Gedung besar ini cukup mencolok terlihat saat kami memasuki area Taman Mini Indonesia Indah. Arsitekturnya Bali banget, lengkap dengan gapura yang dipakai untuk berfoto. Untuk masuk perlu biaya 15 ribu per orang, dan menemukan letak loketnya sepertinya jadi masalah tersendiri kalau salah sisi. Areanya luas banget, demikian juga dengan gedungnya.
Gedungnya ada tiga lantai, dan semuanya serba besar. Kesannya lapang gitu, sayang seperti museum lain di Indonesia, suasananya temaram, ngga ada pemandunya pula. Padahal asyik juga nih kalau dijelasin satu-satu.
Anyway, koleksinya cukup lengkap. Lantai 1 berisi alat musik seluruh nusantara, wayang, dan pakaian daerah. Lantai 2 berisi manusia dan kehidupannya. Misal alat penangkap ikan, penenun kain, hingga dapur Batak yang ampun deh, meski masak pakai api tapi peralatannya lengkap banget.
Lantai 3 ada pohon hayati atau kalpataru dari tembaga. Gede banget, sampai 8 meter! Lalu ada banyak perhiasan, senjata dan uang yang digunakan di seluruh nusantara. Rupanya dulu Jawa punya uang sendiri, Sumatra punya, Belanda punya gulden versi Indonesia. Coba kalau dijelasin sejarahnya pasti asyik deh tau, kenapa mata uangnya bisa misah-misah gitu.
***
IndriHapsari
Makasih Mba.. Jadi pengen ke sana sama anak deh..
Diliat aja Pak minatnya gimana, sy dulu jg ngga minat masuk museum, ini ngikutin anak jd suka 🙂