Penyetan

penyetan

Kuliner Surabaya yang membuat kangen salah satunya adalah penyetan. Penyetan terdiri dari sambal penyet, dicampur dengan aneka lauk pauk yang digoreng. Jika berkunjung ke Surabaya sangat mudah untuk menemui tempat makan yang menjual penyetan, mulai dari warung dengan harga Rp 5.000 sudah lengkap dengan nasi hangat, atau di restoran dengan harga di atas Rp 20.000,-. Biasanya masyarakat jarang yang sarapan penyetan, sehingga warung mulai buka di siang hari hingga malam.

Dinamakan penyet karena lauk pauk tersebut harus dicampur dengan sambal dan ditekan menggunakan ulekan (temannya cobek) sehingga berbentuk ‘penyet’ (gepeng). Meskipun ada juga yang menyajikannya dengan cara sambalnya disiram saja, namun disini kami biasa menyebutnya ’sego sambel’ atau nasi sambal, bukan penyetan.

Sebenarnya sambal penyet ini terdiri dari apa saja sih, kok sedap nian dan ngangenin. Berhubung saya penikmat sejati usaha kuliner (halah, bilang saja ngga bisa masak!) hasil dari ngintip kosmo.vivanews.com sambal ini dibuat dari cabe merah keriting, cabe rawit,
 bawang merah, tomat, garam, terasi matang, gula 
dan minyak goreng. Untuk terasinya dugaan saya dari Sidoarjo, karena sambalnya menjadi gurih khas rasa seafood.

Tingkat kepedasannya beragam. Ada biasa, sedang dan pedas. Untuk saya cukup yang sedang saja, itupun kalau makan sudah tidak bisa sambil ngobrol saking pedasnya. Hebatnya, kok saya tidak pernah mules ya setelah menyantapnya. Mungkin karena pedasnya hanya di lidah saja, tidak sampai di perut.

Lauk pauk yang menemani bisa macam-macam, yang penting digoreng. Ada 4T (tahu, tempe, terung, telur), ayam, bebek, empal, lele, bandeng, bakso, iga, babat, jeroan ayam sapi, dan favorit saya: ikan pe. Ikan pe atau pari ini dagingnya tebal, baunya amis, tapi lezat dan pas benar dengan sambal penyet yang gurih. Penyajiannya bisa di atas piring yang terpisah dengan nasi, atau di cobek batu. Ada yang senang memadukan berbagai lauk tadi, ada yang cukup bingung dibuatnya sehingga pilih lauk tunggal saja. Sebagai pelengkapnya adalah potongan daun kol, kemangi dan timun. Jangan lupa krupuk putih dan es teh manis untuk penawar rasa pedas.

Yang pasti, kalau makan penyetan harap lupakan diet, karena nasi sepiring bakal habis, bahkan kurang!

4 comments

  1. Kalo aku bikin sambelnya pake balang putih juga Mbak. Trus digoreng dulu bhn sambelnya sebelum diuleg.
    Ikan pe alias pari lebih enak lagi diasap dulu sblm digoreng biar ga amis. Trus lbh cocok dengan sambel belimbing wuluh yang asem itu.
    Satu lagi alternative sambel penyetan. Tampa balang merah putih, Tampa digoreng alias diuleg mentah trus kasih perasan jeruk nipis. Jadi segerr….banget.

    Soap lalapan, kalo suka bisa pake selada, daun singkong yang direbus, cambah

    • Waduh mbak, kalo sy mah tinggal makan aja…hahaha…Eh kalau di Sby semua ikan pari sdh bentuk panggangan mbak 🙂 Makasih ya resepnya, pas banget jadi juragan resto 😀

Komen? Silakan^^

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s