Kalau sebelumnya saya kagum dengan bagaimana Air Asia mengolah menunya menjadi lebih mendatangkan keuntungan baginya, kini kekaguman saya makin bertambah karena betapa urusan kecil-kecil, yang biasanya bisa kita dapatkan free di full cost airline, kini jadi lahan bisnis buat AA, khususnya yang X.
Kalau saya perhatikan (mestinya sih cari tahu di web juga bisa, tapi berhubung ada penyakit (kanker alias kantung kering) maka saya coba simpulkan saja. AA X biasanya menggunakan pesawat jenis airbus, yang guede itu lo, dan bangkunya berjajar 9 ke samping. Rownya juga banyak, ada yang punya nomor 41. Mestinya sih lebih dari itu, karena toiletnya saja ada 5. Ya, sebagai penumpang yang beser (means suka pipis tapi ngga ngompol lo ya) keberadaan toilet itu penting bangeeet. Kalau di AA yang biasa toilet cuma 2, nah ini 2,5 kali lipatnya. Berarti penumpang ya menggunakan rasio yang sama.
AA X juga digunakan untuk long haul flight, alias penerbangan jangka panjang. Euh, jangka panjangnya mungkin 6 jam ke atas ya, sehingga penerbangan seperti ke Nepal, Cina, Korea, Jepang, Taiwan, Saudi Arabia, dan Australia menggunakan tipe ini. Daaan…karena panjang dan lama itulah, banyak hal yang bisa ditawarkan.
Bayangin aja, 6 jam nganggur, ngapain? Kalau penerbangan malam, ya tidur paling sip. Karena itu mereka menawarkan Premium Flatbed, alias bangkunya bisa ditidurin. Ngga termasuk makan, tapi dipinjemin selimut dan bantal. Meski ngga pakai fasilitas ini (karena mahal bo! Ke Cina bisa kena additional charge MYR 500, alias hampir 2 juta rupiah. Nah, kalau di kelas ngga premium, gimana? Bisa saja, ada persewaan selimut, kai ini harganya MYR 10. Dan ngga seperti di kereta api, dikumpulin sekitar 15 menit sebelum sampai tujuan, ini dikumpulinnya sejam sebelum landing (owh, inget masih kemulan di Turangga 😀 ) Untuk perlengkapan tidur lainnya, ada bantal, douvet dan comfortable kit, semua bisa dibeli.
Penerbangan malam juga menyebabkan pesawat mencapai tujuan pagi hari. Ngga enak dong kalau belum gosok gigi. AA menawarkan paket seperangkat alat pembersih gigi ini untuk dipakai, bukan sewa lo ya 😀
Kelemahan penerbangan low cost, apalagi kalau bukan jarak antar bangkunya yang minim. Sebenarnya sih cuma beda beberapa cm dengan yang full cost (dulu pernah bandingin pesawat mana yang paling nyaman, tapi trus ‘menyerah’ dengan keadaan. Atau, sekarang prioritasnya, yang penting nyampe dengan selamat). Berhubung kaki saya pendek (lain-lainnya juga pendek kok :P) hal begini ngga terlalu masalah. Masih ada jeda di antara kita, eh, di antara bangku lainnya. Tapi kasihan juga lihat yang kakinya panjang, ngga nyaman kelihatannya karena mesti miring.
Nah, tahu sendiri dong di pesawat ada area-area yang diperuntukkan untuk emergency, atau memang didesain agak lebar? Dulu di full cost sih biasanya untuk orang tua yang bawa anak kecil, atau manula. Kalau di AA ini, dijual dengan nama Hot Seat. Pas beli tiket ada pilihannya, tapi kalau mau ngedadak pas di pesawat, silakan nambah MYR 110.
Lalu pernah ngga satu penerbangan dengan anak kecil yang rewel? Nangiiis terus sepanjang jalan, apalagi kalau waktu take off atau landing, tambah kenceng deh. Mungkin karena kita orang Melayu, hal begitu biasa dan dimaklumi. Malah kita merasa kasihan pada orang tua yang membawa anak yang rewel tersebut. Tapi orang emang lain-lain ya, rupanya ada yang terganggu.
Jadilah tempat duduk yang ‘jauh dari anak-anak’ juga ditawarkan sebagai fasilitas yang bisa ditambahkan. Pinternya, fasiitas ini ditawarkan on board juga, atau pas ada di atas pesawat. Jadi kan gambling nih, ada anak rewel apa ngga. Kalau ada, yu bye bye, penumpang bisa pindah ke Quiet Zone.
Kalau ngga mau tidur, ngapain? Yang pasti makan (dasar gembul) yang menunya lebih bervariasi daripada AA yang jarak pendek. Sempet kecewa juga karena menunya mbak Farah Quinn kok ngga ada di AA X. Semua menu bisa dipesan online, dan yang dijual pas on board kadang ngga selengkap di web. Sudah lebih lengkap, lebih murah, ada complimentari seperti dessert dan minum.
Mau main game dengan gadget bawaan, tapi baterai mau habis? AA X menawarkan powerbank untuk dipinjam. Mau nonton film? Alih-alih masang monitor di setiap belakang bangku seperti yang dilakukan penerbangan full cost itu, AA menggunakan tablet untuk memutarkan filmnya. Tablet yang bukan obat ini, akan menyajikan film, musik, atau game favorit Anda, selama perjalanan. Biayanya MYR 50 kalau pesan di pesawat. Eh, sebelah Anda pengen nonton juga? Tambah MYR 5 dan Anda bisa dapat tambahan earphone untuk nonton bareng.
Tulisan ini sama sekali bukan iklan, atau dibayar. Murni hanya berasal dari kekaguman saya, untuk menciptakan pasar dari setiap celah yang ada.
***
IndriHapsari>
Mantep reportasenya, mbak Indri. Sempet2nya liburan sambil ngeblog….. 🙂
Hehehe, trims Pak Yudhi. Justru liburan malah sempet. Waktu nunggu bis, dlm perjalanan, drpd bengong sy nulis 🙂
ya manfaatin waktu sebaik-baiknya….btw, koneksi internet di sana pasti luuuaancar, ya mbak 🙂
Hehehe, iya Pak. Sy pake kartu sini ngga hilang blas depositnya meski sdh dipakai macam2. Pakai Tri dr Indonesia, pindah ke operator sini jg lancar inetnya 😉 Trims ya Pak 🙂