Persiapan Traveling ke Amerika

Kiri: Empire State, Kanan: Times Square
NYC

Helo Gaes setelah berhibernasi cukup lama, akhirnya blog ini diisi lagi ๐Ÿ˜„ Kali ini perjalanan kami menjelajah pantai timur Amerika Serikat. Alasan kenapa kesana, karena ada Disneyland ๐Ÿ˜ Yah mumpung waktu liburannya anak-anak sama dengan orang tuanya, kita nikmati kebersamaan ini ๐Ÿ˜Š

Disneyland di pantai timur letaknya di Orlando. Penerbangan kami asalnya dari Jakarta, karena kalau nyari dari Surabaya jatuhnya sedikit pilihan dan lebih mahal. Setelah searching harga tiket, ternyata lebih murah kalau lewat JFK Airport, New York. Abis dari sana nyambung ke Orlando untuk di Disneyland dan Universal. Setelah itu kita liat peta, ada spot apa lagi nih yang keren untuk dikunjungi. Oh ada Washington! Mau dong liat white house yang terkenal ituh. Setelah itu liat-liat lagi, baru tahu Niagara Fall juga di state yang sama, New York. Sayang banget kalau sudah sampai sana ngga mampir. Pulangnya harus ke JFK lagi karena efek dari murah tadi. Tinggal ngatur urutan kotanya dan jumlah hari di masing-masing kota. Kami juga mikirin gimana caranya supaya ngga gotong-gotong koper kemana-mana. Ada yang bisa dititip ngga?

Akhirnya muncul jadwal NYC-Orlando-Niagara-Washington-NYC. Nextnya nyari hotel dengan budget yang kami punya. Kami berempat dan maunya satu kamar, ngga banyak yang menawarkan tempat seperti itu kalau bukan kota liburan. Akhirnya yang NYC dapat di pinggiran, di Orlando dan Niagara dapat yang dekat dengan tempat wisata, yang Washington agak pinggiran.

Trus mulai nyari juga angkutan ke antar kota. Biar satu state jarak antar kota jauh. Contoh JFK ke MCO di Orlando jarak tempuhnya 3 jam. Untung selama perjalanan dapat free minum dan snack ๐Ÿ˜„ Pas dari Washington ke NYC kita pakai Amtrak, perusahaan kereta api Amerika. Pengen emang sih ngerasain naik kereta jarak jauh disana seperti apa. Ada kalanya ngga bisa pakai kendaraan umum. Contoh seperti ke Disney, karena kami ngga tinggal di resortnya jadi ngga punya fasilitas shuttle ke sana. Asal ada Uber beres deh. Atau pas ke Kennedy Space Center (KSC) yang jauh dari mana-mana sehingga Uberpun ngga mau, kami pakai tour supaya bisa nebeng transport pulang pergi. Meski ada guidenya, biasanya dia cuma review aja trus selanjutnya ya mandiri.

Kita juga bereskan pembelian sebisa mungkin di Indo. Soalnya negara-negara maju sudah lama condong ke paperless, ribetless gitu dengan penjualan onlinenya. Lebih cepat dan ngebantu sih rmang, ngga usah diprint masukin aja ke wallet di HP. Theme park, New York Pass untuk masuk puluhan destinasi di NYC, tiket penerbangan dan Amtrak. Untuk subway aja yang belum bisa karena kartunya khusus.

Destinasinya kami mulai dari yang gede-gede dulu. Disneyland, Universal, Kennedy Space Center semua di Florida. Selanjutnya browsing internet dan baca-baca buku yang dulu saya koleksi sambil mikir kapaan ya bisa kesana, yang akhirnya skrg terpakai juga ๐Ÿ˜ NYC banyakan museum, demikian juga dengan Washington. Kalau Niagara ya air terjunnya aja, jadi ngga ribet ngaturnya.

Soal uang mending jangan bawa cash banyak-banyak. Disini maunya cashless, pakai kartu kredit atau debit yang berlogo Visa atau MasterCard. Belipun kadang di mesin yang bisa nolak duit jelek. Dari tempat yang ekslusif seperti Empire State sampai penjual di Queen Night Market, semua punya mesin baca kartu. Kalau mau ngga kena fluktuasi nilai tukar, mending pakai kartu debit karena langsung dikonversi saat itu juga. Kayanya ini era kegelapan money changer ya ๐Ÿ˜…

Sebaiknya pembayaran dan apa yang mau dilakukan disana sudah dibereskan sebelum mengajukan visa. Ya emang gambling sih kalau visa ditolak gimana, dan beneran banyak yang ditolak. Tapi salah satu faktor ditolak bisa jadi karena ngga jelas mau ngapain disana. Kan banyak tuh yang mau jadi imigran gelap, jadi pemerintahnya ati-ati banget.

Soal dokumen apa dan prosedur semua bisa dicek di website https://www.ustraveldocs.com/id_bi/id-niv-visaapply.asp. Semua dimasukkan online. Oya soal foto latarnya putih, jangan ngedit dan jangan pakai foto yang sudah ada. Pewawancaranya bisa tahu lo dan disuruh foto ulang, padahal ngantri aja lama. Panggilan wawancara dikasih tahu, trus kita datang ke Konjen Amerika. Di Indonesia adanya di Jakarta dan Surabaya. Ngga boleh ada mobil parkir di sekitaran Konjen, jadi jauh jalannya. Trus antri di luar sampe dibolehin masuk, selain dokumen semua ditinggal di depan, termasuk HP ๐Ÿ˜ฑ Setelah itu ngantri lagi dipanggil masuk ke loket penyerahan dokumen (lupa apa yang diserahkan) dan loket wawancara. Semua antrian harus ngelewatin gerbang detektor dulu. Wawancaranya loh kedengeran di ruang tunggu, jadi kita semua tahu yang ditolak dan diterima siapa ๐Ÿ˜… Mana serem pisan ruang tunggunya. Ada security yang ngeliatin kita, no entertainment, hening dan sunyi. Bandingin sama tempat-tempat lain pas ngajuin visa ke Inggris dan Prancis, malah berusaha lebih friendly loh. Ini malah berusaha lebih kereng ๐Ÿ˜… (galak)

Ada yang dari ngobrol kit pas ngantri uda pernah ke Amrik, trus dia mau kesana lagi dengan bawa surat rekomendasi dari orang tua angkatnya, ditolak. Ada yang mau nyusul keluarganya yang sudah duluan diterima visanya untuk ke Disney, ditolak. Ada yang dapet undangan dari kantor, ditolak ๐Ÿ˜… Tapi sebagian juga diterima, misal yang mau masuk sekolah sama pewawancaranya malah mau diurusin lapor ke sekolahnya karena bakal telat sampai nungguin visa. Beberapa yang sekolah kayanya lolos deh. Juga keluarga yang mau liburan. Kita termasuk yang jenis ini, pertanyaannya formalitas dan 5 menit udah beres nanyain kita berempat. Tiga hari kemudian paspor kita yang udah diprintin visa Amerika di dalamnya nyampe ke rumah diantar kurir.

Kopernya mestinya dicek dulu segala resleting dan rodanya karena bakal banyak jalan nih. Koper bermerk terkenal itu bukan gaya-gayaan doang, tapi kita beli kualitas. Kan ngga asyik juga kalau resleting jebol atau roda lepas, meski kita sudah berhati-hati. Ingat lo masuk bagasi itu ada kemungkinan dibanting dan dilempar ngasihinnya ๐Ÿ˜… Paling sip sih nyuci baju yah kalau stay di satu tempat beberapa hari, apalagi ada beberapa hotel yang menyediakan laundry mandiri. Kalau ngga ya nyuci di wastafel pakai air hangat, jadi jangan lupa bawa s*nlight. Selain berguna buat nyuci baju, juga buat nyuci peralatan makan dan minum yang reusable. Baju disesuaikan dengan musim dan suhu di masing-masing kota. Kalau kami kebiasaannya sudah milah-milah per kota jadi tiap kota buka satu pouch aja.

Sebelum berangkat, kami memindai dokumen identitas asli, simpan di cloud, dan juga difotokopi biar ada hardcopynya, trus simpan di map anti basah. Kami print juga tiket-tiket meski kebanyakan sudah digital. Jaga-jaga aja kalau ngga ada sinyal atau baterai di HP habis. Soal komunikasi, provider kita sudah pada siap kok dibawa ke luar negeri tanpa bikin menjerit karena roaming. Tanyakan dulu saja ke service center, karena ada yang harus didaftarkan dulu, lebih mahal langganan daripada sementara ganti kartu, atau sudah langsung on pas di sana. Ngga usah khawatir ngga bisa WAan kalau ganti nomor, karena akun kita melekat di HPnya. Mau lebih tenang lagi beli sim card global yang bisa dipakai di negara tertentu. Banyak kok di toko online tinggal pilih. Yang saya pilih selain jumlah kuota juga bisa tethering apa ngga, karena sedikit yang bisa. Wong rencananya mau ngirit dengan sharing jaringan ๐Ÿ˜„

Minuman di Amrik yang murah malah soda-soda gitu, mana free refill lg. Kan lumayan buat seluruh anggota keluarga ๐Ÿ˜„ Cuma karena kita orang Indonesia kok males ya minum-minum gitu, jadinya beli es teh yang tawar. Harga minuman air mineral sekitar $ 2,5 per 600 ml. Kalau ngga mau habis uang gara-gara hal tsb di tiap restroom di tempat wisatanya biasanya ada tap water. Isi disana dah, baik modal dikit dengan beli minuman dalam botol atau bawa aja dari sini. Di hotel meski ngga ada galon ada mesin kopi dan air panas untuk bikin teh dan kopi gratis. Di kamar juga suka ada mesin kopinya.

Makanan ngga ada masalah sih kalau kami, jadi ngga bawa bekal apapun dari sini. Kebanyakan sandwich, burger, hot dog gitu-gitu deh ๐Ÿ˜„ Yang kami bawa peralatan makan lipat, wadah makan, plastik, karet. Eh you never know loh siapa tau kepake ๐Ÿ˜ Mealnya orang Amrik itu gede-gede jadi bisa diserbu berempat. Kalau dikasih peralatan makannya cuma sepasang gimana hayo. Trus makanan kemasan kadang ngga habis, atau cemilan gitu. Ya mesti disimpan pakai plastik atau dikaretin.

Obat-obatan perlu disiapin juga, baik obat umum buat semua, vitamin, atau obat buat penyakit khusus. Yang cairan itu mesti ati-ati dan diplastikin sendiri. Karena meski kayanya udah bener ya tolak angin andalan saya ya nempel kemana-mana cairannya ๐Ÿ˜… Itu sama dengan toiletries tuh, bawa secukupnya jaga-jaga kalau kurang. Emang kejadian terus akhirnya kita berempat toiletriesnya tetep aja buat 2 orang ๐Ÿ˜… Cairan ngga boleh banyak-banyak, termasuk untuk penerbangan domestik. Gunting kuku dan cukur jenggot beli nanti aja di tempat karena benda tajam tapi perlu. Tisu kering mestinya ngga usah banyak-banyak karena di Amrik cebok ngga pakai air ๐Ÿ˜… jadi ada tisu is a must. Yang perlu malah tisu basah buat bersih-bersih apa kek, termasuk cuci tangan kalau ngga bawa sanitizer. Kosmetik terutama sunblock perlu dibawa untuk perjalanan musim semi atau panas ini. Meski di beberapa tempat suhu masih belasan, tapi kalau sudah ada matahari beugh gosong gosong dah ๐Ÿ˜„ Apalagi disini karena di Utara awet bener mataharinya. Terbit jam 6 pagi tenggelam jam 8 malam.

Yap itu aja persiapannya. Untuk negara lain bisa dicek pas jalan ke Inggris, Jepang, Australia di postingan terdahulu.

Happy Traveling! ๐Ÿ˜Š

IndriHapsari

Komen? Silakan^^

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s