Setengah dirimu telah menjadi batu. Mengeras, menindas, berusaha melepas.
Menghalau ribuan pisau yang menghujam hatimu.
Berdarah, mengalir perlahan, tapi tak kau hiraukan.
Batu yang menangis?
Setengah dirimu masih yang dulu. Mengharu, merindu, menggapai asamu.
Sisi lemah yang siap menghantui, kapanpun kau berada dalam ruang waktu.
Episode terpahit dalam hidupmu. Seperti jamu, kau belum tahu khasiatnya.
Tapi pasti ada. Jamu baru?
Setengah diriku tahu sifat batu. Abaikan, acuhkan, buang.
Ribuan pisau sengaja kulempar, satu persatu dengan tanpa sesal.
Menancap, menoreh, tak ingin ku mengecap, setiap darah yang menetes.
Jangan iba pada batu yang menangis.
Setengah diriku pelan-pelan kembali menjadi batu. Tega, sekarang, lakukan.
Taruhan terlalu besar, angka di dadu tak bisa keluar.
Kartu mengeluarkan kombinasi sial. Berhenti judi tinggalkan permainan.
Kapal karam, hidup harus terus berjalan.
###
sumber gambar: http://www.fectokenya.org, Crying Stone-Kakamega
.
IndriHapsari

