Kalau pertama dengar soal Sea World, tentu bayangan kita tempat pameran ikan. Ikannya sih memang unik, dan setiap negara punya keistimewaan sendiri-sendiri. Yang beda adalah bagaimana mereka mengemasnya.
Ke Sea World pertama malah di Kuala Lumpur, di dalam Mall KLCC dengan nama Aquaria. Menggendong anak umur 2 tahun melintasi parkir basement KLCC emang sesuatu ya. Waktu itu cuma kita berdua, untung aja dia ngga rewel.
Aquaria sendiri cukup banyak koleksinya, punya beberapa show, dingin, ditata dengan menarik, dan informatif. Seperti biasa, di ujung ada toko untuk beli souvenir dengan kualitas yang bagus.
Kunjungan kedua ke Sea World adalah di Singapura. Menggunakan bis dari Harbourfront ke Pulau Sentosa, menurut saya Sea World Singapura paling kecil dan koleksinya sedikit. Tapi yah namanya pintar jualan, banyak juga yang datang.
Sea World di Jakarta menjadi tujuan kita selanjutnya. Pakai pesawat pagi dari Surabaya, rencana ke Sea World dulu sebelum ke Dufan karena Sea World buka jam 8. Sampe sana masih jam 7.30, jadi nunggu di luar sambil makan mie cup.
Sea World Jakarta paling sepi, mungkin juga karena masih pagi. Tapi dari Singapura dan Malaysia, rasanya punya kita paling gede deh. Namun perawatan dan penataan kurang menarik.
Sebenarnya kalau mau lihat ikan-ikan gitu di Jatim Park 1 juga bisa. Memang hanya akuarium, tapi bagus juga kok.
Kemudian kita ke Sea World di Gold Coast. Karena berpikir Sea World itu tempat pameran ikan, jadi kita jadwalkan paling dua jam di dalam. Dasar duduls, padahal sudah download mapnya, ngga nyadar kalau ternyata SeaWorld yang ini guedeee banget.
Malah ngga lihat akuarium.
Yang ada kolam besar tempat atraksi lompat pakai jet ski, lalu kolam dolphinnya ada beberapa, taman dinosaurus, rollercoaster, taman bermain buat anak, ampitheatre buat pertunjukan, monorail, cable car, dan…helipad. Ada 2 helikopter yang bisa ditumpangi untuk melihat Sea World secara keseluruhan. Pokonya luaaaas banget. Jadi nyesel cuma jadwalin 2 jam. Mungkin bakal perlu 4 jam untuk lihat semua, itupun dengan kondisi kita yang too picky ya.
Tokonya juga ‘ajaib’ karena harga sama aja kaya di Indonesia. Petugasnya cuma dua, di kasir. Padahal tokonya luas dan barangnya banyak. Kalo ada yang klepto gimana hayoo *thinking like Indonesian* 🙂
Kita juga ke SeaLife di Sydney, barengan sama ke WildLife. Turun dari kereta, jalan bentar ke York Street. Agak membingungkan, patokannya peta sama nama jalan yang ada di tiap sudut. Atau begitu lihat laut, arah siu deh. Trus melewati arcade, muter dikit untuk beli tiket. Sistemnya paketan, jadi harus beli untuk 2 atraksi. Ya yang paling worth it Sea and Wild Life ini, karena kita udah liat Madame Tussaud di Hong Kong. Paling ya gitu-gitu aja, kecuali yang disini ada One Directionnya.
Setelah scan tiket, berikutnya difoto untuk dijadikan buku. Terserah mau beli apa ngga di akhir acara. Sama, di wild life juga difoto. SeaLife ini seperti gabungan SeaWorld Jakarta sama Ancol, minus atraksi. Gedeee banget. Dan tahu sendiri lah, fasilitas lebih OK dan terawat. Kalau di SeaWorld misal kita lihat selintas-selintas ngga sampe satu jam udah keluar, SeaLife ini perlu 2 jam! Weeh…gempor, gempor dah.
Di WildLife lebih simple sih. Cepet, ngga sampe sejam. Isinya dikit soalnya, kalau yang ini bandingannya ya sama Jatim Park 2. Oya, kenapa sih saya selalu membandingkan? Buat gambaran aja, kalau di kita ngga kalah kok dengan di luar, yang penting konsisten dan dirawat aja. Kalau potensi dan isi bagusan kita 🙂
Terakhir adalah SeaLife Melbourne. Dilewati oleh city circle tram yang free, museum ini terletak di pojok jalan Flinders yang sibuk.
Dari tiketnya sih kayanya kecil nih, eh beneran, mungkin se-SeaWorldnya Indonesia. Hewan-hewannya lebih sedikit, interaktifnya juga lebih sedikit. Yang beda, di sini ada buaya raksasa, plus bayi buaya yang kasiaaan banget nyempil di pojokan, sendirian. Lalu ada penguin antartika, yang cuma demen di salju.
Lalu selain saljunya disalurkan lewat selang secara berkala, ada kolamnya juga. Senang aja bisa liat penguinnya bergembira ria jalan, nyebur dan berenang 🙂
Oya, disini juga ada pakaian dan perlengkapan yang mesti dibawa kalo kita – siapa tahu – ke kutub utara mau ambil penguin 😛
Emh..bawaannya kok sama kaya backpacker ya..hehehe…Sama ada nyumbang koin, trus begitu dicemplungin tu koin lamaaaa bener jatuhnya, menarik buat anak-anak.
Dengan cara begini jadi senang hati deh nyemplunginnya 🙂
***
IndriHapsari
hahaha, klepto permen karet…
Hehehe, untung ngga jual bubble gum 🙂