Customer rentention adalah kemampuan peritel mempertahankan pelanggannya. Biasanya dikaitkan dengan loyalty atau kesetiaan. Kalau peritel memiliki pelanggan yang loyal, ia bisa mempertahankan atau memperbesar pendapatan, mengurangi biaya promosi, dan mempunyai pasar yang tetap. Itulah sebabnya ada program kartu anggota, poin pembelanjaan, hadiah atau ucapan selamat ulang tahun untuk anggota.
Ada beberapa produk yang membuat saya setia selalu menggunakannya, bahkan ketika tak diproduksi lagi pun, saya membayangkan suatu saat akan menggunakannya kembali. Kenapa terasa begitu cocok menggunakan produk itu? Ada sejarah, pengalaman, kepuasan yang membuat pelanggan mencarinya.
Saya suka Suzuki Katana, mobil jeep kecil yang sempat populer di tahun 80 hingga 90an. Mobil pertama yang saya pakai saat kuliah. Ampuh untuk kondisi jalan berlubang dan banjir. Tak perlu takut karena mobil ini cukup tinggi. Karena bagian belakang kursinya menghadap samping, maka saya bisa mengangkut 6 orang termasuk pengemudi. Bensinnya lumayan boros untuk mobil dengan CC kecil.
Keahlian saya kala itu ya hanya isi bensin, cek oli dan air radiator. Masih mending daripada sekarang yang cuma isi bensin. Lalu seumur hidup tidak pernah mengganti ban, meski dulu rasanya cukup sering saya ke tambal ban. Kemudian kerusakan yang terjadi adalah bagian bawah, knalpot sering ganti, tapi yang lainnya normal.
Saya berharap, suatu saat kalau tiba waktunya anak-anak saya perlu mobil untuk sekolah atau kuliah, ada mobil serupa Katana yang dapat dipakai mereka. Saya pernah melihat tampilan terbarunya tahun 2000-an, ya hampir sama hanya lebih futuristik saja.
Untuk sementara ini saya selingkuh dulu dengan Toyota, dengan karakteristik yang saya pernah dapati di Katana, semi jeep dan tinggi. Nanti kalau Katana sudah memperbaiki diri, mau saja saya kembali setia.
Produk lain yang menguji kesetiaan saya adalah Nokia. Pertama menggunakan Nokia E52 yang termasuk smartphone candybar, membuat saya merasakan kelebihan Nokia. Telepon yang saya beli adalah smartphone paling murah di antara tipe E lainnya, tapi dengan kondisi itu saja sudah cuup bagi saya. Selain telepon dan SMS yang must have item, saya bisa install aplikasi dari Nokia Store, sehingga di jaman itu saya sudah pakai Opera Mini dan internetan dari sana.
Kekuatan Nokia adalah pada kestabilan sistem. Jarang sekali saya temui keadaan handphone yang hang. Aplikasi Officenya juga berdaya guna, tidak manja dan tidak setengah-setengah, seperti yang saya temui dari pengembang aplikasi di Play Store dan AppStore. Email terintegrasi dengan baik, saya bisa menerima, mengirim dan mengunduh sematan. Transfer contact pun bisa dilakukan dengan mudah, dengan cara menginstall aplikasi Nokia pada pC. Saya juga memanfaatkan mapnya, untuk menunjukkan lokasi saya ada dimana, dan rute apa yang mesti ditempuh untuk menuju titik tujuan. Kameranya dengan lensa Carl Zeish memang paing juara. Meski pixelnya tidak setinggi handphone Android saya, kenapa ya hasilnya lebih jelas dan terangyang Nokia?
Daya tahan baterainya juga bagus, tidak gampang drop. Sampai akhirnya saya berkenalan dengan iOS dan Android yang menawarkan aplikasi yang menarik, itulah saat saya berselingkuh dengan yang lain, yang lebih menarik. Beberapa tahun excited dengan yang baru, untuk kemudian tersadar banyak yang saya korbankan.
Misal baterai yang cepat habis karena keasyikan berselancar. Yah mungkin karena touchscreen juga, bright screen juga, sehingga poke sana poke sini. Lalu aplikasi yang saya pakai ternyata hanya sepersepuluh dari yang saya unduh. Belum masalah update OS dan aplikasi yang cerewet itu, malas saja setiap online ada pengingat yang muncul.
Maka ketika Nokia mengeluarkan Lumia, dengan Windows Phonenya yang banyak mendapat kritikan, saya berkeinginan untuk kembali setia. Memang para kritikus menyangsikan keampuhan WP 8 ini, setelah Nokia berceray dari Symbian. Tapi saya nekat saja, membeli Lumia 520, sekali lagi Lumia paling murah dengan fasilitas yang saya butuhkan.
Ternyata WP 8 is not that bad. Malah simple dan mudah dicustomized, sesuai keinginan. Saya tinggal nunggu casing colourful untuk menyesuaikan dengan penampilan. Kelebihan Nokia di E52 terulang kembali, hanya kini baterai lebih gampang drop karena sering disentuh. Kecepatan pergantian layar tidak ada lag, tampilan modern, aplikasi lebih banyak karena didukung oleh Windows Store.
Kamera, no doubt about it. Ditambah degan aplikasi-aplikasi bawaan Nokia untuk memodifikasinya. Pemutaran video dan lagu memuaskan, unggah ke media sosial juga mudah. Bentuknya yang futuristik dan ringan, layar lebar dan tulisan besar, membuat saya jatuh cinta kembali ^_^
IndriHapsari