Wanita. Cinta.

20130106-230116.jpg

Aku ingin membunuhmu!!’ teriaknya.

Aku kebingungan. Seorang wanita, terlihat acak-acakan, berdiri di depanku. Tangannya memegang pisau yang diarahkan padaku.

‘Kau tak tahu…betapa sakitnya hatiku!’ teriaknya lagi.

Aku masih berusaha mengingat-ingat. Dimana aku bertemu dengan wanita ini. Apalagi kalau sampai menyakiti hatinya begitu dalam seperti ini.

‘Kau…seenaknya saja meninggalkanku! Tidakkah kau pikirkan aku begitu mencintaimu??’ dia masih saja berteriak.

Wait, wait. Kapan aku mencintainya? Bahkan bertemu dengannya pun tidak.

‘Sabarlah’ kataku akhirnya. ‘Tidakkah kau salah orang? Aku tak pernah mengenalmu’

Dia menggeleng tak sabar. ‘Kau memang belum mengenalku. Tapi kelak kau akan mengenalku. Kau berusaha mendekatiku. Dan aku jatuh cinta padamu’

Aku terdiam. Kelak? Siapa yang tahu akan masa depan?

‘Aku telah meninggalkan semuanya. Dan mengikutimu!’ teriaknya lagi.

‘Kamu! Cinta! Busuk semua!’ ucapnya dengan marah.

‘Kenapa?’ tanyaku heran.

‘Begitu kau dapatkan aku, kau mencari tantangan lain. Wanita lain yang belum kau taklukkan. Seenaknya saja kau mencampakkanku! Padahal kau tahu, aku telah menyerahkan segalanya!’

Aku hanya diam. Seperti cerita film saja.

‘Dan aku berjanji, jika aku bisa kembali ke masa lalu, akan kubunuh kau! Aku menyesali setiap pertemuan kita. Aku menyesali setiap detik yang kuhabiskan bersamamu. Aku ingin membuang setiap keping cinta yang telah kau berikan untukku!’

Aku mulai memahami ceritanya.

Wanita. Dari masa depan. Disakiti. Dan sekarang ingin melenyapkanku.

‘Sebentar, bukankah ini saatnya memperbaiki masa depan? Aku sudah tahu ceritanya, bagaimana kalau kita mulai lagi, dan aku janji, tak akan melukai hatimu.’ kataku berusaha tenang.

‘Bohong!’ teriaknya. ‘Tak ada yang bisa diperbaiki! Yang ada hanyalah mencegahmu muncul di kehidupanku!’ katanya sambil menangis.

‘Tapi tak bisa! Karena sesungguhnya ku masih mencintaimu! Maka jalan terbaik adalah jangan ada kau di dunia ini!’

Dia bergerak maju. Pisau masih terarah padaku. Namun aku melihat tangannya bergetar. Matanya menatapku dengan sedih. Sehingga begitu dia mengayunkan tangannya dengan ragu, aku bisa menepis tangannya, yang menyebabkan pisau terlempar, memelintir lengannya, dan dengan segera membalikkan badannya menghadap tembok. Dia menangis lagi.

‘Aku sudah yakin tak bisa melakukannya…meski telah kau sakiti, aku tetap cinta padamu…’

Aku terdiam.

Wanita. Dari masa depan. Menyatakan cinta padaku.
***
Sumber gambar : wealthyson.biz
Inspirasi dari video klip Letto ‘Permintaan Hati’

Komen? Silakan^^

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s