Makanan di Amerika

img_9192
Atas: Junior Restaurant di NYC, kiri bawah: from the deli, kanan bawah: pas di cruise

Sambil ngeliatin foto-foto hampir setahun yang lalu, saya coba ingat-ingat apa saja yang sudah masuk ke perut saya selama dua minggu di Amerika 😁

Saat kami tiba di New York, hari sudah sore dan sudah mendekati makan malam. Hotel kami kan ala-ala gitu, jadi buat tidur doang. But at least, dia punya pantry tempat kita bisa ngangetin makanan di microwave. Trus ada air panas juga kalau mau bikin minuman atau nyeduh-nyeduh apa kek. Untuk teh kopi cuma ada pagi, lengkap sama roti, butter dan jam, terus yoghurt. Eh sama pisang dan apel juga. Makan gitu doang (yang di Indo kita anggap cemilan 😬) bisa kenyang sampai saatnya makan siang. Sampe sini jadi kebiasaan nyetok yoghurt yang rasa buah-buahan dan kental cairannya 😄

Balik lagi ke kedatangan kami, karena hotel ngga nyediain makan, kita cari di sekeliling apaan aja yang buka. Yah jelek-jeleknya pasti ada convenient store lah yang punya roti atau lainnya. Ternyata depan hotel kami adalah hotel chain yang terkenal, dan dia punya restoran Mexico dong 😁 Akhirnya taco yang mengingatkan kami pada kebab sah jadi makan malam pertama kami di Amerika. Ngga selamanya makan mahal begitu kalau sudah sampe hotel. Di pojokan ada deli dan groceries, isinya sumpek sama bahan makanan…dan dia juga jual burger! Burgernya ini kan bikinan sendiri ya, bukan model chain2an gitu dan murni usaha pribadi. Tapi tastenya orang Amerika soal burger emang juara. Jadi emang enak sih tanpa dianeh2in (baca:fusion) gitu. Kali lain pas menyusuri gedung-gedung dari stasiun ke hotel, kita mampir di Baker House Market, yah kaya convenient store juga tapi lebih tinggi kelasnya, mungkin mirip Fresh Market di Indo. Tapi tokonya kecil aja, dan jualannya makanan kemasan dan makanan mateng. Duh kalau ngga inget bukan di rumah sendiri udah main borong aja dong soalnya nampak enak semua. Tinggal nunjuk, nanti dikemasin sama masnya. Ada mesin kopi juga jadi bisa minum kopi ‘bener’ untuk di-takeaway.

Bicara soal makanan sederhana tapi enak juga ada di hot dognya. Tau sendiri dong gerobak hot dog di film-film tentang Amerika itu emang pating telecekan kata orang Jawa bilang, atau banyak banget 😬 Tapi sebenarnya ngga terlalu juga loh. Kayanya sudah diatur ya pedagang food truck itu di area mana aja, yang gerobak dorong dimana, yang outlet dimana. Seperti di Washington misalnya, food trucknya bisa sak adoh2e atau sejauh2nya satu sama lain. Di Florida malah ngga nemu samsek. Padahal kan yang khas dari film-film itu kan nyobain hot dog gerobakan ya.

Untunglah pas ngantri kapal mau liat Liberty itu ada yang jualan, dia jual hotdog, burger, sama minuman dingin. Cuma roti pake sosis dikasih mustard, udah. Ngga ribet pake saus macem-macem atau sayur atau bawang bombay atau daging yang aneh-aneh. Pas dimakan, duh enaknya 😭 Ini emang rasa yang otentik ngga pake neko2, tapi rotinya pas empuknya, sosisnya enak, mustardnya juga ngga tajam rasanya.

Pasta juga banyak bisa ditemukan disini, dan sama seperti burgernya, enak-enak semua. Ngga pernah nemu yang ngga enak kalau disini. Entah ya, kali karena krimnya, kejunya, al-dentenya, atau bumbunya. Masak pasta dicampur udang jatuhnya ya enak-enak aja, ngga ngerti lagi ☺️

Kalau es krim menurut kita biasa ya, maksudnya di Indo ada yang lebih enak. Tapi yang di Amrik juga sama enaknya kok. Kami sebut biasa karena kita makan es krim tuh kalau lagi di tempat wisata. Karena haus, hawa panas, ya maunya makan yang dingin-dingin. Kali kalo dibelain datang ke tempat es krimnya khusus bisa nemu yang lebih enak.

Food truck itu di New York banyak banget dan berada di pinggir jalan-jalan utama. Yang jual biasanya orang Asia atau Timur Tengah, trus jualannya seragam. Kalau pagi orang yang lewat pada beli pretzel atau donat. Kalau kami karena perut lokal, mintanya nasi. Dan nasinya itu….haaa enaaaak banget. Jadi dia kan pake nasi briyani, trus dicampur sama daging kambing. Beugh bumbunya berasa dan rata. Kami juga suka makan itu sih di Surabaya langsung dari orang Timur Tengah juga yang bikin. Tapi cenderung mahal dan kayanya ya itu, banyak dimacem2in. Dengan duit kurang dari $5 kami dapat seporsi nasi yang buanyaaak, bisa dimakan ber4 sampe kenyang. Coba, di Indo aja jarang2 yang bisa ngasi harga segitu bisa dapet daging dan kenyang semua 😄

Pas lagi jalan ke pinggiran dermaga kita ngelewatin satu pojok depot Italia yang ngejual pizza. Jadilah nyobain pizza ala New York, dimakan sambil jalan kaki. Jadi pizzanya itu tipis dan buesar, jadi kalau makan satu potong emang harus dilipat dua. Jangan bayangin kaya thin pizza di Indo atau martabak tiker alias tipis kering yang crunchy ya, ini beneran roti tipis. Trus dia tuh dagingnya pepperoni, pakein mozzarela dan saos tomat yang banyak. Pizza kami masih hangat ketika disantap.

Kita pernah juga mendatangi night market di Queens. Namanya aja pasar malam tapi benernya itu kumpulan lapak buat jualan. Dan ngga malam pula, karena pas kami disana matahari lagi di Selatan jadi lamaaa siangnya. Kalau ini sih ngga istimewa ya, isinya berbagai makanan dari segala penjuru dunia. Dan karena yang jualan bukan profesional (I guess, karena kaya perorangan yang ngga tahu setelah ini usahanya tetep jalan ngga) rasa dan kualitasnya juga ngga terlalu istimewa. Maksudnya di food court di Indo juga bisa nemu hal yang sama. Cuma ya itu, kita kesana untuk beli suasana. 

Kalau bicara kantin, ini malah yang luar biasa. Maksudnya kantin disana itu enak2 semua! Padahal kan buat pegawai ya, atau buat pengunjung biasa. Tapi bener-bener diseriusin. Misal pas kami ngantri pesan makanan di kantinnya bandara La Guardian. Namanya aja bandara, dibandingin sama Halim jauuuuh bagusan dan besaran Halim untuk gerbang masuknya. Meskipun di dalamnya gede dan terdiri dari banyak gate, lobbynya loh halah kaya rumah tua biasa. Kami sempat celingak celinguk nyariin ini bandara pas sudah turun dari bis, karena ngga melihat yang penampilannya kaya bandara. Trus dikasi tahu orang lewat yang baik hati, itu loh bandaranya, tinggal nyebrang 😀 Lebih mirip…apa ya…stasiun kereta api di kota kecil.

Kantinnya buat pegawai, dan kalau kami kesana sebenarnya sudah cukup aneh karena isinya ya pegawai semua. Kebanyakan sih take away, meski disana ada sedikit meja dan kursi. Kita pesan apa langsung dibikinin sama chefnya. Ih mirip Spongebob lo! Dia bisa loh masak sambil ngobrol trus apal juga paduannya apa 😀 Kalau di museum-museum juga enak-enak. Ngga usah sambat sama piring styrofoam dan sendok plastiknya, itu makanan ngga murah, sehat dan memuaskan semua. Yang rata enaknya juga mushroom soup. Susah lo bikin soup ini, bahannya sederhana, nyampurnya mesti pas, ngaduknya mesti sabar.

img_9194
Atas Kiri: nyoklat di Hersey’s Times Square, kanan: chinese food sejuta umat: Panda Express
Bawah kiri: kantin di La Guardian Airport, kanan: kantin di museum

Sering kita ngga rencana mau makan dimana, pokok laper dan apa yang ada di dekat kita, kita cobain. Karena itu malah jadi tahu kalau cheese cake legendary itu jualan di 45th street New York. Porsinya, buset deh. Beneran porsinya orang Amerika. Burger yang isinya cuma lipatan ham gitu bisa lapis2, rotinya kalah tebel 😄 Steaknya…ajubile…pasti sekilo lebih kalau beli di pasar, dan daging semua 😳 Cheese cakenya beli yang original dan satu slice doang. Asli deh mesti bertiga ngabisin baru bisa. Soal rasa..bukan yang terbaik mestinya meski tetep aja enaaak.

Kalau kangen masakan China, kami perhatikan yang ada dimana2 dan selalu laris itu…outlet yang namanya Panda Express. Tinggal nunjuk dan nanti akan dibungkuskan. Saya pernah salah beli paket untuk family karena diitung-itung lebih murah daripada beli SEMUA secara terpisah. Ternyata isinya…BUANYAK. Jadi ngabisinnya aja sampe eneg. Lupa kalau ini di Amerika, porsinya gede-gede semua. Dia itu loh bisa bikin sapi masak paprika, dagingnya empuk banget dan bumbunya meresap. Atau udang asam manis dicampur nasi goreng, itu juga enak. Bikin sayur kaya pokcay ditumis doang tanpa daging tapi pake jamur, juga enak. 

Oya jujugan kita selama di Amerika terutama New York adalah Pret A Manger. Dimana2 ada mirip sama Starbucks. Bedanya, makanannya berkelas dan sehat banget. Jadi sandwich2 itu tinggal ngambil di etalase pendingin, ada keterangan bahan dan kalorinya. Trus bawa ke kasir, sambil pesan minuman, bayar, dan minta dihangatkan. Enak2 sandwichnya. Bisa dipadu sama oat dan yoghurt yang juga sama enaknya. Atau beli pisang dan minum coklat panas. Banyak orang mau kerja, atau masuk lengkap dengan helm sepeda untuk take away. DI New York emang gaya hidupnya sudah sehat ya, jadi tempat2 yang ngejual makanan sehat gini yang banyak didatangi. 

Lain di New York lain di Orlando. Hotel kami kuno dan gede, punya resto tapi mahal kalau diitung2 per paketnya. Tapi dia punya convenient store di dalam hotel, dan ini bikin kami bolak balik kesitu. Dia tuh bisa masakin juga, buffalo wingnya enak banget. Dan yang pasti anget. Trus di etalase pendingin juga banyak sandwich, oat, tinggal pilih. Ada kopi dan croissant juga, semua disajikan hangat. Puas banget untuk makam malam buat kami yang sudah kelelahan keliling, atau makan pagi buat yang buru2 pergi. 

Tempat nyari makan lainnya adalah pasar. Yang sempat kami telusuri pasar di Chelsea. Pasarnya jangan bayangin kaya pasar tradisional di Indo ya, bahkan dengan pasar modern, pasar di Amerika ini jauh lebih sepi dan guede. Semua dinding, lantai, dan langit-langit dicat hitam. Lalu pedagangnya punya toko sendiri-sendiri, ada yang majang dagangannya di luar. Ada makanan mateng, ada juga yang makan di depan tukang daging 😁 Gede banget, kami yang semula iseng2 mampir jadi ngga punya waktu untuk menelusuri, padahal kayanya asyik lo! Kita pernah juga masuk pasar di Inggris dan Australia, yang di Amerika emang lebih masif dan lengkap karena perantaunya lebih banyak lagi.

Ternyata kalau ke Grand Central Terminal lebih gede lagi! 😅 Pertama liat di film kartun Madagascar waktu Marty si zebra jalan2 ke sini. Itu ya emang gede banget dan sibuk banget, mana tertutup lagi ruangannya jadi kaya temaram gitu, padahal itu siang loh. Trus setelah melalui lorong yang juga gede banget, ternyata ada foodcourt aneka bangsa ada disana. Bagus2 dan unik, ngga ada outlet yang sejuta umat itu. Suasananya beneran kaya 3 foodcourt di mall digabungin 👍

IndriHapsari

Komen? Silakan^^

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s