Meski banyak yang menyarankan agar saya tak menontonnya, akhirnya bringkit juga karena anak-anak minta. Alasannya karena mereka sudah kesengsem dengan Night At The Museum yang pertama, trus yang kecil juga senangnya blusukan di museum. Mungkin museum yang hidup juga menjadi cita-citanya.
Ceritanya sih mainstream, seperti Indiana Jones gitu, ketemu makam Mesir, lalu kisah beralih ke museum di New York yang menjadi kacau karena tablet yang menghidupkan mereka terkena korosi. Berangkatlah mereka ke museum Inggris untuk nanya ke bapaknya pangeran Mesir, gimana cara menyelamatkan tablet yang ada. Yang dimaksud dengan tablet ala Mesir ini, jadi mengingatkan kita ke iPad dengan beragam aplikasinya.
Endingnya sudah pasti misinya berhasil. Tapi memang film ini sama baik atau lebih baik dari yang pertama. Yang kedua kebetulan kita ngga nonton. Yang bikin sama asyiknya ya ada Ben Stiller yang awet muka dan tubuhnya, meski jarak film pertama dan ketiga 8 tahun. Lalu ada almarhum Robin Williams, dan tokoh-tokoh lainnya di film pertama juga dibawa ke film ketiga.
Muncul tokoh baru si manusia purba, yang setiap penghuni museum selalu nanya ke Larry (Ben Stiller) udah ketemu belum. Larry dengan gusar bilang, ngapain sih semua orang ngingetin gitu. Ternyata setelah ketemu…si manusia purba ini mirip Larry! Waktu lagi terbengong-bengong gitu, si manusia purba manggil : Dada. Ternyata Larry dianggap bapaknya! Jiah..ngikik deh yang lainnya…
Di Museum Inggris mereka ketemu penjaga museum cewek, yang nantinya jadian sama si manusia purba. Trus ada Sir Lancelot yang gagah berani cuma bego, dibilangin berkali-kali ngga ngerti-ngerti sampe akhirnya dia juga yang merampas tabletnya. Pertempuran seru terjadi mulai dari kerangka dinosaurus, banjir lava di Pompeii (yang dibaca Ilebwob karena terbalik), ular iblis dan Sir Lancelot sendiri. Muncul sekilas tarian ala Thailand dan burung Garuda yang imut.
Akhirnya ketemu juga mereka dengan Raja Mesir. Sempat berantem karena Larry ngga tau caranya ngomong sama Firaun, akhirnya karena berhasil menyelamatkan nyawa mereka semua. Raja Mesir malah berjanji untuk mengawetkan Larry di peti mati dan mengeluarkan organ-organnya. Tawaran yang ngga diindahkan Larry.
Hal yang menyenangkan dari film ini selain bisa dinikmati tua muda, ngga ada tokoh jahatnya. Korosi pada tablet hanya karena kurang rembulan, cuma gitu aja, tapi karena dibawa Sir Lancelot jalan-jalan, jadilah lama beresnya. Akhirnya malah Larry resign dari museum dan menjadi guru, karena tablet ditinggal di museum Inggris. Ketika tiga tahun kemudian tablet dikembalikan ke museum New York dan semua pajangan hidup kembali, Larry hanya tersenyum sambil melihat dari jauh.
Recommended! 🙂
***
IndriHapsari
Aaak. Saya dulu suka banget sama film pertamanya cuma mau nonton ngajak anak umur 2.5 tahun masih mikir-mikir dulu..
Eh kepencet. Ada tambahannya: padahal penasaran bener sama film ini. *komennya nambah
Kalau gitu nunggu dvdnya aja pak klo ngga urgent gitu 🙂
wah ada yang ke3 ya
Iya mbak, mari menonton 🙂
baru nonton yang pertama aja hehe
Ayo dilanjutkan 🙂
pengen banget nonton film ini, sudah nonton dari yg pertama sih soalnya. 😀
Hehehe ayo mbak! Eh tp kok jrg yg nonton ke2 ya..ada apakah? 😀
filmnya ngumpet kali mbak. hehehe.
aku nonton kok yg keduanya. seru juga filmnya mbak. 😀
Oh ok..klo gitu coba sy cr dvdnya atau nunggu diputer di tivi 🙂
oke sip 🙂
Yang kedua ada paying Abe Lincoln yang idup terus penerbang perempuan pertama duh lupa namanya pokokna mah seru. Baca ini jadi pengen nonton yang ketiga. Makasih reviewnya Mbak….met tahun baru
Baca komennya mbak Dyah jd pengen nonton yg kedua 😀 Selamat tahun baru ya mbak 🙂