The Addiction

Aku menyilangkan kakiku. Sepatu kets putih tanpa kaos kaki nangkring dengan manis di bangku. Betisku yang putih mulus menghalangi gang antar bangku.

Tak peduli aku dengan pandangan orang. ‘Ngabis-ngabisin bangku!’ mungkin itu kata mereka. Sekali duduk, 2 bangku sudah habis kutempati. Belum lagi bawaanku yang satu troli.

Aku kelaparan. Kubuka sandwich yang kubeli di kafe depan. Habis makan, aku kehausan. Kuhirup Coffee Latte yang sudah kupersiapkan. Ah, tak lapar lagi sekarang.

Mmmm, tapi aku masih pingin ngemil. Kubongkar tas yang kubawa. Ah, benar saja! Ada sebungkus kripik kentang belum terbuka. Rasa cheese, sesuai yang kusuka. Hmmm, gurih rasanya.

Sambil makan kripik, aku membuka iPad yang kubawa. Biarin deh layarnya kena bumbu kripik kentang, nanti bisa aku bersihkan.

Wah, habis makan kentang kok jadi haus lagi ya. Setelah menitipkan barang bawaan pada sesama calon penumpang, aku mencari minuman di kantin yang banyak tersebar. Air soda warna merah favoritku. Kubeli satu kaleng dari lemari pendingin, dan kembali ke bangku.

Habis sudah satu kaleng kuminum. Sekarang, ngapain lagi ya….Main Angry Bird sudah. Baca gosip artis, sudah. Update status, sudah.

Atau, BBMan saja ya. Sama siapa saja deh, yang penting dia ada. Bosen nih, padahal aku mulai lapar lagi.

Tiba-tiba terdengar pengumuman aku harus memasuki gate yang telah ditentukan. Huf, untunglah sebentar lagi berangkat. Aku sudah membayangkan nasi lemak yang telah kupesan via online. Dan aku masih punya sebatang coklat di tangan.

***

DGVNuSYDbvo&feature

2 comments

Komen? Silakan^^

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s