Berbeda dengan artikel lain yang biasanya menyarankan jombloers untuk tabah dan berusaha gembira menjalani hidup, kali ini saran yang saya berikan adalah untuk non-jombloers. Mumpung malam minggu masih beberapa hari lagi, saya usulkan gerakan menghormati orang jomblo, atau mereka yang TERPAKSA jomblo (misal karena LDR). Namun tidak termasuk mereka yang BERLAGAK jomblo, karena sedang TP2 dan melakukan usaha PHP *siap ngepruk*.
Tujuan gerakan ini adalah agar tercipta keseimbangan dan kerukunan antara jombloers dan non-jombloers, karena … plis deh non-jombloers, Anda nih sudah cukup beruntung punya pasangan. Masih perlukah Anda menunjukkannya kemana-mana, menampakkan kemesraan itu di depan mata? Ingin membuat jombloers sakit hati, depresi, lalu bunuh diri? *eaaa*
Kalau mau pacaran, berdua saja, ngga usah ngajak si jomblo.
Misal nih, Anda pemalu sampai minta ditemani. Lalu diculiklah teman Anda yang single, untuk nemenin. Haduh, kasian amat yah tu jomblo jadi obat nyamuk. Mending kalau wangi, kalau bikin nyeseg, gimana?
Jangan ajak pacar ke para jomblo berada.
Ibarat masuk ke mulut buaya, Anda bawa pacar ke latihan basket, sedang teman-teman Anda itu jomblo sejati. Apa ngga ilang konsentrasi tuh, ngeliat Anda keringetan, ada yang ngelapin. Trus jatuh, ada yang ngusapin. Haus, ada yang minumin..eh..ngasih minum maksudnya. Jangan sampai perkumpulan Cowok Cool jadi Cowok Bete gara-gara tindakan Anda yang ngga tepat itu.
Ngga usah cerita detail abis ngapain aja sama pacar.
Daripada dicap ember, mending hindari deh cerita malam mingguan abis ngapain.
‘Waktu aku menatap matanya, terlihat kerinduan yang mendalam di sana. Bibirnya yang ranum serasa berkata…’ bisa ditebak kemungkinannya antara Anda dibekap atau ditinggal begitu saja. Ngga ada yang lebih menyakitkan, selain mengetahui, kisah romantis di film itu bukan khayalan semata, namun nyata adanya *huaaa*.
Hindari memasang status mesra untuk konsumsi publik.
‘Beib, udah makan belon?’
‘Say, tadi malam aku mimpi kamu loh.’
‘Ntar malem, jadi kan nganterin aku, Darl?’
Selain mikir what the hell it is, emang gue pikirin, apa perlunya coba, seluruh dunia harus tahu. Itulah gunanya teknologi yang disebut SETTING. Silakan diatur supaya cuma Anda dan Yayang yang bisa membacanya.
Jomblo itu nasib, bukan penyakit.
Jadi ngga baik menghindari berteman dengan jomblo, apalagi jika mereka dianggap pembawa sial waktu Anda lagi PDKT. Gimanapun juga mereka manusia *eaaa…dibahas!* punya hati, punya rasa. Lagian, merekalah yang akan nemenin Anda saat jauh dari pasangan atau baru diputusin *nasiiib jadi jomblo, ujung-ujungnya dimanfaatin juga :P*
Jangan suka nyindir kejombloan seseorang.
‘Kasian ya, elu dari jaman dinosaurus masiiih aja ngejomblo,’ atau
‘Di antara ratusan temen kita, cuma elu yang masih single’
JLEB itu mah. Pake nyebut jumlah lagi. Apalagi kalo ngomongnya di depan orangnya.
Selain tega, ngga sopan dan menyakitkan, doa orang teraniaya konon lebih didengarkan. Jadi daripada karma, pas jaman web 3.0 malahan Anda yang ngejomblo, mending baek-baekin mereka dari sekarang deh.
Biarkan mereka menikmati hidupnya
Ngga usah menanyai tiap hari ‘udah ada gebetan belum’ atau menawari tiap waktu ‘mau ngga, sama temenku.’ Hidup kok rasanya begitu menekan ya..saya tahu Anda niatnya membantu, cuma lakukan secara halus, hingga ia tak sampai merasa segitu parahnyakah hidupnya sampai ngga punya pacar itu hina.
Sebenarnya hidup itu indah jika ngga dilihat dari satu sisi saja. Banyak pencapaian yang bisa mereka lakukan dibanding jika mereka sudah berpasangan. Setidaknya kelebihan jombloers dibanding non-jombloers adalah :
– uang jajan ngga berkurang untuk nraktir pacar
– punya banyak waktu untuk menjalin persahabatan
– dapat menikmati hobi tanpa dilarang-larang
– terhindar dari rasa yang membubarkan konsentrasi kerja :rindu, cemburu, dengan segala turunan pergalauannya.
– And..it’s better to be alone than with someone who makes you FEEL alone.
Dan sesungguhnya mereka, para jombloers ini orang-orang hebat karena bisa bertahan hidup tanpa kasih sayang pasangannya. Coba kalau Anda yang diputusin pacar, mau mati kan rasanya? Jadi, mulailah menghormati keberadaannya, dan bukan mencercanya ^_^