One of my favourite author is AS Laksana, or you can call him Mas Sulak. Ugh, I’ve written about him in this article. Then he has a blog, as-laksana.blogspot.com, that consist of his opinions, his creative writing concepts, and his stories. Because I’m connected with his FB account, I will know his-every-new-posting in that blog.
I learn about his writing technical, because for me he can stand in both sides, fiction and non-fiction, and that’s my purpose too. Some tips about ‘great writer’ based on his opinion are like these :
1. Dia bisa menulis deskripsi dengan menarik; dia memiliki kecakapan menuliskan deskripsi.
2. Dialog-dialognya sangat bagus; dengan kata lain, dia memiliki kecakapan menyusun dialog.
3. Metaforanya dan perumpamaannya selalu cerdas dan segar; dengan kata lain ia memiliki kecakapan membuat metafora dan perumpamaan.
4. Karakter-karakter dalam ceritanya selalu menakjubkan; dengan kata lain, ia memiliki kecakapan menciptakan karakter yang hidup dan meyakinkan.
5. Pilihan katanya selalu kuat; dengan kata lain, ia memiliki kecakapan memilih kosakata.
6. Ceritanya selalu menggetarkan; dengan kata lain, ia memiliki kecakapan bercerita. Ia memiliki kecakapan untuk mengatur plot.
7. Imajinasinya sangat liar dan sungguh tak pernah terbayangkan; dengan kata lain, ia memiliki kecakapan berimajinasi.
8. Setiap kalimatnya tidak pernah mubazir; dengan kata lain, ia memiliki kecakapan untuk bertutur secara efisien dalam tulisan-tulisannya.
9. Ia mampu melukiskan segala sesuatu dalam detail yang menawan; dengan kata lain, ia memiliki kecakapan mengolah detail.
10. Adegan-adegan dalam ceritanya betul-betul indah; dengan kata lain, ia memiliki kecakapan menciptakan adegan-adegan yang indah.
11. Sudut penceritaannya selalu menarik; dengan kata lain, ia memiliki kecakapan memilih sudut penceritaan.
Dan lain-lain.
For non fiction author, he said :
Sama saja. Ia juga melatih diri untuk memiliki kecakapan memilih kata, menggunakan perumpamaan dan metafora, menuliskan deskripsi, menentukan sudut pandang, ia memiliki kecakapan untuk menyampaikan dalam cara berbeda, dan sebagainya. Seorang penulis non-fiksi yang baik semestinya juga mengenal dramaturgi, sehingga ia bisa menulis dalam aliran yang terus memancing orang untuk membaca dari awal sampai akhir. Penulis yang tidak peduli pada cara penyampaian biasanya akan menghasilkan artikel-artikel yang ”kering”.
Hum…very interesting! And for my next project, I think I must learn more about writing technical ^_^
Wah, harus copas no 1-11 tuh, boleh ya mba? 🙂 Suwun..
Silakan mbak, saya juga lagi merangkak poin demi poin 🙂