Tujuan utama ke Osaka adalah ke Universal Studio Japan (USJ). Meskipun sudah pernah ke Universal Studio Singapore (USS) tapi kan ada wahana Harry Potter dan Minionnya, jadi wajib dikunjungi. Biar ngga ribet antri, beli tiketnya di travel agent di Indonesia. Sampe sana tinggal discan aja barcodenya jadi bagian itu jangan sampe lungset. Antriannya sama membludaknya dengan Disneyland, tapi hardcore fansnya lebih fokus ke Minion. Oya soal tips menikmati wahana favorit ini dengan efisien dan efektif, saya baca beberapa artikel sih. Ternyata bisa beli tiket khusus yang menyebabkan kita bisa masuk lebih awal daripada lainnya. Trus ada express ticket yang kaya fast tracknya Disney, jadi bisa memotong antrian. Dan semuanya itu duit dan duit lagi, padahal ke USJ aja udah piro-piro 😀
Begitu gerbang dibuka, pengunjungnya langsung bruuul berlarian, terutama ke arah Harry Potter. Anak-anak kecil juga diajak bapak ibunya lari. Kami nda deh, selain umur, ntar jatuh gimana mana lagi di negara orang. Emang sih wahana Harry Potter ini seru ya suasananya kaya di novel, permainannya, sampe makanan dan souvenirnya juga disamain dengan novel. O iya sampe toiletnya juga, dibikin dari kayu tua trus disertai tangisan Myrtle Merana 😛 Jangan lupa nyobain Butterbeer yang antriannya ampun dah, trus sempatkan liat-liat di toko souvenirnya karena cuma dijual di area itu. Kalau disana kayanya orang beli ngga make mikir ya, langsung ambil-ambil padahal kepala saya penuh dengan konversi yen ke rupiah 😀
Harpot selesai, baru dah keliling ke yang lainnya. Hampir sama sih dengan USS, termasuk Water World yang semua pemainnya bule, atau area Jurrasic Park yang roller coasternya bikin deg-degan (ini baru liatnya, gimana naiknya ya). Cemilannya ya sama, turkey leg. Bedanya disini dijual bir secara bebas (meski yang boleh beli nampaknya 18 tahun ke atas) trus makanannya pake nasi merah. Wahana Jaws beda dan seru, jadi siap-siap antri aja. Minion…ngantri aja 90 menit sendiri, padahal mainannya cuma 5 menit. Untunglah TV yang menayangkan aksi Minion ada dimana-mana jadi menunggupun dengan rela.
Intinya permainan di USJ erat kaitannya dengan visualisasi canggih. Kalau motionnya sih mirip rumusnya diguncang-guncang dan dibalik-balik. Cuma teknologi 4Dnya yang bikin kita seakan terlibat langsung di dalamnya. Masuk jam 9, keluar jam 17 jadi sudah ngga sempet acara lainnya karena kebanyakan pada tutup jam 5 sore, kalau USJ sampai jam 9 malam. Untuk pulang gampang karena seperti USS juga, USJ langsung terhubung dengan stasiun Universal City. Ada satu tempat di luar USJ yang katanya Museum Takoyaki, ternyata itu kumpulan orang yang jualan takoyaki, bukan cerita sejarah 😀 Kalau doyan sih ga apa mampir.
Salah satu obyek wisata yang buka malam adalah Osaka Aquarium. Worth to try nih, kalau ngga buru-buru mau tutup 2 jam cukup mengunjungi tempat ini. Ruangannya bersih dan ngga berbau amis, aquariumnya gede-gede termasuk yang jarang-jarang kaya pinguin dan ubur-ubur. Soal koleksi masih lebih banyak yang Sydney, kalau ini kaya aquarium gede yang bisa kita lihat dari berbagai sisi dan lantai. Ada area megang juga yang besar dan bersih, cocok buat anak-anak. Yang hebat pemandangannya laut lepas, dermaga dan gedung-gedung tingkat.
Di dekat aquarium ada Legoland. Sejak awal emang ngga niat kesana karena dulu pas di Johor Baru ngerasa kok kayanya cocok buat anak-anak kecil, toodler gitu lah. Kita lebih milih Tempozan Ferrish Wheel yang bisa melihat Osaka secara keseluruhan. Turun dari permainan trus ke mall, yang ternyata tutupnya jam 8 malam. Jadi mau pesen makan itu ditolakin yang jual, kadang kita baru mau ngomong lampunya sudah digelapin pertanda dia ogah jual lagi 😀 Syukurlah pas makan di foodcourt ngga diusir sama cleaningnya, malah dikasih tau dimana bisa ambil minum gratisnya.
Wisata malam lainnya adalah river cruise, ini juga cara cepat melihat kota. Cek dulu mau pake operator yang mana, dari dan ke tujuannya mana aja, karena ada yang one way ada yang double way alias balik ke asal. Yang kita pakai di Nakanoshima River, lumayan dapat audio guidance dalam bahasa Inggris.
Osaka yang lain adalah tentang musium sejarah Osaka. Musiumnya besar dan serius isinya, bersih dan terawat. Kantinnya juga bagus dan makanannya enak, jadi ngga main-main pengelolaannya. Sebelahnya adalah Osaka Castle, yang kalau kita beli tiket terusan dari museum sejarah jadi dapat diskon. Oya mereka juga bedain harga tiket dewasa, remaja dan anak-anak. Berhubung masuk ke castlenya jauh, kita sewa mobil listrik yang cuma muat 8 orang. Lumayan lah daripada jalan, belum lagi dapat tips untuk ngga ngantri dari drivernya. Lumayan menghemat satu jam. Osaka Castle ini sudah direnov bagian dalamnya, jadi sudah kaya museum aja. Selesai paling sejam karena ngga bisa baca keterangan di displaynya yang berbahasa Jepang. Setelah itupas ngantri mobil listrik lagi, la kok ada kereta odong-odong yang bisa nganter ke stasiun. Ya langsung dong beli tiketnya, dan mengitari area osaka castle yang luasnya kayanya sama dengan Kebun Raya Bogor.
Osaka science museum juga seru, meski kami pernah datang ke yang serupa di Taman Mini Indonesia Indah, eh kita ngga kalah lo! 😀 Waktunya terbatas jadi ngga sempat explore lama, tapi lumayan deh empat lantai dapat semua.
Di Osaka kita cuma bentar, berikutnya ke Kyoto dalam perjalanan ke Tokyo. Ke Kyoto cuma setengah jam pakai Shinkansen, nyampe ke stasiun terbesar kedua di Jepang, dan lanjut ke Kyoto castle. Kyoto castle lebih kecil dan bisa dikelilingi dalam satu jam. Kita juga ngga bisa masuk ke dalam jadi ya foto-foto di luar aja. Yang menarik itu Kyoto Railway Museum, wah ini keren banget dan sampai saat ini yang terbaik yang pernah kami liat. Bisnya berangkat dari Kyoto stasiun dan tepat nyampe depan antrian tiket. Isinya beragam kereta yang bisa dinaiki, disentuh, bahkan dilihat bagian bawahnya. Anak-anak pasti suka dan fasilitasnya lengkap dan bersih. Pulangnya gitu lagi, naik bis ke stasiun. Jangan khawatir kesasar karena berhentinya cuma di aquarium, stasiun dan museum.
Oya kita juga sempat ke Kansai Airport, karena yang kecil pengen liat bandara di pulau reklamasi. Kesana naik JR lines bisa dapat gratis kalau pakai JR Pass, langsung ke bandaranya. Bandaranya gede dan modern, ada ruangan buat tiduran sama showeran juga. Tapi lagi-lagi menurut anak saya, itu bandara mau dipindah yang internasionalnya terkait potensi tsunami.
***
IndriHapsari
Meskipun saya suka culture Jepang, yg sering jakan ke sana malah istri saya. Hihihi. Dan saya dapet gelas butterbeer. Seruu jalan2nya Mbak
Wah seru pak klo kangen isinya beli aja rootbeer, mirip 😀