Saya terbiasa mereview film animasi dari teknis pembuatan, setting dan pesan yang ingin disampaikan. Seperti sebelumnya pernah saya singgung, semua animasi buatan Amerika Serikat sudah melampaui tahap ini. Jadi gerakan smooth khas 3D bisa ditemukan juga di film Turbo.
Turbo, atau nama aslinya Theo, adalah seekor siput yang terobsesi menjadi pembalap seperti idolanya, Guy Gagne. Guy sendiri terkenal banget, dan Theo mengenalnya dari tayangan televisi. Siput-siput lain mengejeknya, dan kakaknya meragukannya.
Suatu hari, karena kecelakaan, Theo akhirnya bisa ngebut, dan mengganti namanya jadi Turbo. Karena dia masih belum bisa mengendalikannya, aksi ngebutnya menyebabkan kekacauan dikebun tempat para siput berada, dan akhirnya kedua kakak beradik ini dipecat. Dimulailah petualangan Turbo, termasuk menantang balapan mobil Formula.
Kekurangan yang saya rasakan di animasi ini adalah kurangnya detail. Gambar yang ditampilkan kebanyakan besar-besar, berwarna temaram dan dalam jarak dekat. Karena itu benda-benda kecil tidak terlalu banyak dalam berbagai scenenya. Kesan yang ditangkap, kurang ceria, terutama bagi mata anak-anak.
Kelebihannya, voice castingnya sepertinya telah berusaha keras mencari bintang yang cocok. And, it works! Untuk Turbo sih biasa aja kali ya, karena beraksen Amerika. Ada Tito dan Angelo yang jualan Taco Mexico, ada Guy Gagne yang French-Canadian, lalu siput balap Whiplash yang suaranya berkharisma.
Hal lain, musiknya asyik-asyik, seperti nonton Fast and Furios. Lalu saya bayangkan, kalau bukan animasi ceritanya ngga mungkin bisa seaneh ini.
Benar. Settingnya sudah tak biasa dengan siput dan segala permasalahannya. Lalu siput di balap formula? Tambah aneh lagi. Belum teknik pengambilan gambar yang luar biasa, enteng aja gitu pindah atas – bawah – depan – belakang, tanpa bikin pusing pemirsa.
Pesannya, yang pasti bermimpi itu perlu, berusaha itu perlu, ngga boleh putus asa, dan kasih sayang itu penting. Hampir sama dengan film anak-anak lainnya. Yang agak berbeda adalah film ini juga menggambarkan kekuatan media sosial, dan sisi lain dari persahabatan. Meski berambisi Turbo menang, namun teman-temannya lebih mengutamakan keselamatannya. Hal yang unik lainnya adalah, film ini juga membahas masalah pencitraan.
Guy Gagne, selama ini dicitrakan sebagai pembalap handal dan motivator bagi fansnya, agar terus maju. Namun kenyatannya, hidupnya dipenuhi dengan iri hati, karena sebenarnya ia egois dan sombong. Pada waktu itulah Turbo terpukul sekali, melihat kenyataan yang beda dengan bayangan.
Anyway, film ini tetap menarik untuk diikuti. Karena formulanya pasti sama, yang baik itu menang. But how to achieve it, itu yang bikin penasaran, dan salut buat daya imajinasinya yang luar biasa dengan mempertimbangkan logika, sehingga sulit sekali bagi kita untuk bergumam, ‘Ah, itu kan cuma cerita!’ ^_^
***
indrihapsari
Gambar : wikipedia dan pribadi