Nyirikin Murad Osman

20130523-055929.jpg

Gara-gara postingan Mbak Dina tentang artikel ini , yang menceritakan gaya foto Murad Osman saat travelling bersama pacarnya yang heboh di internet dengan tema “Follow Me” ini (set dah, panjang amat kalimatnya, tapi beneran ini judul artikelnya di web tersebut yang diposting Mbak Dina..eh, ini kalimat kok diulang ya…), saya yang biasanya kalem ini, yang disenggol baru ngebacok – eh, baru ngomong ini – dengan sangat-sangat terpaksa pasang status alay di Facebook, bahwa saya iriiiii luar biasa pada pasangan ini. Belum lagi sempat-sempatin nulis artikel ini, karena memang saya sedang berjuang melawan iri hati.

1369213500500984835

Jalan-jalan berdua, ke tempat-tempat eksotis, dua-duanya cakep, stylish, pantes mejeng di Instagram, dan yang penting, dibayarin! Si Murad Osman ini memang produser film di Rusia. OK lupakan soal mereka ngapain saja selama liburan, secara ceweknya pake baju juga ada yang setengah telanjang, tapi asli deh jalan-jalannya bikin ngiri. Apalagi orang kantoran seperti saya, yang raga masih di depan meja, tapi jiwa sudah kemana-mana (hiiiy!)

13692135691746790048

Yang pertama, mungkin saya akan gunakan cara memahami bahwa jalan hidup orang itu beda-beda. Buktinya si ceweknya Murad, udah diajak kemana-mana, ngga kawin-kawin juga. Nunggu apa? Sementara saya, sudah laku, meski jarang kemana-mana (kok tambah pedih ya :P)

Yang kedua, fokus pada hal lain. Daripada iri pada acara jalan-jalannya Murad, mending saya fokus ke kerjaan, dan tugas yang menumpuk di akhir pekan (not asyik at all :P)

Yang ketiga, memang kalau saya berada di posisinya, bakal bahagiakah saya? Diajak keliling dunia, dengan baju-baju yang modis, dengan pacar yang layak dipamerkan? Tapi yang bisa dilihat dunia hanya TANGAN. Wah, bakat narsisnya tak tersalurkan…

Yang keempat, melihat adakah kemungkinan saya menggapainya? Bagian narik-narik tangan sih bisa macam mbak Dina narik suaminya ke JAMBAN, tapi ke tempat eksotis itu….heeeeeeh….(menghela nafas). Jadi skip deh, pertimbangkan rencana yang lebih down to earth. Narik suami ke mall, narik suami ke kedai es krim, sama narik suami ke mesin ATM…

136921359975311090

Yang kelima, menyadari bahwa hidup tak ada yang sempurna. Selalu ada langit di atas langit. Kok ya kebetulan saya masih mancep di bumi, belum kemana-mana…

Ah, ngga asyik banget sih kalau nulis pas hati sedang diliputi dengki. Anggap aja ini masuk yang keenam, meluapkan emosi 😛

***

Satu panggilan masuk, isinya teriakan, ‘Mama kok pulangnya lama siiiih??’

Owh Murad, I beat you! 😀

***

Sumber gambar : pribadi dan ngonoo.com

Komen? Silakan^^

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s