Paling gampang untuk menyemangati diri sendiri untuk berbuat tidak benar adalah kalimat ‘ngga ada yang lihat kok!’. Misal, menemukan dompet di jalan, daripada susah – susah menemukan siapa pemiliknya, lebih baik segera masukkan tas untuk tambahan belanja. Saat ujian, pengawas lagi lengah, kesempatan untuk mencontek, karena tidak ada yang lihat. Penyerahan uang suap sebaiknya di kamar hotel saja, biar tidak ada yang lihat. Saat berduaan dengan pacar, ditemani lampu remang-remang, boleh dong raba-raba sedikit..mumpung ngga ada yang lihat.
Padahal Tuhan Maha Melihat. Seandainya kita bisa membayangkan ada Tuhan sedang berdiri di samping dompet, di ruang kelas, di kamar hotel dan di ruangan remang-remang, tentu lain ceritanya. Saya tidak akan berani melakukannya. Tapi Tuhan terlalu sepele untuk dibayangkan, terlalu mudah untuk dilupakan, sehingga saya tetap boleh bilang ‘ngga ada yang lihat kok!’
“Our character is measured by what we do when no one is looking”