Saat ini, 8 Desember 2012, ada event Gombalsianival yang diadakan oleh Fiksiana Community, suatu komunitas yang ada di Kompasiana, blog keroyokan yang kontributor artikelnya adalah Kompasianer. Sebagai web yang mengusung konsep citizen journalism, bisa dibilang blog yang ditulis ramai-ramai ini menjadi web dengan jumlah anggota terbesar, lebih dari seratus ribu orang, meskipun yang aktif tak sebanyak itu.
Uniknya, selain bisa membagi tulisan, ada unsur connecting atau saling berhubungan antar Kompasianer. Hubungan bisa terjalin dengan saling memberi komentar atas artikel yang ditulis, saling mengirim pesan pribadi atau inbox, dan tergabung dalam komunitas yang aktif di jejaring sosial, misal Facebook, dan bertemu secara offline atau kopdar.
Untuk menambah keakraban dan keseruan menulis di Kompasiana, banyak event dalam setiap tahunnya diadakan oleh komunitas, admin, bahkan perorangan, dengan iming-iming hadiah yang dimulai dari buku hingga gadget. Animonya sangat baik, seakan para Kompasianer ini rindu intuk terus berinteraksi dan memeriahkan event.
Gombalsianival, merupakan salah satu event yang sudah dipublikasikan sejak sebulan sebelumnya. Isinya adalah menuliskan gombalan untuk Kompasianer lain, boleh kolaborasi (satu artikel ditulis oleh dua orang) atau menulisnya sendiri, dengan menuju pada satu orang sebagai target.
Contoh yang sendirian : (Gombal) Ringkihku, Indri Hapsari
Contoh yang kolab :
(Gombal) Meminta Hatimu Pada Dermaga
Khusus untuk kolab, karena melibatkan dua orang, maka perlu dijajaki bentuk kerjasama yang akan dilakukan. Misal mengenai tema, bentuk penulisan, modelnya mau saut-sautan atau jadi satu kesatuan. Itu baru masalah teknisnya. Masalah rasa, perlu dipertimbangkan juga. Karena, kalau kita menulis dengan seseorang yang kita cintai dan demikian sebaliknya, hasilnya tentu akan berbeda, jika ditulis oleh dua orang asing, atau dua teman yang mendadak harus jadi pacar, khusus di tanggal 8.
Karena itu sebelumnya, ada chemistry building, atau chemical romance development. Mungkin dengan pendekatan layaknya orang mau pacaran, atau latihan menggombal di dalam komunitas. Intinya agar terbangun rasa, sehingga saat dituliskan dalam tulisan, seolah sepasang kekasih yang menuliskannya.
Menurut saya, di bagian penjajakan ini yang bahaya. Untuk mereka yang masih single, ngga masalah, karena mungkin sejak awal memang ajang ini bisa dijadikan fasilitas untuk menyatakan rasa. Atau iseng-iseng berhadiah deh, siapa tahu beneran dapat pasangan. Untuk mereka yang double, ini yang mesti hati-hati. Pasangan kita nyaman ngga, membaca tulisan kita yang isinya curahan hati untuk lawan jenis? Terancam atau tidak? Kalau tidak, ya go ahead. Kemungkinan ini terjadi karena yang menjadi Kompasianer hanya istri atau suaminya saja, pasangan tak terlibat. Bahkan, pasangan yang sama – sama Kompasianerpun ternyata memilih untuk menggombali orang lain, bukan pasangannya sendiri.
Jika dilihat dari karya-karya yang muncul, hingga jam 6 pagi ini (peserta boleh posting mulai jam 00.01) kebanyakan berupa humor, meski ada juga yang serius. Saya sendiri merasa gombalan berbentuk humor ini paling aman dalam hal melibatkan rasa, jadi dianggap guyonan, bukan seriusan. Sedangkan yang serius dan nendang, contohnya seperti ini.
(Gombal) Satu Nama, Afandi Sindo
Ya, di situ uniknya. Semua karya peserta sudah melalui tahap yang lebih kompleks daripada yang biasa dilakukan jika menulis sendirian. Semua artikel tersebut patut dihargai, karena merupakan karya asli. Setelah perhelatan, diharapkan semua kembali ke keadaan semula, semua kembali pada pasangannya masing-masing. Kembali ke kehidupan nyata. Gombalan, biarlah berhenti sampai tanggal 8 saja, jangan ada yang jadi korban, karena kebablasan.
.
IndriHapsari