Sebagai seorang blogger, ternyata kita bisa juga loh melakukan hal-hal yang dibenci Tuhan. Wah, padahal membunuh juga ngga, merampok juga ngga, kerjanya cuma di depan kompie. Tapi perkara yang mendukakan hati Tuhan, ternyata bisa juga kita lakukan meski modalnya ngetik doang.
Dosa yang pertama adalah mata sombong. Selalu menganggap dirinya lebih dari yang lain, sehingga cenderung merendahkan orang lain, atau pilih – pilih dalam berteman. Hanya yang dirasa setara dengannya maka diajak bersahabat, atau meski tidak terlihat kira-kira dari tulisannya nampak keren, sehingga bangga menjadi temannya. Padahal suka beda loh kenyataan sama tulisan, karena semua yang dutayangkan pasti sudah dipilah yang bagus doang.
Dosa kedua adalah lidah dusta. Kalau blogger berarti jarinya yang dusta dong. Berbaik-baik, padahal di dalam hati mendendam. Ada juga yanag sebaliknya, menghujat, dalam hati sayang (eaaa…) Macam-macam deh! Belum yang kerjanya fitnah sana sini, untuk mendukung opini yang sedang ia bangun. Gawat…gawat….
Dosa ketiga adalah tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah. Kalau perlu teman sendiri. Ya akibat egois inilah, mengorbankan orang lain yang kelihatannya kalem dan tidak melawan, menjadi korban perselisihan. Yang berdarah-darah orang lain, si sutradara malah melenggang dengan bebas. Kasihaaan….:(
Dosa keempat adalah hati yang membuat rencana-rencana jahat. Kalau hati sudah dikuasai rencana jahat, sudah bahaya. Kalau otak saja masih bisa dikalahkan dengan hati kalau dirasa keterlaluan, dianggap tak sesuai dengan hati nurani. Tapi kalau sudah merasuk ke hati…hiks…berarti seluruhnya dikendalikan benci. Tidak ada lagi yang namanya toleransi, apa lagi atas nama nurani.
Dosa kelima adalah kaki yang segera lari menuju kejahatan. Dimana ada kasus tempat ramai berkumpul orang, segera larilah ia kesana, menggunakan kesempatan untuk memaki orang lain. Padahal belum tentu orang lain itu jahat, namun keadaan mengubahnya seolah sebagai kejahatan. Coba kalau sumbunya panjang, sabar menanti meski di luar sana ada keramaian, niscaya dunia ini akan lebih damai.
Dosa keenam adalah menjadi saksi dusta yang menyemburkan kebohongan. Kabar bohong cepat sekali meluasnya, karena tidak ada filter atau penghalangnya. Katakan benar jika benar, salah jika salah. Maka kita akan terselamatkan dari penulis gossip ‘siapa cepat dia dapat’.
Dosa ketujuh adalah pertengkaran saudara. Saudara disini maksudnya sesama manusia, sesama blogger yang mestinya saling dekat. Namun entah karena apa, kok malah berantem yang sangat dahsyat sampai satu sama lain saling menjelekkan. Apapun alasannya lo ya, jangan sampai memutuskan jalinan pertemanan. Seperti yang mottonya Pak De Sakimun, ‘seribu teman kurang, satu lawan kebanyakan.’
Semoga kita dapat menjadi blogger yang damai dan mendamaikan ☺
***
IndriHapsari
Diambil dari Amsal 6:17 – 19
Semoga bisa jd blogger yg baik deh
Sama2 mbak Noni 🙂
Kebayang ini gimana pelakunya bisa melakukannya Mba. Hihihi. pernah kena tipu lewat blog dulu.. 😛
Wah? Kok bisa Pak Dani?
stop untuk kumpul2 di post tdk bermanfaat! Hehehe
Wkwkwk, take it or leave it, ya beneran leave ..hahaha 😀