Lima

20121229-145530.jpg

Pacific Palace. Bakmi Ling-ling.

‘Mbak, ada bihun kuah?’

‘Ada. Satu?’ sambil mbaknya senyum manis.

‘Iya’ saya nyerahin kartu bayar.

Diterima mbaknya. Mengetukkannya di monitor layar sentuh.

‘Adiii…bihun kuah ada dimana?’ teriak mbaknya.

Adi, yang lagi motong-motong, ngedeketin mbaknya.

‘Ada kok’ kata Adi sambil ketawa-ketawa.

‘Manaaaa, Adiii?’ mbaknya juga senyum-senyum.

‘Kalau ada, saya dapet apa?’ Adi senyum-senyum menggoda.

‘Ah, adaaa aja. Manaaaa Adiii?’ mbaknya tetap manja.

‘Nih!’ kata Adi sambil menunjuk satu area di monitor.

‘Oh iya, ada’ mbaknya senyum manis sekali ke Adi. Adi senyum juga. Kembali ke acaranya, memotong-motong lagi.

Saya. Pelanggan. Menyaksikan itu semua.

***
5 mm jemari mereka hampir bersentuhan.
5 cm jarak antar wajah mereka.
Saya. Memandang layar BB dengan jarak 4 kali 5 cm.
Berjalan lunglai ke meja saya yang jaraknya 5 m.
Berharap ada BBM darimu yang berjarak 5 ratus km.
***
5 detik tatapan yang menggoda.
5 menit bicara mesra.
Saya. 5 jam menghabiskan waktu BBMan denganmu.
Berusaha tidak mengingatmu di 5 hari kerja.
Sudah 5 bulan tidak bertemu.
5 tahun bersama, belum menikah juga.
***
kamu ngga nunggu aku sampai 5 puluh kan?
😦
*menyantap bihun kuah yang kurang asin*

***
IndriHapsari
Reposted

Komen? Silakan^^

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s