Kadang saya suka iseng bikin-bikin status di medsos, kemudian menjadi trigger bagi artikel fiksi maupun non fiksi. Banyak dah yang kaya’ gitu. Tapi kini kalau status bisa menginspirasi orang lain untuk membuat karya, wah jarang-jarang tuh. Dulu memang ada yang begitu, tapi dari flash fiction, yang diambil adalah formatnya. Tapi totally different dengan karya saya, malah saya juga ngga tahu kalau inspirasinya dari saya, kalau ybs ngga bilang.
Kini ada lagi yang menghasilkan karya yang menurut saya jauh lebih bagus dari aslinya *kukupan bantal*. Statusnya gini doang :
Yang berbatas : usia.
Yang tak berbatas : cinta.
Ketika keduanya disandingkan, ternyata kita kehabisan : waktu.
Trus sama mas Herlambang Wibowo dibikin puisi CERITA EMBUN
bulir adalah engkau yang menguap lewat pori-pori
serupa air mata yang bergelinding ke ujung daun
bila karena ranggasnya di atap-atap tanah,
itu bukan rintik yang melesap tanpa jejak
bukan juga semata ingin untuk menyatu
hanyalah senandung ritmik pagi
kelak, menjelma mata air
.
bila esok kembali menyapa
kita hanyalah sejeda masa berbatas usia
meruang dalam kisah tak terbatas bernama cinta
menjelma bulir yang meranggas dihabisi waktu
.
masihkah membahasakan hilang sebagai kehilangan?
sementara waktu belum ingin menamatkan detak
untuk kisah yang tak pernah usai dibincangkan
***
Saya sampai nyari-nyari bagian saya yang mana, soalnya sudah lebur dengan puisinya. Katanya sih di bait dua. Waaah, it’s a great job! Dan senang rasanya karya kita berguna (meski sekedar status) ^_^
Gambar : sastralangit.wordpress.com
dari komen jadi tulisan….btw belum add mbak indri jadi temen nih di medsos FB
Hahaha, itu biasanya sy kalau komen panjaaang, sy kembangin lg jd tulisan 🙂 Pak Yudhi alamat akunnya apa? Biar sy yg add. Trims ya Pak 🙂
akunnya yudhi hendro sulistianto, mbak…wah bisa juga nih berteman di tiga medsos dgn mbak Indri : blog, K dan FB. semuanya di dunia maya… di awang-awang 🙂
OK Pak Yudhi, trims ya ^_^
cihhuuyyy…. kerreenn banget tuh puisi… 😉
Hormat buat mas Her ^_^ Trims ya Mbak Ervy 😀