Kenapa mesti hati-hati di dunia maya?

Karena banyak yang palsu.

Itu yang bakal saya jelaskan ke anak saya, jika ia mulai bermedia sosial ataupun berselancar secara mandiri. Untuk saat ini, no medsos. Karena usianya belumlah 17 tahun, usia dimana ia sudah cukup matang untuk menjalin pertemanan, dengan orang-orang yang tidak dikenal. Sembari menunggu saat itu, maka anak harus dibekali dengan pengetahuan, nasehat, dan saran, apa yang akan dihadapi kelak. Yaitu OTB, atau Orang Tanpa Bayangan.

Bayangkan, ada nama, ada rupa (melalui foto), ada kata-kata (akunnya aktif) tapi sesungguhnya itu orang jadi-jadian. Ngga nyata. Dimiliki oleh seseorang yang tidak mau identitasnya ketahuan, apapun alasannya. Entah ingin jaim, maksudnya biar si akun palsu ini yang protes ini itu, njeplak ini itu, sementara akun aslinya adem ayem sok bijak. Ada juga yang berbagi peran, akun aslinya cowok, akun palsunya cewek. Niatannya, ya godain cowok dan cewek. Beneran deh, asli nganggur bikin ginian. Paling serem kalau motifnya dendam, wih, si akun palsu bisa ngomong apa saja yang menyakitkan hati.

Tapi itulah yang akan kita hadapi, jika berinteraksi, dan membuka hubungan dengan mereka. Pada medsos, ada kemungkinan kita akan bertemu. Bahkan dalam platform blogpun, dimana interaksi tidak begitu intens, tetap saja yang namanya OTB ini muncul dimana-mana.

Untuk menghadapinya, ya jangan buka hubungan dengan mereka. Biar aja dicap sombong, cemen, atau apapun untuk manas-manasin kita, yang penting kita pertahankan kewarasan kita sebagai masyarakat dunia. Biar yang gila dan ngga ada kerjaan mereka aja. Mereka begitu kan mungkin sebagai pelampiasan karena di nyata ngga dapet apa-apa.

Seandainyapun terhubung, abaikan saja hal-hal negatif yang akan muncul. Tegas dengan menolak, memutus hubungan, melarang, menegur, dan sebagainya. Jangan umbar data pribadi pada OTB, karena suatu saat bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang merugikan kita. Termasuk foto-foto pribadi, tunjukkan hanya pada orang yang benar mengenal dan dikenal oleh kita.

***
indrihapsari