Rasa Tiga Waktu

DULU
Andai saja ku mengenalmu lebih awal
Memahami semua pesona yang ada padamu
Merengkuhmu dalam pusaranku
Bercumbu di dalam gelombang yang menderu

Tentu kan kurasakan indahnya lebih dulu
Merasakan gairah dalam dirimu
Menyatukan dengan yang kupunya
Menikmati waktu yang akan kita tinggalkan

KINI
Nikmati saja waktu yang ada
Membagi apa yang kita punya
Berusaha memanfaatkan waktu yang tersisa
Memahami apa yang dirasa

Naik turun mengikuti irama
Sebuah cinta yang menggelora
Terwujud dalam kisah asmara
Mencoba tidak menyesali atas sisa yang ada

NANTI

Hanya mencoba bermimpi
Akankah kau yang ada di sana nanti
Saat ku menoleh ke belakang
Pada senja menjelang

Akankah kau yang ada di sana
Memandangku dari kejauhan
Mendekatiku dengan senyuman
Dan menggenggam tanganku penuh kemesraan

CINTA DAN WAKTU
Pada suatu ketika, ada sebuah pulau dengan penghuninya adalah semua perasaan: Kebahagiaan,
Kesedihan,
Pengetahuan,
dan semua yang lain, termasuk Cinta.

Suatu hari diumumkan kepada mereka, bahwa pulau tersebut akan tenggelam, sehingga semua kapal dibangun untuk mereka, kecuali untuk Cinta.

Cinta adalah satu-satunya yang tertinggal. Cinta ingin bertahan sampai saat-saat terakhir.

Ketika pulau itu hampir tenggelam, Cinta memutuskan untuk meminta bantuan.

Kekayaan lewat dalam sebuah perahu besar. Cinta bertanya,

“Kekayaan, bisa Anda membawa saya bersama Anda?”

“Tidak, aku tidak bisa! Ada banyak emas dan perak di perahuku! Tidak ada tempat di sini untukmu!”

Cinta memutuskan untuk menunggu. Kesombongan lewat dalam sebuah kapal yang indah.

“Kesombongan, tolong bantu saya!”

“Saya tidak bisa membantumu, Cinta. Kamu basah, dan bisa merusak perahu saya.,”

Cinta kembali menunggu. Kemudian lewat Kesedihan, dan Cinta bertanya,

“Kesedihan, biarkan aku pergi dengan Anda.”

“Oh … Cinta, aku sangat sedih, sehingga aku harus sendiri!” jawab Kesedihan sambil berlalu.

Cinta tetap menunggu.

Tiba-tiba, ada suara,

“Ayo, Cinta, saya akan membawa Anda.”

Merasa gembira, Cinta menaiki perahunya tanpa bertanya siapa yang telah menolongnya. Sampai di pulau yang aman, Cinta bertanya pada Pengetahuan.

“Siapa yang tadi menolong saya?”

“Yang menolongmu adalah Waktu,” jawab Pengetahuan.

“Waktu?” tanya Cinta. “Tapi kenapa Waktu membantu saya?”

Pengetahuan tersenyum dengan hikmat mendalam dan menjawab,

“Karena hanya Waktu yang mampu memahami nilai sebuah Cinta”

..love takes time…

Kompasiana, September 2012

Komen? Silakan^^