Museum yang terletak di daerah Senen Jakarta ini bentuknya seperti rumah. Pantas saja, rupanya rumah ini dulu berfungsi sebagai tempat kumpul-kumpulnya para pelajar, terutama pelajar Stovia alias sekolah kedokteran. Setelah membayar tiket masuk 2 ribu dan 1 ribu rupiah, kami memasuki rumah yang adem ini.
Ruang pertama sudah disambut dengan sekelompok patung yang sedang belajar. Bukunya beneran lo buku jadul, yaitu buku tentang vitamin dalam bahasa Inggris. Berikutnya adalah ruangan-ruangan yang berisi foto dan benda-benda kenangan, saat organisasi modern pertama mulai terbentuk.
Kelompok yang ada di rumah ini adalah kelompok terpelajar, yang memperjuangkan nasib bangsanya dengan memulai perlawanan, baik fisik maupun pemikiran. Yang fisik adalah tentara pelajar Indonesia, yang ngga nyangka panjinya keren juga. Bendera hitam dengan torehan tinta emas berbentuk tengkorak seperti pirate gitu.
Berikutnya kami masuk ke ruang tengah, wow ada WR Soepratman sedang memainkan biolanya, disamping para pemimpin kongres. Di balik kumpulan patung itu, ada satu ruangan khusus tentang WR Soepratman. Ooh dulu beliau adalah guru, lalu beralih jadi pemusik. Lagu Indonesia Raya diciptakan WR Soepratman sebagai jawaban atas tantangan pemimpin kongres sebelumnya untuk menciptakan lagu kebangsaan.
Di sepanjang dinding penuh dengan benda memorabilia. Misalnya ada isi Sumpah Pemuda, lalu poster-poster perjuangan dan puisi karya Muhamad Yamin. Merinding deh membayangkan para pelajar itu, yang mestinya bisa anteng ikut Belanda hidup sejahtera, memilih memberontak dengan otaknya untuk membawa Indonesia ke ranah baru perjuangan, diplomasi.
Rumah ini punya halaman tengah, dan bangunan di belakang adalah bangunan baru, untuk kantor. Di samping ada ruangan untuk organisasi kepanduan. Baru tau kepanduan dimulai oleh Muhammadiyah.
Selanjutnya ada halaman luas, dengan kanopi bunga dan kursi taman. Fiuh, gitu sukanya selfie di toilet. Datang ke sini, cantik-cantik loh backgroundnya buat foto-foto (sambil liatin serombongan ABG yang heboh) 🙂

***
IndriHapsari
Kereeen 😀 bangga jadi rakyat Indonesia ^^
hehehe bener 🙂
Habis dari museum, kemudian nyebrang makan nasi kapau. Hehehe.
Owh, ada ya 😀 wah telat taunya 🙂