Atas saran seorang teman untuk kegiatan apa yang bisa dilakukan di Jember, saya mengunjungi Pusat Penelitian Kopi dan Kokoa (Puslitkoka) di Jenggawah, Jember. Letaknya cukup mudah dicapai, kalau arah ke Surabaya, belok kiri sebelum Pasar Mangli, lalu lurus sekitar 7 km dan belok kanan. Disini jalannya mulai mengecil, hanya cukup dua mobil berpapasan itupun dengan posisi yang satu diam.
Komplek perkebunan milik PTPN XII ini berdiri sejak tahun 1911. Kebayang dong lamanya seperti apa, didirikan waktu jaman Belanda
Tapi memang kita boleh kagum atas keseriusan mereka menata potensi perkebunan di Indonesia. Saya pernah ke kebun teh di Lawang dan kebun kopi di Banaran, selalu suka dengan keteraturan yang sudah mereka tanamkan. Tinggal meneruskan supaya perusahaan ini membawa keharuman nama Indonesia.
Sanpai disana saya menuju outlet yang menjual produk-produk dari kopi dan coklat. Rupanya outlet ini bagian dari fasilitas yang mereka punya. Ada guest house yang cukup baru buat mereka yang mau berlatih mengolah coklat dan kopi, serta pelatihan lainnya. Ada pabrik kopi dan coklat, serta kandang sapi karena mereka menggunakan biogas sebagai sumber energinya.
Hawa yang sejuk dan penuh tanaman coklat ini memang bikin lapar (alasan :P) Awalnya kami kagum dengan beragam kopi dalam kemasan, mau yang sachet dengan campuran ginseng atau biasa, atau bubuk kopi saja, lalu deretan coklat bubuk yang dark atai dengan susu. Mau nyeduh langsung juga bisa, air panas dan cupnya tersedia. Bayar 3 rb – 4 rb, coklat panas yang mirip merk Van Houten ini enak diminum pelan-pelan. Kalau mau yang dingin ada kopi krim, sudah dalam kemasan, atau es krim coklat, dari kedelai atau susu. Nyam!
Lalu mata saya tertumbuk pada satu lemari pendingin penuh dengan coklat aneka bentuk.dan rasa. Waduh, langsung panik dong ngambilnya 🙂 Harganya cukup terjangkau, mulai dari 5 ribuan hingga belasan ribu. Rasanya bahkan bersaing loh, yang dark malah lebih enak dari T*bler*ne yang dark. Pait-pait gimanaa gitu 🙂
Coklatnya juga bisa diolah jadi sabun mandi. Soalnya fungsi coklat bisa untuk mencerahkan dan jadi produk anti-ageing. Di sudut lain ada pula cookies dari coklat..hmmm…berasa banget coklatnya.
Ada sejumlah kursi yang bisa digunakan sembari mencicipi anrka olahan coklat dan kopi ini, sambil menikmati pemandangan perkebunan. Potensi wisatanya sudah ada, tinggal dikembangkan saja. Katanya sih di jalan PB Sudirman ada outletnya, di kantor pusatnya. Yang pasti, coklatnya emang enak!
***
IndriHapsari
Wah. Coklatnya lbh enak dari yang itu? Hmmmm. Penasaran nig jadinya.
Hihihi iya..soalnya sy suka dark choco 🙂
Pahit pahit manis ya. Seperti hidup ya. Gak selalu manis. #tsah sok filosofis sayah
Hahaha…ikut aja deh 😛 Ini kenapa komen masuk spam ya..jd lamaa balesnya 🙂
Kmrn mang sempat banyak post masuk spam.
Iyep…saya sih doyan soalnya pait2 gitu 😀
Informatif sekali mbak Indri. Nanti klo mudik ke Indo aku mau ke sana juga. Senang deh klo ada tempat2 yang mengusung produk negeri sendiri dgn kualitas intenasional.
He em mbak, makanya saya mau mengulasnya biar tahu kita ngga kalah 🙂
Setuju bgt mbak! 😊
wow..
saya yg asli Jember malah blm pernah masuk sana..
apalagi skarang sdh di Lombok
menarik Bu..
Hahaha…iya saya juga lama tinggal di Jember baru tau juga 😀 Oya kayanya kalau masuk harus rombongan, atau harus jelas kesana mau ngapain 🙂
mantap ndy ulasannya …. aku belom kesana sih
Halo Depiii..wah senangnya dikunjungi 😀 Ayo Dep kesana 🙂
Saya suka dgn produk olahan kakao . Bbrp kali saya dpt oleh oleh minuman coklat.permen coklat yg dibawa suami saya kalau dia ada kunjungan ke puslit ini. Coklat bubuk vico sangat enak. Bagaimana saya bisa mendptkan produk itu lagi. Kemungkinan saya gak ada oleh2 lagi krn suami sdh pensiun.
Sepertinya ada di PB Sudirman Jember, di pusat penelitian kakao di sebelah pasar pagah. Klo onlinenya belum ada, dan sepertinya pemasaran terbatas di jember sj. Semoga ketemu ya 🙂