Sebelum menganggap Valentine’s Day sebagai hari panik sedunia bagi para jomblo, mari kita ubah paradigma itu menjadi special day untuk para Jojoba alias jomblo-jomblo bahagia. Ok, mungkin bakal sulit dan tidak semudah yang saya tuliskan. Tetapi berdasarkan pengalaman menjadi jomblo, daripada gigitin sandal saat tanggal tersebut, inilah yang bisa kita lakukan.
1.Hindari
Banyak loh yang harus dihindari. Pertama, teman yang lagi kasmaran. Daripada nangis darah dengerin persiapannya, prosesnya, dan setelahnya, mending jauhi dulu untuk sementara. Kalau temannya ngerti, mestinya dia bisa menahan diri menahan mulut dan jarinya untuk tidak menebar kebahagiaan dimana-mana. Tapi masa’ sih, mau melarang orang untuk bahagia? Jadi, mending kitanya aja deh melipir, menepi ke pinggir. Bukan jadi pengamat, karena itu akan lebih menyakitkan lagi.
Hindari juga lagu-lagu yang mengancam kesehatan jiwa. Misal lagunya Rumour dan Cakra Khan. Ngga banget! Film-film romantis juga seperti itu, hindari aja daripada nightmare disuguhi adegan romantis yang ada di film. Contoh filmnya adalah Modus Anomali. Loh, kan itu bukan film romantis? Iya sih, tapi yang main Rio Dewanto, dan kita bisa mupeng mikir, ‘Kok gw ngga bisa jadian yah sama Rio?’. *ngaca plisss*
Hindari mall, karena mereka sedang mendisplay tokonya dengan segala sesuatu yang berwarna *pinjam istilahnya Pak Traktor* eneg, yaitu pink. Lalu dengan semua teddy bear yang wahai cute banget, menyebarkan brosur dinner Valentine yang maha romantis, daaaan…yang paling bikin eneg, ketemu pasangan yang pake baju sama, bergandengan tangan mesra dan tertawa bahagia *pak satpam, lantai ini ketinggiannya berapa ya…*
2.Syukuri apa yang ada
Ah ya, siap-siap dengerin nasehat klise ini, tapi jangan diskip yaaa. Valentine itu hari kasih sayang, bukan hari kasih sayang khusus untuk pacar. Jadi, kenapa ngga lihat orang-orang di sekeliling kita, yang sayang sama kita, selalu ada setiap kita membutuhkannya? Jangan mengingini sesuatu yang kita belum diberikan, apalagi sampai terobsesi memilikinya.
Pacar, boleh ngga punya. Teman? Pasti adalah. Emang temannya punya pacar semua? Gimana kalau bikin acara seru-seruan bareng mereka. Pakai baju warna sama *boleh bukan pink biar beda* trus berangkat deh nonton film komedi atau action, karaoke bareng, nongkrong di resto fast food atau lainnya.
Teman ngga punya juga? Kasian deh lo…hehehe…kita ada keluarga lho. Kadang hubungan dengan teman memang jauh lebih dekat daripada dengan keluarga. Sekarang, coba deh di hari Valentine ini, kita ungkapkan sayang kita ke mereka. Kalau ngasih mawar merah ke Ibu dianggap norak, cukup kecupan sayang untuk Beliau, atas kasih sayang yang diberikan selama ini. Buat adik atau kakak yang usil, coba kali ini belikan mereka bakso atau apalah, yang pasti disambut dengan celetukan heran ‘tumbeeeen’ dan langsung bilang ‘iya dooong, Valentine day!’ Ditanggung mereka akan terharu dan merasa bahagia punya saudara seperti kita *modalnya cuma bakso*.
Then, kalau masih ngga ada juga, bisa cek tetangga sebelah ada yang sama-sama muda dan jomblo ngga? Ya sudah nongkrong bareng sana. Atau teman dunia maya *kayanya banyak deh yang jojoba…hehehe* coba deh satu hariiii aja, khusus besok, jangan bahas galau menggalau. Nikmati hari itu sebagai hari kasih sayang, termasuk untuk orang-orang yang belum kita dapatkan sayangnya.

Ngga ada juga? Ckckck….hidup dimana sih lo? *becandaaaa* OK, tapi masih ketemu orang kan? Tiap ketemu mereka, ngga usah lebay bilang ‘selamat Valentine’s Day ya Pak’, tapi senyum saja, lalu sapalah mereka. Kalau ternyata ngga ketemu orang juga *herannya kok bisa baca artikel ini ya* ya elus-elus kucing atau tanaman *grin*.
Valentine’s Day, bukan hanya masalah merasa dicintai. Tapi bagaimana kita bisa menyebarkan cinta. Justru dengan cara seperti itu, Val’s Day akan lebih bermakna, bagi kita dan orang lain.
