Wah, ternyata Wikipedia belum merumuskan, apa yang dilakukan oleh seorang blogger sejati. Jadi, ijinkan saya menuliskan opini pribadi, supaya saya bisa mengingat juga, kriteria blogger sejati..
1. Karya sendiri
Kalau yang ini sih, bisa saya penuhi. Secara saya bawel punya ide nulis harus segera dituangkan, jadilah tulisan saya kaya minum obat, bisa tiga kali sehari. Kadang ditulis dalam waktu yang berbeda, kadang dirapel saat malam tiba. Kebanyakan berupa opini, karena itu ngga banyak referensi yang saya sertakan. Kalaupun pakai, ya sumbernya harus dicantumkan.
Yang penting PD, karena membuat karya yang baik itu perlu waktu. Nah saya in the middle of the process. Terus menulis dan terus belajar. Ngga perlu malu dengan tulisan ecek-ecek, karena pelan-pelan akan menemukan style yang nyaman bagi penulis maupun pembacanya. Karena saya menjunjung tinggi karya sendiri, semoga orang lainpun mau menghargainya dengan tidak memplagiat karya saya.
2. Blogwalking
Kalau di blog keroyokan, niatan untuk keliling tulisan teman itu tinggi, mungkin karena cukup dekat, ada kode etik untuk saling mengunjungi dan saling berkomentar, dan beneran kaya pasar. Maksudnya mau cari berita model apapun, dengan style apapun, semua bisa dilakukan dengan sedikit klik. Bahkan untuk akun yang belum kita kenal sekalipun.
Begitu di blog independen, acara travelingnya berkurang. Jarang banget menu Reader itu saya klik, untuk melihat teman-teman nulis apa ya? Apalagi yang ngga masuk jaringan pertemanan, bingung juga caranya gimana bisa sampai kesana.
Kalau dari pengalaman sih biasanya dari kata kunci yang dimasukkan ke mesin pencari, lalu kita diarahkan ke sana. Namun itu berarti udah niat dong, mau cari apa. Sedang kadang I have no idea mau baca artikel apa. Bisa juga dari komunitas tempat blogger berkumpul, bisa diklik link yang dititipkan di sana.
3. Reportase
Mestinya ya, jadi blogger itu melaporkan apa yang dilihat, dilakukan, dan dicoba, jadi bukan dari pikiran saja, baik opini maupun fiksi. Ini yang agak berat. Selain males foto, males cari referensi, hal yang harus dipunyai adalah sikap kritis terhadap suatu hal. Kepingin tahu, kenapa begini kenapa begitu. Selanjutnya apa. Bagaimana menyikapinya. Siapa saja yang terlibat. Apa ada hal lain yang terkait dengan hal tersebut. Prinsip 4W + 1H diberlakukan di sini. Jiwa reporter bener dah kalau bisa begitu.
Yang lainnya adalah mengejar berita. Misal ada undangan event, kemudian diceritakan kronologis dan hal-hal yang terkait, dan harus netral. Ini juga yang susah. Saya bayangin kalau saya diminta menulis liputan tentang merokok misalnya, pasti saya bonusin omelan tentang bahayanya. Keberpihakan itu pasti ada.
Nah, Anda masuk yang mana? Semoga bisa masuk semua yaaa^_^
***
indrihapsari
Picture : pinterest.com
kalau ada blogger sejati, berarti ada juga blogger nggak sejati mbak :-).
kalau postinganku sih lebih banyak cenderung ke reportase, mbak. meski isinya belum selengkap spt reporter profesional di media2 itu.
Itu kelemahan saya Pak Yudhi, kurang kritis dan malas menulis kalau bentuknya adalah kewajiban 😀
tapi kekuatan imajinasi tulisan fiksi mbak Indri lebih baik daripada saya. kalau nulis fiksi saya malah gagap, mbak 🙂
Yah semua ada kelemahan kekuatan Pak. Saya sedang belajar dua2nya 😀
kalo saya blogwalker sejati mba..kebanyakan blogwalking, baca2, males ninggalin komentar.
Komentar aja males ya, gimana nulis di blog sendiri… *sigh*
Hahaha…haduh Bu Dina rajin ya..saya di K aja mulau males, apalagi keluar blog sendiri. Ini mesti disempetin nih kelililing2. Makasih ya berkenan mampir 😀
rajin baca doang mba..bukan nulis… karena dasarnya saya seneng aja baca blog….
liat profil saya di K mba, udah sebulan lebih nganggur tuh lapak, mending kalo blog pribadi rajin juga, ini mah ayem juga, malah kebanyakan isinya foto2 konyol…hahahaha parah
Wah jadi pengen liat foto2 konyolnya 😛