Halau Si Galau

Screen Shot 2014-08-23 at 8.05.52 AM

Saya selalu sampaikan pada para galauers yang merasa maju kena mundur kena, alias mau ngapa-ngapain susah masalah percitraan, eh percintaan. Mau tetep sama yang onoh, kok dianya ngga ngasih sinyal ok, apalagi tanda-tanda mau nembak atau ditembak. Mau jalan terus, cari yang lain, hati kok masih terpaut sama yang ituh, susaaah banget mau ngelupain dia, meski belum ngapa-ngapain loh yaaa *emangnya mau diapain?* 😀

Secara logika, mestinya ya move on saja. Lah rugi kan nungguin hal yang ngga jelas. Daripada nungguin, mending sibuk sama yang lain. Ngga cuma masalah berhubungan dengan orang lain, namun juga berkegiatan lain, sibuk meningkatkan kualitas diri. Kalau sudah begitu, mestinya ya lawan jenis bakal nempel sendiri kaya besi ke magnet, semut ke gula, dan prangko ke amplop. *abaikan yang terakhir, sekarang sudah jaman email*

Tapi ya gitu, namanya aja jatuh cinta ya, antara otak sama hati sudah ngga sinkron lagi. Dibilangin yang bener, adaaa aja yang masih galau…’tapi saya kan cinta’…Meski kelihatan mata dia selengki, apa KDRT…’tapi saya kan cinta’… Menurut saya orang tipe gini cintanya sudah ngga pake hati, tapi pake jiwa. Begitu kecewa bukannya sakit hati, malah sakit jiwa. Ngotoooot aja sama si dia, yang sudah jelas-jelas menyebalkan.

Ya sudahlah. Sekarang pembahasan saya berikutnya, orang ngga bisa move on alias gamon itu, bukan hanya merugikan diri sendiri, tapi juga orang lain. Kalau merugikan diri sendiri, paling ya bunuh diri. Eh, sori ya kalau eike kasar, tapi pribadi yang lemah memang bakal menganggap ini jalan keluar paling wokeh, karena mereka ngga berusaha menolong dirinya sendiri. Bilangnya ngga ada teman atau siapapun yang bisa diajak ngomong. Ah, plis deh! Itu sudah nyari belum? Sudah berusaha belum? Apalagi di Indonesia, yang penduduknya 250 juta orang. Yakin ngga nemu orang buat diajak ngomong? Ya kalau kerjanya diem aja merenungi nasib, ngga bakal ada orang yang berani ngedeketin.

Nah, buat orang lain ruginya itu juga ada. Buat mereka yang care sama nasib si galau, waktu dan tenaga mereka jadi terkuras bantuin orang yang gamon. Dikasih nasehat sekali, dua kali, beribu kali…kalau otaknya belum balik ke kepala, ya percuma. Maka diberkatilah para advisor tersebut, pekerjaannya seperti melubangi batu dengan air. Mungkin sih, tapi susaaah sekali.

Buat yang lain, yang dicurhatin si galauers ini…hueh..kalau kita mendengar kalimat positif itu, kita juga bisa jadi positif. Tapi kalau kita mendengar kalimat negative, apalagi dibombardir, akibatnya kita juga jadi negative. Ruin our day banget dah pokoknya. Ngga ada manfaatnya. Apalagi kalau udah dinasehatin masih juga ngotot, huaaa..kaya menjedotkan kepala ke tembok.

Kemaren sama tuh, karena satu pihak ngga bisa menerima hasil pilpres, lalu ngga kuat pula bukti penolakannya, hasilnya mestinya sudah bisa ditebak. Tapiii…yang bikin sebel, yang kena semua. Jakarta mungkin paling parah ya, macet dan roda perekonomian ngga selancar biasanya. Ya iyalah, biasanya perjalanan cuma sekian puluh menit, sekarang hitungannya ke jam. Itu kalau orang bisnis, itungannya sudah rugi. Sales, kurir, siswa yang terlambat, pekerja yang dipulangkan lebih awal, ngga produktif! Belum dampak kemacetan yang ditimbulkan.

Makanya, kalau galau itu harus cepat move on. Hidup kan ngga berkisar di situ doang, masih banyak lah yang bisa kita buat bagi diri sendiri, orang lain, atau negara sekalian. Kalaupun ngga bisa, jangan nyusahin orang lain. Itu kalau masih punya malu ya, galaunya berakibat buruk, bukan hanya pada dirinya sendiri.

Intinya, galau itu merusak, makanya harus dihalau.

***
IndriHapsari

2 comments

  1. Tinggal nunggu aja, yang kalah pilpres tuh mau ngapain. Masak RSJ, ngrecoki yang kepilih, atau ngumpet trus tau2 ada berita nginep di ICU manaaa gitu karena stroke kebanyakan marah.

    BTW, aku tanpamu bagaikan penyetan Tanpa sambel…..hehe

Komen? Silakan^^

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s