Diputusin? Emang Gue Pikirin!

20130530-225500.jpg

Ngomong sih gampang.

Pada kenyataannya, diputusin itu lebih menyakitkan daripada ngga diputusin, ehm…maksudnya, daripada mutusin. Karena kalau mutusin, kita sudah well prepared, sedangkan kalau diputusin, sungguh itu kejutan yang ngga lucu. Kaget, sebal, marah, campur aduk jadi satu. Kalau sudah begitu, jauhkan benda-benda tajam seperti pisau, cutter dan ujung pensil dari sekitar kita.

Tapi bagaimanapun waktu terus berjalan. Sebenarnya obsesi para galauers adalah waktu dapat dihentikan, sehingga mereka bisa nangis guling-guling *temannya ngakak guling-guling* seharian dan memaki mantan sepuasnya.

Supaya cepat bisa move on, ngga ANDILAU alias berada di ANtara DIlema dan gaLAU, bagaimana jika kita perhatikan tips BOLEH dan JANGAN di bawah ini untuk bersibuk ria pasca putus.

BOLEH

1. Buang kesedihan.
Untuk melampiaskan rasa sedih, coba deh teriak dalam kamar, menangis, memukul tembok *kuatan mana bogem sama bata*, dan menggigit bantal. Jangan kebablasan sampai menggigit sandal ya…

2. Sayangi diri sendiri.
Ada nih yang saking galaunya sampai ingin bunuh diri. Jiah, rugi amat dikasih hidup sama Tuhan. Ada juga yang melakukan tindakan ekstrim, misal mogok makan, menggunduli kepalanya, bikin tatto putus *waktu jadian kok malah ngga ya*, piercing di lidah, atau berniat ganti kelamin *hidih!*

3. Cobalah memanjakan diri.
Kalau dulu sibuk berantem ngga sibuk perawatan, sekarang boleh tuh meni pedi pakai kuteks yang unyu-unyu. Buat cowok pergi pijat yang ngga pake plus-plus, bisa tambah runyam nanti. Atau wiskul alias wisata kuliner. Makan yang pedas-pedas biar ngga ketahuan kalau sebenarnya kita lagi sedih sampai nangis.

4. Memperbarui penampilan.
Misalnya dengan mengubah potongan rambut, dulu model kiyut macam Siwon-nya Suju, sekarang model Daragon. Ngga tahu? Ayo searching! *pegang penggaris kayu*. Lalu ubah cara berpakaian, yang depan jadi belakang yang bawah jadi atas. Loh, jangan salah. Model sekarang resleting baju ada di depan, rok jadi kemben, ya bisa aja tuh!

5. Singkirkan semua barang mantan.
Bakar, buang, yang mahal dijual. Khusus untuk handphone, tablet dan sejenisnya, buang di tempat saya, tapi pelan-pelan jangan dibanting.

6. Lakukan kegiatan positif.
Misal nih, menulis. Bikin kisahmu seolah fiksi, kalau lagi mood bisa dapat satu novel tuh. Main game, masak, nonton, tidur, apapun deh pokoknya ngga merugikan diri sendiri dan orang lain.

7. Bergaul, pergi bersama teman-teman.
Semisal dulu acuh beibeh kalau diajakin, sekarang ngga usah jual mahal, ikuti saja ajakan mereka. Itupun kalau ada yang masih ngajak. Makanya kalau pacaran jangan lupa tetap berteman. Begitu putus bingung deh pada…*eaaa…nasehatin*

8. Yakini bahwa cowok atau cewek ngga cuma dia aja.
Masih banyak janda-janda..eh…gadis-gadis yang bertebaran, dan om-om yang dermawan *yang terakhir coret aja, nanti dimarahin cowok single yang sedang meniti karir*. Mati satu, tumbuh seribu. Ngga ada kamu, ngga patheken! *merdeka!*

JANGAN

1. Jangan mampir ke tempat-tempat kenangan dengan si dia.
Terutama hotel jam-jaman, karena banyak grebekan *eaaa…ngapain coba pacaran pake ke hotel*. Untuk sementara jangan ke karaoke daripada nangis darah dengar lagu kenangan. Jangan ke kafe nanti penyanyinya nyanyi lagu patah hati. Jangan ke pasar nanti pedagangnya nawarin dagangannya. Jangan..jangan semua deh!

2. Ngga usah cepat-cepat cari yang baru, apalagi rebut pacar orang.
Kok kesannya jablay gitu, ngga ada pacar, bingung. Lagian kasihan yang baru kalau cuma jadi pelarian. Jalan aja capek, apalagi lari…

3. Mengikuti rindu.
Bisa diprediksi, dulu kemana-mana bareng, eh sekarang dia ngga ada lagi. Kangen lah pasti. Ngga usah hubungi dia ya. Kalau perlu hapus contact numbernya, BBM contactnya, atau namanya dalam daftar social media kita. Ngga usah kepo juga liatin profilenya, itupun kalau belum diblok sama si dia.

4. Curhat di social media.
Haduh, jangan deh. Kesannya kok drama queen banget pengen diperhatiin, plus pengen balik ke mantan. Apapun itu, termasuk status caci maki untuk si mantan. Ngga perlu. Galau tuh cukup untuk pribadi dan teman – teman dekat, bukan menunjukkannya pada dunia. Apalagi kalau cowok, plis, jangan lebay. Lagian dengan menjaga sikap, siapa tahu ada seseorang yang terperangkap *eh*

5. Berteman dengan mantan.
Karena kasusnya kita yang diputusin, ceritanya kita yang masih ngebet. Lalu ditempuhlah cara ‘berteman aja yuk!’. Kecuali sudah sangat-sangat legawa, don’t try this at home. Soalnya sebagai temannya, kita tahu dong dia lagi dekat dengan siapa, dia jalan sama siapa, yang akhirnya malah bikin hati kita tambah ngga tenang. Pedih berkepanjangan, muncul niatan mensabotase, dan kita jadi ngga asyik lagi, bawaannya muring-muring melulu.

Kalau Anda tipe SUMO, alias SUsah Move On, silakan ikuti tips ini. Kalau sudah, cerita-cerita yaaa… *soalnya saya belum pernah..hihihi…*

20130530-225706.jpg

***

20130530-183653.jpg

Referensi : baliazura.wordpress.com, inicaraku.com
Gambar : pinterest.com

4 comments

  1. point ke tiga yg bagian boleh tuh yg pernah aku coba dan memang mantap hihihiii… biasanya setelah putus baru deh kita punya waktu untuk diri sendiri untuk keluarga dan bisa bebas jalan ma siapa aja tanpa pilih kasih wakakakkk

Komen? Silakan^^