Andai Semuanya MengGOLkan Bola…

Seseorang diijinkan lahir ke dunia ada posisinya. Entah sebagai ibu rumah tangga, guru, model atau lainnya. Semuanya ingin hidup bahagia, dengan peran yang didapatkannya. Kadang, kalau bahagia itu belum dirasa, mulailah mempermasalahkan kenapa kok perannya begitu – begitu saja, tidak seperti peran lainnya.

Bayangkan sebuah tim sepak bola. Ada 1 orang penjaga gawang, 2-4 orang pemain bertahan, 2-4 orang pemain tengah, dan 1-3 orang penyerang. Semuanya punya peran. Penjaga gawang adalah satu-satunya pemain yang boleh menggunakan tangan untuk melindungi gawang dari serangan lawan. Pemain bertahan memiliki tugas utama untuk menghentikan serangan lawan. Pemain tengah bermain dekat penyerang dan dekat pemain bertahan. Penyerang memiliki tugas utama untuk mencetak gol ke gawang lawan.
Posisi dasar pemain dapat mengalami modifikasi menjadi berbagai pola atau taktik permainan. Beberapa pola pemain yang sering digunakan dalam berbagai kejuaraan adalah 4-4-2 (paling sering digunakan), 3-4-2-1 (kekuatan terletak di bagian tengah lapangan), serta 4-3-3 (formasi klasik).

Selanjutnya bayangkan, kita tidak peduli terhadap pola yang sudah disusun dengan penuh pertimbangan. Maunya malah menyusun pola sendiri sebagai tindakan reaktif terhadap kondisi yang ada. Panik, putus asa, akhirnya nekat mengubah pola. Tidakkah kita sadar, pola itu sudah disusun sedemikian rupa, sebagai bagian dari perjuangan mencapai kemenangan.

Belum lagi kalau kita tidak peduli terhadap posisi kita seharusnya berada. Lupa kalau yang boleh memegang bola hanya penjaga gawang saja. Silau dengan gegap gempita ketika penyerang memasukkan gol ke gawang lawan. Ah, saya ingin seperti dia! Dan mulailah kita, yang sebenarnya pemain bertahan, melupakan tugas dan merangsek ke depan untuk menjadi penyerang. Lupa atas amanat yang dititipkan untuk mencegah serangan lawan.

Terimalah posisi kita masing-masing, seremeh apapun, karena semua itu ada maksudnya. Jalankan tugas sebaik-baiknya, karena pertandingan ini akan habis waktunya.

2 comments

  1. Setuju. Intinya bersyukur atas peran yang udah dikasih sama Mana Sutradara dari drama Mana Kolosal berjudul kehidupan. Syukuri dan jalankan dengan sebaik mungkin. Nanti Piala akan diterima sesudah dramanya berakhir. Semua yang bermain bagus sesuai petunjuk ‘sutradara’ pasti dapat Piala

Komen? Silakan^^

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s