Kebun raya Bogor serupa kenangan masa kecil yang selalu mampir kembali. Suasana hiruk pikuk kami sekeluarga jalan kaki dari rumah dengan membawa rantang-tikar-mainan. Lalu berjalan di bawah pohon yang rindang, menuju area lapang tempat kami piknik. Berfoto bersama dengan foto langsung jadi. Pulangnya kami membeli gantungan kunci dari kenari babi, buah kenari yang besar sehingga bisa ditulisi nama pembeli. Atau kalau tidak, berjalan mengelilingi kebun raya di pagi hari. Kalau sial ngga dapat kenari, ya ngumpulin bunga pinus saja. Kalau dapat kenari, dibakar sebentar lalu digeprek, untuk mengungkit daging buahnya. Rasanya ya begitulah..tapi perjuangan ngumpulinnya yang bikin enak.
Puluhan tahun kemudian kini giliran membawa generasi berikutnya menikmati kebun yang sudah berdiri ratusan tahun ini. Tadinya ingin ke Museum Zoologi lebih dahulu, ternyata sekarang tiketnya jadi satu. Cukup 14 ribu per orang, dan silakan nikmati sepuasnya. Kebun raya nampak lebih terang dari terakhir saya mengunjunginya, dengan berbagai papan petunjuk yang menunjukkan area.
Museum Zoologi sendiri berisi aneka binatang nusantara yang diawetkan. Berada di bangunan tua yang besar, penataannya cukup bagus sehingga ngga berkesan umpel-umpelan. Hanya kurang pencahayaan dan interaksi dengan pengunjung. Koleksinya luar biasa, termasuk kerangka ikan paus biru yang mencapai puluhan meter.
Kunjungan kami lanjutkan dengan menuju loket kereta wisata. Dengan membayar 10 ribu per orang, kami diantar dengan sopir sekaligus pemandu yang menjelaskan abcdnya kebun raya. Bagus juga cara ini dilakukan, karena meski sudah berkali-kali ke kebun raya, saya hanya tahu satu jalur saja, ke area yang ada bunga teratai raksasanya. Maklum deh, luasnya 87 hektar. Ternyata kebun raya begitu kaya, dengan beragam area, pohon-pohon raksasa, mitos yang ada di dalamnya, dibelah oleh Kali Ciliwung yang deras, diapit oleh berbagai bangunan modern, pemandangan istana kepresidenan dari belakang, dan tersimpan makam keramat dan makam orang Belanda, ahli-ahli botani yang berjasa dalam pendirian kebun raya Bogor. Koleksi tanamannya sampai ada 15 ribu jenis, dan sudah ada katalognya. Sungguh sumbangan besar bagi ilmu pengetahuan.
Jika lelah, banyak spot tempat piknik yang bebas kuta tempati. Jaman sekarang ke kebun raya tanpa bawa apa-apa cukup aman karena sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang ada. Mau gelesotan di rumput beli tikar di penjual bola. Mau makan penjual makanan ada banyak, dan asyiknya mereka sudah diatur oleh pihak kebun raya biar ngga liar. Harganya sama, yang dijual sama, rapi pula. Ada es krim enak rasa durian dan strawberry seharga 3 ribu rupiah yang bisa dicoba. Kalau mau lebih santai, bisa nongkrong di berbagai cafe yang ada di area depan, maupun area tengah kebun raya.
Kebun raya Bogor tetap menjadi recommended place yang mesti dikunjungi.
***
IndriHapsari
Saya belum pernah euy ke sini. Padahalan mah relatif deket. Makasih Mba Indri informasinya. Jadi pengen maen ke sana..
Ayo Pak Dani, asyik kok tempatnya, anak2 pasti senang…stroller friendly juga 🙂
Keren 👍
Makasih mbak 🙂
O udah mucul. Hehe aku ngak masuk ke musiumnya. Di sebelah mana yak? Haha.. petanya sedikit. Yg di pintu masuk itu pas kita baca info letak bunga raflesia kok ngak ketemu yak. Maunya di tambah lagi atau ada selebaran gtu biar lbih mudah. Itu tamanya bagus mba apa lagi kalai mataharinya lagi ketutupan awan.
Museum tuh masuk langsung ke kiri..ikutin aja jalannya. Klo ngga ada peta emang susah meski sy liat ada pengunjung yg dpt brosur isi peta. Biasanya klo penting tau tempat dgn cpt, sy print dulu dr inet, atau ya ikut kereta wisata ini biar tau isinya dulu, br putuskan mau kemana 🙂
iya mba.. itu pohonya gede2 untung rame kalau sepi horor tu haha :D. di danau yang sebelahan sama istana itu banyak sampahnya.
Oya? Waktu itu ngga kelihatan siiih..eh sampah maksudnya bukan horornya 😀