(1) INFORTUNA

www.hablaconpaula.com
http://www.hablaconpaula.com

Rasa cemas melingkupiku, saat kutahu pesawat yang membawa suamiku pulang, hilang di tengah lautan.

Telepon bordering bertubi-tubi. Sebagian menanyakan kabar, sebagian mengirimkan pesan, agar aku tabah bertahan. Dalam kondisi seperti ini, tak bisa aku berpikir. Hanya menjawab sekenanya, dan mengucapkan terima kasih di ujung percakapan.

Andrew dan Angela seakan tahu kekhawatiran mamanya. Mereka yang biasanya ceriwis, suka sekali menggodaku, kini menahan diri untuk tidak menggangguku. Seakan mereka mengerti, mamanya tak bisa diajak bercanda kali ini.

Aku menatap mereka, dengan ponsel tetap di tangan. Sesekali muncul getaran, tapi sengaja kubiarkan. Aku perlu suasana yang tenang untuk memikirkan, apa saja kemungkinan yang dapat terjadi.

Pesawat hilang, namun ada penumpang yang selamat. Mungkin mereka sempat mengembangkan pelampung, sebelum terjun ke lautan. Atau semua penumpang selamat. Berarti aku harus siap menjemputnya ke Makassar. Alternatif lain, mungkin tidak ada yang selamat. Sehingga, aku harus mempersiapkan prosesi penguburan.

Penguburan.

Dadaku terasa sesak. Dalam keadaan biasa, Aditya tak mungkin tega meninggalkan kami bertiga, aku dan dua anak balita. Ia sendiri sudah enggan berangkat sebenarnya, namun apa daya, tugas memanggilnya. Aku juga berusaha cegah dia, agar tak memilih maskapai itu. Maskapai yang terkenal atas kasus-kasusnya. Namun hanya itu satu-satunya jadwal yang sesuai untuknya.

Lalu sekarang ada peristiwa ini. Aditya hilang, entah dimana. Entah ia hidup atau mati. Seandainya ia hidup, bagaimana keadaannya? Normal, sehat, ataukah ada cacat? Semua menjadi misteri bagiku.

Setelah seminggu diombang-ambingkan ketidakpastian, dan makin berkurang bobot tubuhku, akhirnya maskapai tersebut memberikan pernyataan.

Pesawat dinyatakan hilang, beserta seluruh awak kabin dan penumpangnya.

Ponsel terlepas dari genggaman ketika kudengar kabar itu. Andrew dan Angela memelukku. ‘Mama…Mama…Papa kenapa?’ Seakan mereka tahu, ada sesuatu yang terjadi pada papanya.

*
BERSAMBUNG
IndriHapsari

4 comments

Komen? Silakan^^

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s