Setelah sekian lama penantian,
setelah mengendap-endap dalam persembunyian,
setelah sekilas – dan sekilas lagi – mencuri pandang,
setelah sedikit-sedikit mencari perhatian,
.
Pada akhirnya engkau tersadarkan
Ada yang menantimu dengan penuh harapan
Menatapmu dengan penuh perhatian
Memandangmu dari kejauhan
Meski tak pernah kelihatan.
.
Bibir ini rasanya ragu
Untuk tak menjadi si bisu
Ingin berkata beribu-ribu
Namun mendadak gagu
Begitu kau nyata di depanku.
.
Saat mendengarmu bicara
Aku hanya bisa menutup mata
Membayangkan aku yang kau sapa
Bukan dia, dia atau dia.
.
Ingin kusentuh bahumu dan kutanyakan
Apa sih parfummu?
Kenapa aroma tubuhmu begitu menggoda
Terasa segar dan memberi semangat
(atau hanya karena kau pemakainya?)
.
Maka ketika pandangan balas pandangan
Senyuman sebagai pertanda
Ada yang mulai membagi rasa,
.
.
.
Aku rasa ada yang tak tidur nanti malam
Menanti dengan berdebar kembali datangnya siang
**
IndriHapsari
Inspirasi : Risma Anjani, kemudian.com/node/274189
Gambar : pinterest.com/pin/6825836908813756/