Pertunjukan Memuakkan Bernama Pengkhianatan

eadc457248db6f714ee5019460cbfe17

Konsep berhubungan yang sudah ada sejak jaman purba, hanya ada dua, kesetiaan, atau pengkhianatan. Kesetiaan adalah untuk mereka yang menginginkan hubungan jangka panjang, sehingga semua diusahakan agar dapat mengakomodir kebutuhan dari kedua pihak. Memperhatikan kebutuhan atau keinginan masing-masing pihak, mencoba mencari titik temu, dan bersama-sama mencapai tujuan atau kualitas hidup maupun hubungan yang lebih baik. Yang diinginkan adalah win – win solution, agar pihak lain tidak kapok berhubungan dengan kita.

Apa sih untungnya hubungan jangka panjang? Yang pasti kita tidak perlu direpotkan dengan semua fase penjajakan, yang melelahkan. Pihak baru, artinya kepo yang baru. Mencari tahu seperti apa pihak itu sebenarnya, apa tujuannya, dan apakah ia bisa menjadi partner kita. Menghabiskan waktu tentu, hanya untuk memastikan, apakah hubungan dengan pihak tersebut akan baik – baik saja.

Hubungan jangka panjang yang terjalin baik, berarti akan menumbuhkan kepercayaan. Kepercayaan akan mempengaruhi hal-hal lain, seperti adanya dukungan, bantuan dan pengertian jika salah satu pihak mengalami kesulitan. Selain itu ada peningkatan hubungan, misalnya kerjasama dapat diperluas ke bidang lain, atau sharing data yang diperlukan, agar proses integrasi dapat berlangsung dengan lebih baik.

Jika salah satu pihak, atau salah satu pihak tidak mempedulikan hal ini, maka yang terjadi adalah hubungan jangka pendek, atau bisa saja hubungan jangka panjang, namun penuh kecurigaan. Dan tidak ada yang lebih menyiksa daripada bertahan bersama pihak lain yang sebenarnya sudah tidak kita percaya.

Saat suatu pihak menawarkan atau menginginkan hubungan, bisa saja dia sudah membawa bibit pengkhianatan itu dalam wajah tak berdosanya. Entah atas dasar dendam, cinta atau kagum yang salah arah (karena mana ada cinta yang berniat menyakiti pihak lain) . Bisa juga bibit pengkhianatan itu baru muncul di tengah-tengah hubungan.

Maka yang ada di kepalanya bukanlah ‘bagaimana menjaga hubungan’ namun ‘bagaimana mendapatkan keuntungan’. Hubungan hanya alat untuk mencapai suatu keuntungan, yang tentu saja keuntungan di salah satu pihak. Yang ia inginkan adalah win – lose solution. Ngga peduli deh pihak lain mau jumpalitan gimana dengan pengkhianatan yang ia lakukan. Hubungan jadi ada hitung-hitungannya.

Padahal sebenarnya yang akan ia dapatkan adalah lose – lose solution. Pihak yang disakiti, akan menganggap dia tidak layak untuk mendapatkan kepercayaan lagi, dan itu akan menyebar ke pihak yang lain. Ada pihak – pihak yang akan diberitahu tentang modus operandi yang bersangkutan. Dan tahu sendiri kalau nitip uang bisa kurang, nitip omongan malah nambah. Atas api yang ia ciptakan, cerita jadi berkembang, dan si pengkhianat akan mendapati dirinya dilecehkan, baik langsung maupun tidak langsung, atas pertunjukan tidak lucu yang sudah ia sajikan.

153f3e14fd53b6c0930365097dd8bde0

Pengkhianat kadang tidak menyadari akibat dari perbuatannya. Ia merasa telah melakukan hal yang benar. Namun kondisi kejiwaan seperti itu, memang tidak bisa diharapkan untuk menjalin hubungan. Pantas saja kalau dibilang aneh atau kesepian. Seumur hidup hanya akan menjadi loser, untuk mereka yang bersedia menari kegirangan di atas penderitaan saudaranya.

51f14db46c9d3eccf77054d861002f04
***
IndriHapsari
Gambar : pinterest.com/pin/115827021639827288/
pinterest.com/pin/120612096242930461/
pinterest.com/pin/89579480058152265/

4 comments

  1. kadang mempercayai bahwa kita telah dikhianati itu aja juga udah sulit mbak. Ada penyangkalan karena kita mempercayainya. Hingga kita tau dan percaya setelah kita hancur, huhuhu

Komen? Silakan^^

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s