Benernya ni judul ngga gitu tepat sih, secara yang kita pesan bukan masakan khas Lombok yang terkenal pedas itu. Maklum bareng anak-anak, dan kita takut ada apa-apa sama perut. Jadi pesan yang menurut kita biasa aja.

Oya, sebelumnya cerita lokasi ya. Resto ini berada di dekat bandara internasional Lombok (and that’s why namanya ‘ujung landasan’) dan katanya sih punya bupati. Yang kita lihat sih resto ini nampak paling bagus di antara lainnya, tapi mungkin karena gw ngga masuk sampai pusat kota Mataram di Lombok Barat. Bandaranya sendiri ada di Praya, Lombok Tengah. Kalau dari Mataram deket monumen ini nih, kalau ngga salah mereka menjulukinya ‘simpang siur’ karena banyak persimpangannya macam di Denpasar dan Paris (weleh, jauh amat yak contohnya…)

Sementara dari depan penampakannya ni resto cukup menjanjikan.

Begitu masuk, langsung disambut atap rumah khas Lombok dan pelaminan. Konon tempat ini sering dipakai sebagai tempat resepsi perkawinan.

Lucu ya ada kolam air mancur dengan eceng gondok. Resto ini terdiri dari beberapa area, dengan meja dan kursi kayu yang unik.

Pelayannya juga unik, mengingatkan gw pada pelayan di hotel bintang 5, baju item-item dan topi putih. Pesanan minuman kita adalah Strawberry Mocktail (campuran sirup, soda dan es krim) dan orange squash.

Lumayan juga gulanya dipisah. Ngga berapa lama, makanan kita diantar.

Ini nasi goreng super lengkap, trus super pedas juga.

Kepiting asam manis, ngga nyobain. Abis males, kecil-kecil.

Sebelah kanan, ayam goreng kulit renyah. Bumbunya sih enak, sayang alot. Trus sebelah kiri sayur urap, ngga nyobain.

Ini katanya seafood basket. Isi udang, cumi, fillet ikan dan kepiting. Bumbunya ternyata ngga pedas, rasanya tomat doang. Ehm, enak meski ngga enak banget.

Penampakan kursi dan bungalownya..keren ya…

Nah kalau ke Lombok lagi boleh lah ke sini lagi…