Asyiknya kalau ke Batu Malang itu, wisatanya lengkap. Kita bisa ke berbagai taman bermain yang cocok untuk seluruh anggota keluarga. Mau yang balita sampai lansia, semua tinggal pilih dan menarik semua. Kalau diniatin, sempatkan 3 hari untuk keliling Pandaan – Batu – Malang. Di Pandaan sempatkan ke Taman Safari Indonesia 2 yang ada di kawasan Prigen. Untuk lebih jelasnya bisa lihat di artikel ini, sekalian ngebahas Taman Safari yang ada di Bali.
Kalau di Malang, kebanyakan wisata kuliner ya sama beli oleh-oleh. Malang tuh menurut saya seperti di Bandung. Udaranya sejuk, kendaraan padat, kontur jalannya kecil dan naik turun, lalu orang-orangnya kreatif. Saya suka lihat signboard mereka yang unik-unik, visualnya jago deh. Makanannya, terutama yang jajanan juga enak-enak. Mulai dari ote-ote, bakso, kremesan semua enak.
Kalau Batu, tempat wisata lama yang saya kunjungi kala kanak-kanak ada Selecta, Songgoriti dan Sengkaling. Itu sudah paling happening di jamannya. Taman yang indah, karena Batu ini udaranya dingin. Semua bunga kayanya jadi aja kalau disini, kalau dibawa ke Surabaya pasti dah mati. Lalu dulu saya biasa berenang di kolam yang jernih dan dingin. Nginepnya di vila yang juga asyik, luas dan dingin. Sarapan cuma nasi goreng sama susu sapi, tapi enaknya pol. Ibu saya biasa beli sayuran yang kelihatan segar di pasar Batu. Kepingin sih beli kelinci lagi, tapi sama seperti tanaman, kelincipun ternyata ngga kuat di daerah panas.
Tempat wisata yang baru-baru ada Jatim Park 1, diikuti jilid 2nya, lalu Batu Night Spectacular (BNS), dan Museum Angkut. Semuanya satu grup, makanya sistemnya hampir-hampir mirip. Yang BNS khusus buka dari jam 5 sore hingga tengah malam. Alternatif lain cukup bersantai di hotel-hotel yang sudah dilengkapi dengan kolam renang yang ngga cuma kotak, fasilitas yang lengkap (bahkan ada yang punya perpustakaan sendiri, sesuatu yang jarang ada di Indonesia), dan playground yang serius. Nginep di Pandaan juga boleh, karena cuma butuh sejam menuju Malang, dan hotel-hotel yang berupa resort pengelolaannya juga serius.
Nah yang terbaru ini namanya Eco Green Park (EGP), letaknya sebelum kawasan Jatim Park 2. Waktu saya datang bertepatan dengan shuttle kereta kelinci yang membawa penumpang dari Jatim Park 1, 2 dan EGP, jadi cukup parkir di salah satu lokasi saja. Waktu saya datang hampir jam 4, jadi mau tutup tuh karena tutupnya jam 5 sore. Cuaca mendung sedikit gerimis. Baru datang pandangan kita sudah nyaman dengan berbagai warna daun yang ditanam di pipa PVC. Toilet yang berdekatan dengan loketpun harum dan bersih. Biaya masuk untuk satu orang pada weekday Rp 40 rb, sedangkan weekend dan hari besar Rp 60 rb.

Karena areanya luas, ada 35 wahana yang memadukan alam, budaya, lingkungan dan seni, maka disediakan e-bike, atau sepeda bertenaga listrik. Gampang banget makenya, cuma pencet tuas saja untuk maju, mundur, ada klaksonnya dan petunjuk kapasitas baterai. Biaya sewanya Rp 100 rb untuk 3 jam, dan meski penyewa harus sudah memiliki SIM, kalau dilihat anaknya sudah besar ngga apa pinjam juga. Kecepatannya seperti orang jalan, dan dipakai buat tanjakan ok juga. Oya kalau bawa anak, anaknya bisa dipangku atau berdiri aja di tengah. Ada keranjang juga di depan untuk menaruh bawaan kita.
Karena sudah janjiin bisa pakai e-bike, maka mulailah kita melaju. Eh ternyata beneran lo, jalurnya sudah siap untuk e-bike yang melewati, berarti kursi roda sama stroller bisa juga. Wah, ini sih lebih keren dari Disneyland! Hampir semua bisa dilewati, termasuk kandang burung yang pintunya dua lapis, yang kalau lewat mesti tekan tombol dulu. Ada beberapa wahana yang mengharuskan kita turun dan mengantri, tapi itupun sudah ada parkiran e-bike. Supaya aman, bawa aja kuncinya, jadi ngga ada yang bisa ngambil. Kalau ilang, KTP atau SIM yang dijaminkan jadi ngga bisa diminta balik dong 🙂
Toilet yang bersih gampang ditemukan, petugasnya juga banyak dan ramah. Kalau lapar atau haus jangan khawatir, selain kedai yang tersebar di berbagai lokasi, ada juga foodcourt besar tempat semua penjual berkumpul. Kalau dari brosur sih katanya ada bird show, cuma karena kita kesorean ngga sempat lihat. Tapi sempat melihat burung-burung di kandang untuk photo session. Lalu ada fire dance dan fish therapy. Seru juga main di plaza musik, inti permainaannya satu, shoot and wet 😀
Area yang kita lewati adalah candi mini, yang bisa kita naiki. Lalu ada area walking bird, ini beneran ada peacock atau burung merak yang kelilingan di tempat kita melintas. Takut dipatuk sih, tapi mereka cuek-cuek aja cuma suka loncat dari satu pagar ke pagar lain. Ada penjelasan soal pengolahan limbah, rumah strawberry, jamur dan carnivora garden. Lalu ada sapi, kambing dan domba, yang makaan aja tiap kita lewat. Ternyata kalau datang pagian bisa lihat penjelasan pengolahan susu. Ngga lupa juga kita bisa belajar menanam sayur di kebun mini.
Saya juga melintas ke pasar burung tempo doeloe, bisa beli burung nih disini. Atau kalau gagal fokus kaya saya, bisa nyicip kue rangin sama kue putu yang dibuat di tempat. Acara feeding time pasti ada dong, buat burung-burung yang di kandang atau dipegang petugasnya. Wahana lainnya ada insectarium, ada Hedwig juga di wahana khusus burung hantu, lalu Dome multimedia yang menceritakan tentang hanoman. Untuk wahana kendaraan ada eco journey kalau mau tahu kehidupan pra sejarah, trus jungle adventure buat nembak para pemburu, mengendalikan hama dengan menembaknya dengan menumpang perahu, atau masuk ke rumah terbalik.
Fokus lainnya adalah pemanfaatan barang bekas. Dari patung yang kita lewati, ada gajah yang berasal dari televisi bekas. Lalu tulisan EGP sendiri berasal dari tutup botol air mineral. Di depan rumah daur ulang ada transformer dari suku cadang bekas. Di dalam ada dinosaurus dari rotan, dan banyak pameran kreasi dari barang bekas. Kalau saja pencahayaannya lebih bagus, displaynya lebih tertata, dan ngga bau rokok padahal ada larangan merokok, kayanya bakal lebih sip deh.
Akhirnya satu kata aja untuk tempat ini, recommended. Sempatkan kesana kalau Anda berkunjung ke Malang 🙂
Rencana liburan sekolah mau kesana mbaaaaa
Oh sip mbak…puas2in yaaa..kalau jalan kaki dan semua dikunjungi…3 jam deh 🙂
Keren! semoga semakin banyak tempat wisata yang berwawasan Lingkungan, tidak hanya di Kota Batu Malang melainkan juga diseluruh kota di Indonesia 🙂
Iya, setuju Pak, ini bagus buat anak2 supaya mencintai lingkungan sejak dini 🙂
Eco green park bagus, ini ke 3x nya ke sana. Wahana nya menarik terutama waktu parade burung. Burung nya pinter, bisa foto sama burung elang, toilet nya bersih, mknan nya jg enak, ada terapi ikan juga
Iya profesional ya mereka bikinnya, jadi suka deh kesana 🙂
Bisa bawa makanan masuk gak buat yang pengen piknik bawa makanan dari rumah 😂😂
Bisa mbak 🙂
Mbak, mau nanya, kalo bawa lansia dengan wheel chair, bisa ga? Maksud saya, benar2 tergantung dgn wheel chair, bukan sebentar berdiri sebentar pake. Apakah sejak parkiran mobil sampe area ramah kursi roda yang mbak sebut di atas benar2 tidak ada jalan berundak sama sekali? Karena tidak memungkinkan bagi kami menggendong beliau melewati area2 yang tidak bisa dilewati wheel chair. Terima kasih sebelumnya 😉
Terus terang sy ngga notice kalau sjk parkiran mbak. Setau sy ada drop off area. Klo yg di dlm ramah difable. Selamat liburan ya 😊
wow… mbak… banyakin kayak foto pertama dong…
Hehehe ok Pak ini biasanya korek2 foto lama jd suka seadanya 😀