Despicable Me 2 : Animasi Yang Lengkap

20130714-200253.jpg

Setelah 2 minggu menanti, akhirnya jadi juga saya menonton Despicable Me 2. Sok sibuk memang, dan orang sudah pada ribut nonton dan mereview. Saya menguatkan diri untuk tidak baca reviewnya, karena diniatin mau nonton sehingga harus mempertahankan unsur kejutannya.

Oh no, animation anymore? Ngga apa, saya malah bangga bisa menonton animasi. Karena sungguh ngga gampang teknik visualisasinya, dan paling ngiri sama ide cerita dan cara penyampaiannya. Animasi biasanya beyond our imagination, ngga kepikir aja dari setting seperti itu cerita bisa dikembangkan dengan menariknya. Memberikan sesuatu yang baru bagi pemirsa. Meskipun mengkhayal, risetnya ngga main-main supaya terasa nyatanya. Lalu penyampaian ke anak-anak juga ngga mudah loh. Bahasa harus sederhana, pesan harus bisa dipahami tanpa menggurui, dan…harus menarik. Sebagian besar film animasi Amerika Serikat, mampu menghibur orang dewasa pula.

Berbeda dengan Despicable Me (DM) yang pertama, kali ini filmnya cukup nancep cep di ingatan. Cirinya DM adalah ceritanya cukup kompleks, tapi untunglah dengan cara penyampaian yang menarik dan visualisasi yang ciamik, semua bisa dikemas dan nyambung antara satu dan lainnya.

Ada cerita Gru yang direkrut jadi agen rahasia. Lau ia jatuh cinta dengan rekannya yang ceria, Lucy. Ada doctor Neufario yang resign, tapi setelah itu balik lagi karena menganggap Gru dan para Minion adalah keluarga. Ada Margo yang patah hati dengan Antonio, seorang pemuda flamboyan. Ada Eduardo mantan penjahat yang come back. Dan tema utamanya, Minion, pasukan Gru diubah menjadi monster pemangsa untuk menguasai dunia.

Visualisasinya memang juara. Full colour dan full detail. Banyak scene yang maha besar, tapi nampak hidup karena kemampuan menggambarkan dan memperhatikan sampai hal yang kecil-kecil. Idenya juga aneh dan lucu. Coba, mana ada mobil amphibi dicuci pakai spons dan dikeringkan dengan hairdryer? 😀

Adegan menarik adalah saat Gru jatuh cinta. Semua terasa indahnya, selalu tersenyum, senang bersosialisasi, bikin pancake aja bentuk hati. Tapi begitu patah hati, langsung deh muka ditekuk, nyari musuh, dan ngga peduli orang lain. Jadi mikir, mungkin orang yang suka menolong itu hatinya berarti diliputi oleh cinta.

Tak lupa, Minion menjadi primadona. Pasukan Gru ini rajin bekerja, usil, dan suka berantem dengan temannya. Mereka juga menghibur keseluruhan film dengan nyanyian yang asyik, dan mengingatkan saya pada Chipmunk. Akhirnya, DM 2 adalah salah satu animasi yang saya rekomendasikan untuk ditonton berulang-ulang, selain Finding Nemo dan Monster Incorporation.

minion
***
indrihapsari

2 comments

Komen? Silakan^^

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s