Iri Pangkal Benci

20130612-194912.jpg

Apa yo yang emosi negatif, yang kalau diucapkan dengan apa adanya malah bagus, kalau tidak diucapkan malah bahaya?

Aaaah, sudah baca cluenya ya? Yak, jawabannya adalah iri. Kalau kita mengatakan di depan orang yang jadi target iri, contoh, ‘Eh aku iri lo sama sampeyan,’ artinya malah kita kagum padanya, dan ingin seperti dia. Jadi emosi negatif, menjadi emosi positif.

Yang susah kalau dia ngga bilang-bilang, dipendam sendiri sampai meletus. Atau keluar tapi ngga nyambung bin sinis. Ealaaa..ternyata masalahnya iri toh, tapi jadi nyambung kemana-mana. Dikiran orang lain bisa telepati, baca otaknya. Ya itu, karena iri jadi menutup logika.

Ada lagi yang membuat grup gosip. Irinya dibalut cerita yang lain, sehingga grup heboh itu sulit membedakan mana nyata mana imajinasi. Atau menyembunyikan perasaannya, tapi jadinya malah nyolot ke target. Pedesss 😛

Penyakit satu ini mampu menghinggapi siapa saja, tidak terbatas gender, usia ataupun strata sosial. Katanya cewek itu biangnya iri, ah ngga juga, cowok bisa juga, dan lebih tahan lama. Lebih tua lebih bisa menahan diri? Ngga juga, ada juga yang meski sudah tua, belum ingat mati malah ngurusin iri. Udah kaya, bebas iri? Salaaah! Di atas langit ada langit. Meski sudah lebih dari cukup, lihatnya ke atas terus.

Lalu kok bisa ada orang yang ngga irian, sirikan atau dengkian? Kalau diperhatikan, mereka mencukupkan diri dengan apa yang ada. Kita ngga bicara soal jadi termotivasi karena iri ya, tapi ini sikap pasrah dan nrimo atas keadaan, yang memang Tuhan anugrahkan berbeda tiap orang.

Mereka juga percaya diri atas kemampuannya, entah sama atau berbeda dengan kemampuan yang dimiliki target. Sehingga saat target mencapai level tertentu, dia cuma senyum sambil bilang, ‘oh kalau gitu aja gw bisa,’ atau, ‘syukur deh dia bisa mencapai itu.’ Nyante aja jack!

Selain itu, mereka ngga punya waktu untuk iri. Sibuk sama hal lain, ngga sempat memperhatikan, merasa hal itu ngga penting banget, akibatnya pikirannya tersita untuk hal lainnya.

Saya baru menyadari, ternyata perkataan iri tanda tak mampu itu benar adanya. Iri hanya menunjukkan level kita berada di bawahnya,atau merasa bahwa level kita di bawahnya. Lalu sibuk deh memupuk akar kebencian supaya berbuah jadi kenyinyiran.

Stop iri. Ganti dengan hal lain yang lebih positif.

Komen? Silakan^^

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s