Samsung vs Apple? Ya Apple Lah!

Sebenarnya nulis judul ini agak ketar ketir juga, ntar diserbu sama Android boy. Tapi rasanya mereka sekali-sekali perlu juga dengar kejujuran dari seorang yang sebenarnya ngga berpihak kemanapun. Ini orang yang sama, yang mungkin gaptek, make operating system buat kerja, dan ngga aneh-aneh kok maunya.

Pertama kali kenalan sama Apple, apalagi kalau bukan karena iPadnya. Penemuan abad ini kayanya, dan belum ada yang menyaingi. Ngga pernah tertarik sama iPod, toh ada mp3 player, belum harganya yang audzubile. iPhone juga ogah, ngga menarik, bawa telepon berat-berat, ntar pegel waktu deketin ke kuping.

Tapi begitu liat iPad, asli seperti cinta pada pandangan pertama *eaaa….* Kesengsem sama aplikasinya si Talking Tom, trus ganti-ganti layarnya yang gampang banget. Jadi inget laptop yang mesti geser kursor.

Jadilah belain beli dari teman yang ke Singapore. Dan beneran, persis kaya mau ketemu pacar, ngga bisa tidur sebelum si iPad udah di tangan. Belajar dari nol, akhirnya tau ada iTunes yang sombong banget ngga mau gabung sama mana-mana, data susah dipindah karena ngga ramah usb, bluetooth juga rempong karena maunya sesama Apple doang (yang dalam perjalanannya, ketika saya make MacBook, tetap aja bluetoothnya ngga ramah gadget.

Namun cara berinteraksi dengan komputer jadi beda. Entah berapa kali saya menekan layar lappie, karena biasa model touchscreen. Main Angry Bird juga lebih seru dengan menggunakan jari kita, daripada menggerakkan kursor.

Kemudian muncul Samsung, yang bermain di pasar handphone. Andalannya layar lebar, trus waktu itu baru muncul Galaxy Note. Keliatan beda aja, ada stylusnya, trus bisa nelpon pula. Sayangnya ngga nyaman digenggam.

Waktu liat iklannya Galaxy Note, tentu pingin dong yah. Tapi mundur setelah tahu harganya. Coba ya, OSnya aja gratis, make punyanya Android. Kenapa harus jual semahal itu? Tapi saya masih berpikiran, mungkin aplikasi dari Samsungnya khusus, jadi mahal. Seperti Nokia dengan ovistorenya, trus aplikasi di Nokia juga OK punya. Berguna, handal, ngga pake ngehang.

Akhirnya milih Sony deh, harga reasonable, pakai Android juga. Kalau sudah gitu ngga tau apa bedanya dengan Samsung, sama-sama Android rupanya.

Lalu, setelah sekian bulan, setelah melewati berbagai versi iPad dan berdampingan dengan Android di ponsel, akhirnya tibalah mencicipi Samsung tablet, yang sepintas mirip banget sama iPad mini. Tingginya sama, lebarnya masih lebaran iPad mini. Kalau jodoh emang ngga kemana *nyengir*

Dan jadilah saya coba bandingkan satu-satu, sesuai pengalaman saya, jadi ngga boleh protes loh yah kalau Anda lebih hitech, lebih ngulik, dan lebih ngapalin kelebihan device kesayangan Anda.

Operating System.
iOS is better than Android, but Microsoft is the best. Bukan ngawur nih, dengan kondisi yang sama, keliatan siapa yang sering hang, dan crash antar programnya. Bete berat, lagi serius make eh dia diem aja kaya patung. Lalu untuk penanganannya, iOS lebih cepet balik normal daripada Android. Yang menyebalkan, Samsung tablet saya isinya masih dikit, masa udah ngehang aja. Sementata untuk iPad, yang sekarang sering hang adalah yang iPad 1. Maklum isinya sudah beragam dan ngabisin kapasitasnya.

Aplikasi
iOS dan Android aplikasi yang dibeli dari AppStore dan Play Store hampir sama, jadi untuk kriteria ini ngga ada beda. Yang beda adalah aplikasi bawaan devicenya.

Di iPad ada Notes, di Samsung ada Memo.
Notes disini ciamik soro. Mampu mengubah kebiasan saya menulis. Otomatis menyimpan meskipun kita multitasking, suka pindah-pindah program *gagal fokus* Mau select, copas, batalkan semua bisa dilakukan lewat Notes. Yang keren, mau sepanjang apapun bisa. Semua tulisan saya, hampir semua tercipta dari iPad ini.
Memo yang di Samsung, cuma bisa 150 karakter. Saat itulah saya tersadar, Memo ini bukan Notes. Dia mirip seperti sticky note, yang senang sekali nampang di laman muka.

Foto kalau di iPad sudah bisa diedit sederhana. Kalau di Samsung belum. Calendar lebih mudah digunakan yang milik Samsung.

Email di iPad sudah terintegrasi, jadi punya lebih dari 1 akun, bisa cek semua dalam satu kali open. Notif datangnya imel juga terjadi secara real time, jadi kalau pas dengar ada notifnya, ya berarti ada yang kirim email. Samsung, masih memisahkan akun-akun ini. Kemudian meski sudah disetting real time, tetap saja mesti direfresh supaya tahu email terbaru yang masuk.

Kamera, ya pasti lah menang iPad. Resolusi tinggi, lalu berusaha memperjelas obyek, dan mempertimbangkan pencahayaan. Kalau Samsung, ampun deh, seperti foto pakai Camera 360 dan pakai filter. Nih liat ya bedanya. Ini foto iPad mini, diambil dari Tablet Samsung.
image

Yang di bawah ini, foto tablet Samsung diambil dari iPad mini.
image

Kekurangan iPad, yang menjadi keunggulan Samsung adalah ngga bisa buat menelepon. OK ada Skype, tapi lawan kan mesti Skypean juga. Meski sekilas agak konyol kenapa ponsel segede gaban didekatkan ke telinga, tapi saya sikapi dengan pakai speaker saja. Yang membahagiakan, kegiatan smsan dan whatsappan juga bisa terus jalan. Kalau di iPad adanya iMessages, tapi cuma bisa smsan sama pemilik iPad dan iPhone.

Bluetooth di Samsung lebih jalan, kemarin sempat transfer alamat dari ponsel lama ke sini. Sementara untuk iPad harus masukkan satu-satu (itupun kalau bisa menelepon, kalau ngga ada, ngga cari susah deh!). Yang belum coba yang versi USB nih, semoga saja bisa. Sudah bosen kirim-kirim data ke imel sendiri *nyengir*

Layar ya lebih terang iPad, warnanya keluar semua. Lalu pergantian antar layar juga berlangsung cepat. Beda dengan Samsung yang sepertinya mikir dulu mau saya apa.

Trus, kesimpulannya apa?

Ngga perlu deh, semua dikembalikan ke penggunaan dan karakter pemiliknya. Misal suka ngobrol, ya Samsung jawabannya. Suka ngegame, ya pake iPad aja. Saya pribadi menggunakannya secara bergantian. Silakan direnungkan dulu, baru putuskan yang terbaik bagi Anda ^-^

***
indrihapsari

PS : kayanya kena kutuk nih. Abis jelek-jelekin si Samsung, padahal make aplikasi wordpress untuk publish tulisan, bolak balik ngga bisa, error mulu. Ok, nampaknya mesti back to iOS lagi šŸ˜€

5 comments

  1. Kok persis plek ketiplek sama aku ya Mbak.
    Dulu ketika aku beli iPad banyak yang ngledek bahwa yang pake iPad adalah org yg sudah mapan. Biasanya org yg mapan adalah org yg bodoh dan malas berpikir, krn malas berpikir maka belilah iPad yg semua tersedia. Sementara org yg suka eksplor lebih memilih Samsung. Ketika itu aku nyesel 7 turunan deh Mbak beli iPad.

    Tapi seiring jalannya waktu dengan mengeksplor sendiri bhw Note bukanlah Memo, dan aku bisa menulis sesuka aku tanpa harus disimpan di folder khusus. Foto sudah bisa diedit sederhana dan gak mungkin hilang walaupun hang. Tiga e-mail ku langsung “ting” klo ada surat masuk. Ngobrol di facetime berjam-jam ga pernah ngadat.
    Kalau sms an khan ada Kakao, Line, atau My People to ? Beres

    Psst…..sampe sekarang aku juga masih kirim e-mail ke alamat sendiri kok šŸ™‚

    • Hahaha, nasib kita sama, email ke diri sendiri šŸ™‚ Harga emang ngga bs bohong mbak (sekalian aja ngomporin apple haters šŸ˜› ) iPad benar2 manjain pengguna. Masa sih sdh beli, pake acara lemot dan mesti pengertian segala? Pengguna ya tahunya beres dan nyaman. Trims mbak Ika šŸ™‚

  2. Nyengir aja dah karena gak punya tablet. Online kebanyakan pake hape (kebetulan Samsung, agak jadul pula, Gingerbread). Laggy, emang tapi gak ada pilihan. Beli ini juga murah banget dulu (cuma HKD 600) hahaha 2 tahun yang lalu and still working just okay.

    • Yang penting handalnya mbak. Tp kalau pake HP sy cenderung ngga OL, soalnya layarnya kecil, kasian matanya šŸ™‚ Wah beneran? Sy dulu ngincer Note, tp skrg ngga deh, bingung! Hehehe šŸ˜€

  3. Eh, btw, ada temanku yang juga beli Samsung Note, akhirnya dijual dan dilego dengan tablet dari merk lain yang kurang populer karena ribet katanya šŸ˜€

Komen? Silakan^^