungguin penjaganya seperti yang ada di cover kaleng biskuit Monde 😁 Habis itu bisa ke taman St. James, atau keliling komplek aja. Ada The Royal Mews dan Queen Gallery yang bisa dipelototin isinya.

The Royal Mews isinya kuda dan kereta yang dipakai para penghuni istana untuk upacara tertentu. Kalau jaman dulu dipakai juga buat transportasi ya. Di depan ada pemeriksaan tas dan pembagian auido guide. Kalau mau nunggu guide juga bisa, ada jam-jam tertentu petugasnya nganterin keliling museum yang bentuknya bujursangkar itu. Pas awal ketemu kudanya di kandang, gede-gede dan mulus, dinamain satu-satu. Trus kita keliling ke sisi-sisi bangunan karena tengahnya bolong, hanya untuk kendaraan. Kereta kerajaan punya ruangan sendiri-sendiri, ada tivi dan textnya, jadi bisa paham. Yang paling bagus ada Gold State Coach yang dipakai sejak 1821, mencolok banget karena warnanya emas semua. Terakhir ada kereta yang bisa dinaiki untuk foto-foto.

Singkat aja sih kunjungan kita, tapi tetap harus dikunjungi karena masuk dalam London Pass (ogah rugi 😁) Kebayang kalau saja keraton Yogyakarta atau Surakarta yang punya kereta kuda diginiin, pasti keren banget 😊

3. Queen’s Gallery

Queen’s Gallery isinya barang-barang koleksinya ratu. Ada audio guide untuk ngikutin penjelasan satu-satu, ada juga sesi penjelasan bersama. Koleksinya emang bagus-bagus, yah namanya aja banyak jajahan ya, suka dikasi macem-macem hal-hal terbaik dari negara jajahan atau persemakmuran. Eh ada mahkota yang dicuri Moriarty di Sherlock Holmes lo 😊

4. The Guards Museum

Dari Buckingham Palace, nyebrang deh menyusuri Hyde Park. Itu jalannya kaya Medan Merdeka Selatan, isinya bangunan-bangunan gede milik pemerintah. Kita mau ke Guards Museum, kebayangnya pak tentara baju merah seperti di kaleng biskuit Monde.

Tempatnya kecil, letaknya meski di pinggir jalan agak nyelempit. Trus jadi nyadar pas yang nyambut kita opa-opa gitu, ini kaya abdi dalem kalau di Indonesia. Orang-orang yang mengabdikan diri untuk jadi pengawal ratu.

Setelah dikasih brief review yang diputar lewat video, kita keliling ngeliatin pajangan patung dan pakaian. Ternyata jaman dulu penjaga ini juga ikut berantem pas perang saudara. Resimennya ada beberapa dan mereka punya kode warna sendiri yang diselipkan di topinya. Oya, pernah liat kan topinya yang tinggi, besar, dan berbulu hitam? Ternyata bulunya itu dari beruang lo 😳 lembuut kalau dipegang 🙂

5. Science Museum

Tiga besar museum yang terletak dekat Kensington Palace adalah Victoria and Albert Museum, Natural History Museum dan Science Museum. Semuanya dihubungkan tunnel yang mengarah uuga ke stasiun South Kensington.

Science Museum yang paling ‘kecil’ bangunannya. Pake tanda kutip karena aslinya bangunannya guede, tapi yang lain lebih guede-guede 😂 Kalau liat di Inggris emang bangunannya mau nunjukin kemegahannya. Ya iyalah bangsa yang besar kok cilik-cilik gedungnya 😄

Masuk museumnya gratis dan begitu masuk langsung disambut mesinnya James Watt. Meninggalnya aja 1819, bisa kebayang kapan dia ciptain mesin uapnya. Trus nyambung ke satelit-satelit yang menggantung di udara. Duh kah kalau liat ini jadi cemas banget, Inggris tahu bahwa engineering, teknologi itu penting banget dikuasai kalau mau menyejahterakan hidup dan jadi bangsa yang maju. Nah kita, generasi berikutnya, berada dimana saat bangsa lain berlomba-lomba menguasai teknologi? 😟 Yang didisplay emang barang-barang 250 tahun yang lalu, sampe jadi semodern sekarang itu butuh proses dan mereka menguasainya. Duh kah lagi ☹️

Seperti museum lainnya di Inggris, museum ini juga berusaha menarik minat pengunjung ciliknya untuk aktif berinteraksi. Oya beda dengan museum sains di beberapa negara yang kami kunjungi, disini ngga ada penjelasan soal cermin, perubahan energi, rumus kimia, atau materi mendasar lainnya. Disini langsung keliatan wujudnya apa, meskipun hal tersebut terjadi ratusan tahun yang lalu. Misalnya di lantai 2 ada area namanya Mathematics, itu yang muncul masalah astronomi, perdagangan, dalam perang, dan lain sebagainya. Ada juga area Information age ya dipajang semua peralatan telekomunikasi termasuk cara kerjanya. Enaknya lagi disini kebanyakan barangnya boleh disentuh, jadi cocok lah buat yang kepo. Kalau mau yang modern naik aja ke lantai 3, ada simulator pesawat terbang dan pesawat luar angkasa yang berbayar. Yang gratis adalah area Flight. Itu isinya pesawat segala jenis sampe sesek, untuk yang modern cuma turbinnya yang dimasukin.

Problem turis ya gitu, waktunya dikit padahal banyak yang mau dilihat. Untuk museum ini mestinya bisa 5 jam kalau diliatin dan dicoba satu-satu, sambil makan disana. Sayang waktunya mepet jadi cuma dua jam deh 😅

6. Victoria and Albert Museum

Sebelum tanya V&A itu siapa, mereka adalah ratu dan pangeran Inggris. Taunya gara2 ngescan barcodenya talking statue di Kensington Palace, trus dengerin ratu Victoria ngomongin soal patung suaminya yang jauh terpisah darinya 😄

Gedungnya paling gede di jalan Cromwell. Lantai 1 diisi dengan patung-patung di Eropa mulai sebelum masehi. Ini banyak yang telanjang ya jadi jangan kaget 😁 Pematung jaman old pinter-pinter ya bikin anatomi tubuh manusia fasih bener, pasti ada modelnya. Dan ekspresinya pasti bukan yang biasa-biasa, tapi yang bikin susah modelnya untuk berekspresi 😁 Area Asia isinya hadiah-hadiah buat kerajaan Inggris jadinya bagus-bagus banget.

Trus karena banyaknya kita jadi males naik ke lantai berikutnya. Yah namanya gratisan jadinya gampang masuk gampang keluar ya. Sebenarnya di lantai 0, 2 dan 4 ada barang-barang peninggalan Eropa dan Renaisans, lantai 3 dan 6 ada benda-benda dari emas, perak, logam lain, patung dan lain sebagainya. Tuh kan aturannya mesti 5 jam disini 😅

Lantai 1 ada koleksi Buddhism, China, Middle East, Jepang, korea, South Asia dan South-East Asia. Trus ada road building, fashion dan patung. Area Eropa diisi dengan jaman Renaissance, patung dan seniman Raphael. Lantai 0 atau basement ada area Eropa yang lebih modern, dan nyambung ke tunnel untuk ke Natural History, Science Museum atau stasiun

Lantai 2 ada Europe 1500-1760, sedangkan lantai 3 ada Eropa tahun 1800-1900 dan semua material dan teknik yang dipakai dalam melukis, contoh di logam, perhiasan, perak dan patung. Ada juga area yangl ebih modern. Lantai 4 ada Britain hingga tahun1900, sedangkan lantai 6 ada display keramik dan furniture.

7. Churchill War Rooms

Museum Churchill War Rooms ini letaknya di bunker di seberangnya 10 Downing Street. Yang ngantri niat dan panjang, pas awal datang gagal dah karena kesiangan dan sudah panjang antriannya. Penasaran dong ada apa di dalamnya, katanya ngantrinya dua jam dan kelilingnya juga dua jam.

Penjagaannya ketat karena di bawah kantor pemerintahan. Di London sini susah cari parkir, apalagi di daerah kantor pemerintah gini. Meski gitu mereka tetep ramah kok. Kami masuk pakai London Pass, dikasih peralatan audio guide supaya bisa diceritain ruangan yang dilalui apa saja. Jadi ceritanya museum ini dulu bunker tempat perlindungan pas perang dunia 2, dan semua keputusan penting yang diambil Churchill berasal dari sini.

Sebelumnya, dan karena belum nonton filmnya, yang kebayang Churchill itu perdana menteri Inggris pas era perang dulu. Ternyata, sosok Churchill lebih dalam dari itu. Ruangannya sih biasa ya, tapi ada lagi museumnya yang modern, displaynya ditata dengan apik meski yang dia tampilkan itu foto dan teks, hanya sedikit video.

Dari pengamatan hamba, Churchill orangnya cuek, nyeplos, dan teguh pendirian. Termasuk dalam hal kebiasaannya. Ada jendral apa gitu yang bilang, kalo dia ngga minum dan ngga ngerokok, sehingga 100% fit. Dibales sama Churchill, aku ngerokok dan minum, dan 200% fit! 😆 Pada kenyataannya, Churchill memang hidup sampai 90 tahun, trus seneng makan sampe gendut gitu. Intinya sih dia orang yang menikmati hidup.

Churchill juga yang pertama cemas dengan aksi Hitler menguasai Eropa. Waktu itu parlemen dan rakyat Inggris ngga sadar bahaya yang mengancam, karena Hitler bilang Inggris kan pulau sendiri, jadi ngga akan nyerang sana. Hebatnya demokrasi di sana ya, di parlemen itu dramanya banyak sejak jaman kerajaan memegang peranan yang lebih penting, terlihat dari lukisan momen-momen penting pada jaman tersebut. Termasuk pas jaman Churchill, parlemenpun mengejek dia sebagai orang yang pencemas dan pemarah. Rakyat juga sudah lelah dengan Perang Dunia I, duh jangan perang lagi dong. Sepupu Churchill di Austria juga kirim surat ke dia, omongan kamu tuh salah, kami di Vienna baik-baik aja kok liat tentara Jerman masuk ke kota kami. Padahal yah tau sendiri dong, akhirnya Jerman malah bikin kacau dengan genosidanya.

Ternyata bener aja Inggris ikutan diserang Jerman. Churchill ambil langkah cepat masuk bunker dan bilang kita ngga akan negosiasi. Cara menghadapi Jerman ya mesti pake kekuatan militer yang sama kuatnya. Nyonya Churchill juga masuk bunker, setia menemani suaminya. Segala sekretaris dan rapat-rapat dilakukan disana.

Video yang menggambarkan pemakaman Churchill pada akhirnya memperlihatkan, beliau adalah negarawan besar. Kepintaran, ketepatan prediksinya, serta keteguhan hatinya menyelamatkan satu bangsa dari penjajahan bangsa lain. Museum yang menarik untuk didatangi, menggugah inspirasi dan rasa kebangsaan. Terakhir ada shopnya yang untuk mengaksesnya cuma bisa dari pengunjung yang masuk ke museum. Isinya kebanyakan buku-buku tentang Churchill, tapi ngga ada buku 6 jilid yang ditulis Churchill tentang strategi dia menghadapi PErang Dunia 2.

9. British Museum

British museum ini gedeee banget. Kalau mau detail bisa 5 jam cekin satu-satu. Ada 90 ruangan di 4 lantai dan semuanya penuh barang. Yah maklum la ya…bangsa penjajah. Disini ngambil ini, disana dikasih itu dan lain-lain. Jadilah semuanya dikumpulin di Inggris, meski ada juga hasil perdagangan ataupun pertukaran.

Sebut aja barang dari Cina satu ruangan gede sendiri, itupun masih dipilah yang keramik, yang perhiasan, yang lukisan, yang patung. Jaman Roma, dari India, Mesir, dan Iran ada semua. Katanya kalau ngga bisa ngunjungin semua, silakan pilih ruangan berisi keramik selain dari Cina, jam jaman baheula, koleksi harta jaman renaissance, sejarah British Museum, mosaik suku Maya dan Aztec, dan obyek dari Korea sejak 300 AD.

10. National Gallery dan National Potrait Gallery

Ruangan National Gallery ada 42, Lantai ground berisi potret yang lebih modern. Sebaiknya mulai dari lantai dua dulu isinya potret dari jaman Tudor hingga Regency. Lanjut lantai satu isinya potret jaman Victoria, Edward, dan potret abad 20.

Trus dilanjut ke National Potrait Gallery yang ungkur-ungkuran gedungnya. Kirain isinya potret, maksudnya dari kamera. La ternyata kok lukisan juga 😁 Jujur masih bingung kenapa dinamain berbeda ya

Gedung yang super gede tempat National Gallery berada memuat 2000 lukisan dari Eropa barat, mulai dari middle ages hingga abad ke 20. Sebenarnya pake audio guide cakep tuh, atau bacain keterangannya satu-satu. Tapi kan lelah ya, jadinya banyak yang kita lewatin 😅 Apalagi ini bukan keluarga cemara pecinta lukisan, jadi agak cepet-cepet liatnya.

Padahal yah, dengan melihat lukisan kota seolah kembali ke masa lampau, melihat bagaimana manusia berlaku terhadap suatu kejadian. Banyak sejarah yang terlibat di dalamnya, termasuk kenapa Inggris kok jadi negara besar hingga sekarang.

Tapi gara-gara itu emang jadi kepo sama sejarah kerajaan Inggris. Soalnya kayanya banyak intrik kekuasaan di dalamnya. Jadilah beli buku anak-anak ini, biar baca sejarahnya ringkas dan ngga ngebosenin 😊

11. Natural history museum

Ini gedungnya tinggi dan gede banget, meski ngga segede yang Victoria and Albert Museum di sebrang jalan. Senengnya bisa liat kemegahan mahluk-mahluk yang biasa dikenalkan David Attenborough ini. Baru masuk sudah disambut kerangka dinosaurus segede gaban menggantung di langit-langit. Orang Inggris ya, ngga gereja ngga museum ngga istana bikinnya mesti segede gaban.

Ruangannya ada beberapa dan gede-gede semua, mau kerangka atau hewan yang diawetkan. Saran saya fokus ke yang hewan, yang manusia hanya tambahan dan kayanya masih bagusan museum tubuh di Batu 😁 Di tengah ruangan ada yang isinya paus sak gede-gedenya, ditemenin kuda nil dan gajah yang jadi tampak mungil.

12. National maritime museum

Museum yang dekat dermaga Greenwich ini keliatan baru, halamannya gede, gedungnya juga. Nampak baru gedungnya, petugasnya sudah tua-tua dan ada beberapa area ngga boleh foto. Area yang lebih terang bagus buat anak-anak. Banyak mainannya, display yang interaktif dan full colour. Jangan lupa simulasi ngejalanin kapalnya, harganya mahal jadi mari manfaatkan kesempatan gratisan ini 😁

13. Cutty Sark

Begitu melangkah keluar dermaga Greenwich langsung disambut dengan Cutty Sark, kapal besar dari abad ke 19. Masuk melalui lambung kapal, displaynya dibuat interaktif ngga cuma buat permainan, tapi juga bangku jungkat jungkit seolah kita lagi di ombang-ambingkan ombak. Melangkah ke haluan ada Titanic moment yang bisa dimanfaatkan. Ada pemandangan bagus lagi, London dari kejauhan dan ketinggian. Trus kalau di buritan ada pura-puranya kaca dua arah, dan ada bayangan pelaut jaman dulu yang nyengir-nyengir di hadapan. Itu kalau yang ngga tau bisa dikira hantu 🤣 Untung sering liat Pirate the Carribean jadinya biasa sama aneh-aneh gitu.

14. Royal observatory Greenwich

Greenwich ini emang menggoda banget buat didatangin. Disanalah 0 derajat koordinat berasal. Disanalah asal mula GMT yang diplus-plusin seluruh penjuru dunia. Letaknya juga kayanya dekat-dekat aja dengan dermada Greenwich.

Tapi ternyata…adoh 😆

Dari dermaga ke observatori ini aja sudah bisa nyamperin Cutty Shark dan National Maritime Museum. Kalo kurang piknik bisa ke Queen House. Itu ya yang namanya rumah sak gede-gedenya dengan halaman sak ombo-ombonya 😁 Mau ngelepasin anjing, piknik, sampe buat pendaratan helikopter Chinook juga bisa 😅 Nah ngelintasin belakang rumah dulu, halaman, masuk taman yang rimbun, baru dah…600 meter menanjak 45-60 derajat 😅

Setelah ngos-ngosan itu, baru keliatan dah London dari kejauhan. Trus ternyata ROG ini isinya beberapa rumah yang nampak biasa. Tapi nampak teropong gede nangkring di atapnya. Pas masuk dalam, ternyata ada beberapa keluarga astronomer tinggal sini, trus mereka dengan ilmunya yang langka bisa menentukan arah, rasi bintang, cuaca, dengan perhitungan matematika yang rumit. Berusaha hidup normal sih, karena anak istri juga ikut. Tapi ya takjub juga liat teropong segede gaban ada di lotengnya.

15. London transport museum

Museumnya baguus banget buat anak-anak, informatif, interaktif, dan siap-siap gempor kalau ngikutin anak-anak berlarian kesana kemari saking excitednya. Pake London Pass gratis, jadi naik aja pake lift sampe lantai 2, lalu turun per lantai. Selain mengejar stempel di kartu yang didapatkan di depan, museumnya ngga kira-kira masukin bus, bus tingkat, kereta, kereta lengkap dengan kudanya, di dalam koleksinya. Hayo ajah anak-anak pada keliaran main.

16. Imperial War Museum

Kita masuk dari sisi yang sepi. Yang jaga aki-aki yang kalo meriksa lamaaa dan teliti banget. Ya soalnya cuma dikit kali ya yang masuk sisi ini. Sadarnya pas masuk hallnya, ya ampun gede banget dan rame. Orang-orang ini masuk dari sisi mana, ya pasti dari sisi yang normal 😄

Berdasarkan info dari aki-aki tadi, kita ambil lift untuk naik ke lantai 4 apa 5 ya, terus turun aja satu-satu. Di lantai paling tinggi itu dipajang medali dan kisah pahlawan yang ada di dalamnya. Biar menarik selain ada video, ada kartu yang bisa distempel untuk dapat cetakan medali yang sama beserta keterangannya. Cara yang jitu untuk mengingat. Disini dilarang moto jadi cuma dikit foto (dan ingatannya). Lantai berikutnya, yang nyambung dengan lantai di bawahnya, terlarang untuk 14 tahun ke bawah. Soalnya isinya kamp konsentrasi Nazi. Brrr…mending ngga liat deh. Nazi itu ya, digambarin dengan film indah dan kocak macam Life is Beautiful aja berasa sedihnya, gimana liat kenyataannya 😔

Lantai dua dan satu berisi peralatan dan kendaraan perang gede-gede. Oiya ada satu ruangan isinya agen rahasia di Inggris, termasuk cerita soal agen ganda. Duh kalau soal ini Indonesia ngga kalah lo. Kita punya Badan Intelijen Negara dan Komando Pasukan Khusus untuk nangani yang njelimet-njelimet. Belum lagi ada Densus 88, buat merangin orang-orang norak yang bisanya cuma melakukan aksi teror. Rugi dikasi napas. Tapi semua itu cuma kita dengar katanya…katanya… padahal dibikin terbuka dan informatif kaya gini juga cakep lo, menambah pengetahuan dan kebanggaan atas Indonesia. Yang ngga bangga bikin negara sendiri aja #kalem.

Pulangnya kita lewat jalur yang benar, dan bener aja, dari luar ni museum gedeee dengan meriam gede juga di depannya. Tamannya dikelilingi bunga aneka rupa, menandakan musim semi tiba di London.

17. Museum of london

Benernya tempatnya deket banget dengan Katedral St. Paul, tapi karena kita ngabisin London Pass dulu jadi yang gratisan macem ini bisa belakangan. Museum of London sendiri lucu gedungnya, kita naik eskalator dari sebrang jalan, trus melintasi jembatan penyebrangan, baru nyampe deh di museum yang luas dan nampak baru ini.

Isinya sejarah London dari jaman pra sejarah sampai hari ini. Desain visual dan interaktifnya luar biasa, anak-anak pasti suka. Masa kaya telepon umum merah diangkut ke sini, jadi bisa foto anteng. Atau penjaga di kaleng biskuit Monde juga ada, lengkap dengan baju, celana dan topinya kalau kita mau bergaya. Btw ini topinya berat banget 😅 Lainnya adalah karya seni, biasanya yang gede gitu, yang bisa dinikmati pengunjung secara gratis. Duh kalau ngga pake audio guide jadi selewat-selewat aja nih 😅

18. Museum of brands, packaging and advertising

Sempat kecele karena datang kepagian dan ngga ada tempat nunggu padahal ni tempat punya cafe-yang sama-sama belum bukanya, tempat nunggu kita terletak di jalan yang berbeda. Ya tapi gpplah jangan cepat mutung apalagi marah, sudah jauh-jauh ke Inggris kok masih ngambekan 😁 Pas kita balik lagi keliatan museumnya kecil aja, satu lantai, dan ngga boleh moto. Oh bakal cepet nih.

Ternyata perlu sejam lebih untuk keliling, apalagi kalau ditambah nongkrong di cafe kebun atau shopping di tokonya. Ngga boleh moto, kami menyusuri lika liku gang yang memajang kemasan maupun iklan cetak di sisi kiri dan kanannya. Produk yang sudah cantik-cantik sejak jaman ratu Victoria ini memang menarik, baik secara ragam maupun fungsi. Keliatan sih makin lama makin kompleks karena konsumen maunya makin banyak. Merk-merk yang kali sudah seratus tahun ada macam Sunlight, Walls, Cadbury, Toblerone dan lainnya.

Habis liat-liat daerah itu, pas kita ke toilet malah ngelewatin dua ruangan lain yang lebih baru dan besar, isinya perkembangan kemasan dari satu merk yang sama. Ha itu dah kalau ngga boleh moto jadi lupa semua 😅

19. National army

Museum angkatan bersenjata yang bagus buat anak-anak ini terletak di jalan yang ngga rame dan dilewati bus. Gedungnya batu dan terdiri dari 3 lantai, tapi ada setengah lantai gitu jadi cukup banyak yang bisa dilihat. Gratis masuknya, dan disambut dengan ramah mbaknya yang punya banyak perlengkapan tentara di depannya. Kita disuruh nyoba pegang, angkat, amati perlengkapan itu, biar terasa gimana rasanya make itu semua. Berhubung kita bahasa Inggris ngga fasih amat, big appreciation buat mbaknya yang tetap ramah dan berusaha komunikatif.

Perjalanan dimulai sejak jaman baheula, nyambung ke jaman yang lebih modern, dan tantangan di masa depan. Bagusnya suasana yang mestinya berkabung, serius dan menyedihkan bisa ditampilkan sisi cerianya dan mengajak anak-anak untuk aktif. Bukan berarti cerita seneng-senengnya aja ya seperti latihan baris berbaris, alasan kenapa pada gabung army, atau bekal instannya yang beraneka ragam. Tapi dikasih liat juga contoh tentara yang mesti mengganti mata, gigi, telinga, tangan dan kakinya dengan yang palsu semua. Tapi saya yakin pasti ada aja yang memimpikan jadi tentara, sebelum dan setelah masuk museum ini. Pas masuk kita disuruh lewat sisi kiri dan kanan, untuk dideteksi kita minat ngga sih jadi tentara. Pas pulang gitu lagi, sambil diliatin total pengunjung lebih milih yang mana.

Ngomong-ngomong soal pooling, info grafis disini bagus banget menggambarkan keadaan angkatan bersenjata di seluruh dunia. Gampang banget dah bacanya. Dari situ kita juga tahu bahwa armyoun harus siap dengan tantangan jaman now, berupa cybercrime dan terorisme. Makanya kalau ada yang protes soal penanganan terorisme dengan lebih serius, emangnya ente hidup jaman kapan? 😂

20. The Sherlock Holmes Museum

Rumah yang dijadikan museum Sherlock Holmes ini khas banget alamatnya, Baker Street 221B. Sebelahnya ada toko khusus barang-barang khas detektif jaman baheula, plus yang jualan tiket. Karena yang ngadain swasta, seingat saya ini satu-satunya museum yang harus bayar dan ngga masuk London Pass (ternyata saya salah. Baru inget ke London Film Museum juga bayar. Isinya propertinya James Bond, si agen rahasia 007). Jadi mesti ke toko itu dulu sebelum diperbolehkan masuk ke rumah tiga lantai tersebut. Antriannya panjang karena masuknya mesti gantian, la sempit dan dari kayu gitu deh lantainya, ngga lucu juga kalau ambrol. Sembari nunggu bisa foto-foto sama penjaganya yang bergaya ala polisi jaman yesterday.

Sherlock Holmes adalah detektif Inggris yang diciptakan oleh Sir Arthur Conan Doyle. Mestinya rumah itu ya rumah pengarangnya, wong Holmesnya sendiri jadi-jadian. Tapi demi bikin menarik, akhirnya detektif yang beroperasi di jaman Victoria tahun 1881 hingga 1904 ini dihidupkan kembali.

Isi museumnya adalah peralatan sehari-hari sang detektif, beberapa patung yang menggambarkan Dokter Watson temannya, tamunya, serta pelaku atau korban dari kasus-kasus yang ditanganinya. Kalau yang masih inget dengan cerita-ceritanya SH pasti familiar dengan potongan-potongan kejadian yang divisualisasikan.

Akhirnya…beres juga meski banyak salah ketik, kata-kata yang lompat-lompat, info yang kurang…semoga kelak sempat perbaiki ya…soalnya utangya banyak juga. Belum nambahin tag segala macam dan terjemahan misal nyeplosnya pake bahasa Jawa 😁. Sing sabar yooo 😊🙏

***

IndriHapsari

2 comments

Komen? Silakan^^

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s