Kuharap Kau Selamat

‘Kalau kau selamat’ kataku sambil menatapnya ‘Ikut aku. Aku akan berangkat satu jam lagi. Menemui tuanku.’

Aku menatapnya lagi. Ada rindu yang menyengat. Ada rasa takut kehilangan.

Pria ini. Entah mengapa, baru pertama jumpa, tapi sanggup mengguncang jiwa. Magnet yang sangat kuat. Mengacaukan rasa. Membuat hati merana.

Selamatkan aku! Jerit hati menyayat.

Ia tetap memegang tanganku. Jangan takut, genggaman itu mengatakannya. Percaya padaku. Tatapannya meyakinkanku.

Aku beranjak pergi. Tidak menoleh kembali. Untuk pertama kalinya aku berdoa.

Tuhan, selamatkan dia!
.
.
.
Kapal ini sudah akan berangkat. Dan dia belum muncul juga. Seorang ABK menemuiku, sudah tidak bisa ditunda lagi.

Kemana kamu? Kau sudah janji!

Aku menyuruh ABK pergi.

Baik, kini saatnya ku kembali pada tuanku.
Namun hati ini telah tercuri. Pada dia yang tak kembali…

Dengan sedih kupandang diriku di cermin.

Pipi ini pernah merona saat bicara dengannya. Mata ini pernah menghamba pada pandangannya. Bibir ini pernah mendamba cumbuannya…

Baru kurasakan kenikmatan cinta, kini harus kuhadapi kenyataan yang ada.
Aku milik tuanku!
Dan dia hanya satu episode dalam hidupku. Episode tersedih. Episode terpedih….

Kunyalakan shower untuk mandi. Biarlah curahan air ini, akan menyembunyikan tangisku. Tangis untukmu.

Kuharap air akan menghapusnya.
Menghapus rindu. Menghapus asa yang sempat kutitipkan padamu.
Menghapus…kamu….

.
.
.
‘Apa kau menungguku?’ sebuah suara muncul dari belakangku.

Hangatmu di punggungku…
***
(Mencoba membayangkan isi hati Severine, wanita-muda-seksi yang muncul sebentar di film James Bond terbaru, Skyfall)

20130107-003747.jpg
Collider.com

Komen? Silakan^^