Masih terbayang di ingatan, betapa repotnya jadi anak muda dan duit pas-pasan. Mau nelpon aja mikir dulu, jam berapa yang dapat gratisan, atau murah banget ngga masuk akal. Biasanya sih di jam-jam yang ngga sopan, waktu maling lagi berkeliaran dan setan lagi pada dugem.
Belum lagi masalah jebakan. Ternyata murahnya kalau menelepon ke operator yang sama. Kalau beda, murahnya ngga berlaku. Begitu juga dengan sms, ada perbedaan tarif. Dijelasin panjang lebar, plus tabel yang ngga bisa dipahami dengan sekali baca, akhirnya saya sampai pada keputusan, kalau mau murah ya telepon jangan lama-lama. Sempat termakan dengan promonya yang gratis 5 detik pertama, sama saja, tetap bablas meski ngomong sudah kaya telegram.
Saat itulah saya menyadari, kenapa sih provider telekomunikasi ini ngga satu saja?
Bukan monopoli, tapi mbok ya tarif seragam meski lintas operator. Kan lebih asyik tuh, ngga mumet mikir yang saya telepon ini pakai provider apa ya. Saya juga sudah melikuidasi 2 handphone saya yang berbeda providernya, karena lama-lama pusing ganti-ganti handphone.
Seperti dulu kasus ATM BCA yang tidak bisa transfer ke rekening Bank Mandiri. Menyusahkan pelanggan, secara bank bukan dia saja yang terkenal. Sekarang mending, sudah bisa kompakan. Berita di Kompas.com juga menyebutkan interkoneksi ATM akan diberlakukan, jadi transaksi keuangan makin lancar jaya. Atau mesin gesek kartu kredit, mbok ya satu saja, biar meja kasir ngga penuh dengan beragam mesin kartu.
Yang baru nih, aplikasi percakapan seperti WeChat, WhatsAp, KakaoTalk, Line sama apa lagi ya, ada banyak pokoknya. Ini juga bikin susah, karena antar aplikasi tidak saling terhubung. Maka tak heran dalam satu smartphone, ada beberapa aplikasi yang diunduh demi kelancaran komunikasi.
Coba kalau jadi satu, kan cakep tuh. Fitur makin lengkap, pengiriman makin cepat,ngobrol bareng jadi lebih seru. Mumpung Indonesia kini sudah masuk 5 besar dalam percakapan di social media menurut suplemen Bisnis Indonesia, momen yang pas untuk menanam jasa pada para pemakainya.
***
itu baru dari beda tarif, kartu plus aplikasinya mbak… belum lagi kalau satu operator bangun satu tower, nggak mau kongsi sama operator lainnya.. rempong deh 🙂
Kalau sekarang sudah kerjasama belum Pak?