Nut Job : Boring Boring Boring

Ngga biasanya saya ketiduran saat nonton bioskop. Dan alasannya bukan karena kecapekan ngurus rumah karena mbak-mbaknya belum pulang (ups salah fokus!) tapi cerita Nut Job yang harus saya ikuti dengan fisik dan pikiran yang sedang holiday-mode-on, membuat saya rela melewatkan sepenggalan waktu, tertidur di kursi bioskop yang empuk.

image

                                                (Sumber : wikipedia)

Sejak pertama nonton trailernya, sudah ngga minat untuk nonton. Rasanya terlalu dilucu-lucukan. Yah biasa deh, kalau ada film di iklannya nulis ‘lucu banget!’ atau ada buku yang di covernya nulis ‘kocak banget!’ saya malah jadi ragu.biarlah review atau kritikus yang memberikan pendapatnya, bukan dari pembuatnya.

Ada yang bekerja terlalu keras menyempurnakan karyanya  sampai ngga santai lagi, sampai filmnya terlalu berat buat diikuti.

Beda dengan Rattatouile, untuk selanjutnya disingkat Rat. Rat bercerita soal tikus yang pinter masak, lalu pelan berkembang ke chef yang jahat dan calon chef yang baik. Sudah, cerita berkisar di situ aja, lengkap dengan gerombolan tikus yang sesekali diceritakan.

Nah, Nut Job ini engga, dan sebelnya lagi, kok si Rat juga nongol? Digambarkan sebagai tikus bisu, kerjanya dia sebagai partner in crimenya tokoh utama, Squirly si tupai (bah, nyari nama aja ngga niat gitu). Tokohnya banyak banget, ada beberapa tupai, beberapa tikus, rakun, tikus tanah, anjing, burung, wew….

Belum soal ceritanya. Si Squirly ini dibuang kumpulan mahluk pengerat di taman karena menghancurkan persediaan makan mereka. Karena sedang diasingkan, dia terdampar di toko kacang, yang ternyata kamuflase komplotan perampok bank. Itu cerita Squirly sama gerombolan tupainya saja sudah rumit. Ada pengkhianatan, persengkokolan, persahabatan, kesetiaan, kecurigaan. Yang perampok bank juga mbulet tentang teknik pembobolan bank, kisah cinta si boss yang baru lepas dari penjara, tokoh misterius yang ngga tahan dengar suara peluit anjing, dan cerita mereka berusaha menjebak gerombolan tupai dan tikus.

Soal teknik pembuatan, juara deh. Seperti film Amerika lainnya, meski katanya film ini kerjasama dengan Korea Selatan, dan jadi film animasi termahal di Korsel. Lalu lagunya juga asyik-asyik, termasuk Gangnam Style, dengan si Psy muncul di credit title. Soal lucu..euh..standar..nothing’s new.

Makanya sampe ketiduran 😛

image

***
IndriHapsari

Komen? Silakan^^

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s